Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 96
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 96 43LENTERAboleh lagi diragukan. Yang hebat, yang hebat di luaran sibuk berbicara tentang Pancasila, masih bersifat doktrin, masih bersifat kata-kata, tetapi yang terjadi di sini (Al-Zaytun) justru Pancasila telah diinternalisasikan kepada seluruh para santri. Ini luar biasa, orang lain masih sibuk berbicara tentang Pancasila, masih diskusi kanan-kiri, tapi di sini internalisasi nilai-nilai Pancasila termasuk lima di dalamnya telah dijalankan dengan sungguh-sungguh.Di luar hari ini, orang sibuk berbicara tentang kebangsaan, tetapi yang hebat lagi, di sini (Al-Zaytun) nilai-nilai universal telah ditanamkan pada kalian semuanya. Sungguh luar biasa. Saya selaku Panglima merinding melihatnya. Kenapa Tidak Maju?Bangsa ini kenapa tidak maju-maju? Karena tidak disiplin. Tidak disiplin kita itu, mari kita lihat di luar, tak usah jauh-jauh, di Singapura, disiplin masyarakatnya, tertib, taat dengan azas. Di Indonesia, saya baru berbicara tentang disiplin, sudah banyak yang mengomentari: ‘Ow.. tidak reformis itu Moeldoko, dan seterusnya.’Kalian tahu semuanya anak-anak saya, hanya dengan disiplin, negara ini bisa maju. Itu yang hebat lagi dan super hebat: Di luar orang-orang tidak disiplin, tetapi di Al Zaytun, semuanya disiplin. Nila-nilai disiplin itulah sudah ditanamkan dengan sungguh-sungguh. Saya melihat tidak ada satupun orang yang berdiri merokok, luar biasa, luar biasa. Untuk itu, ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian, saudara-saudara harus berbahagia dan berbangga hati, karena putra-putri ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian masuk ke pesantren Al-Zaytun ini. Di sinilah pendidikan karakter bangsa telah ditanamkan dengan sungguh-sungguh.Panglima Al-Zaytun ini, sering diskusi dengan saya, ya sering diskusi dengan saya, ya kalau bicara tentang konsep-konsep kebangsaan sudah tidak perlu diragukan, tidak perlu diragukan. Satu lagi, konsep pembangunan Indonesia adalah konsep pembangunan Indonesia seutuhnya. Makanya di dalam itu, apa? Lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya bangunlah raganya. Jiwanya yang harus dibangun duluan. Kenapa sekarang banyak korupsi? Karena jiwanya kosong.Saya yakin kalau para pejabat lulusan Al Zaytun pasti tidak ada yang korupsi. Pasti, saya pastikan dengan 1000 persen tidak ada yang berpikir radikal, karena memang di sini karakter anak-anak saya telah dibangun dengan sungguh-sungguh dengan sebuah upaya yang kuat bukan sekadarnya. Ingin satu lagi, saya buktikan, kita saat ini sedang sibuk dengan impor, impor jagung, impor garam, impor, semuanya impor, gula dan seterusnya. Tetapi di sini yang terjadi, sendi-sendi kemandirian telah dibangun oleh Bapak Panglima Al-Zaytun (Syaykh Al-Zaytun). Luar biasa ya. Saya waktu Pangdam di sini, saya diajak beliau ke rice milling, mempersiapkan logistik untuk anak santri. Kemarin saya diundang untuk panen tebu, saya belum bisa datang karena saya operasi kaki. Telah panen tebu untuk kepentingan gula anak-anak. Menyiapkan logistik untuk peternak unggas dan lain-lain, untuk protein anak-anak. Sungguh luar biasa.Tadi yang saya sampaikan direnungkan dengan sungguh-sungguh, karena saudara-saudara adalah calon pemimpin yang disiapkan dengan baik. Jangan dikira saya dahulu anak, anaknya orang gedean! Enggak, saya lahir dari keluarga petani yang miskin, yang jauh di ujung sana. Nama kampung saya baru-baru ini ada di google, sebelumnya gak ada itu namanya. Saya kecil, hidup di langgar, di surau, pagi jam 4, oleh guru saya dipecuti sama rotan untuk bangun mengaji, setelah itu shalat subuh, habis shalat subuh orang tua saya mengajak saya ke sawah, bagaimana bertani yang baik. Saya dilahirkan di sebuah kondisi yang sulit, bisa menjadi Panglima TNI. Saya yakin anda semuanya punya kesempatan untuk itu. Punya kesempatan untuk menjadi menteri, punya kesempatan untuk jadi apapun dengan sistem politik di Indonesia seperti saat ini. Yah, untuk itu pesan saya, supaya selalu dibina anak-anak kita, diikuti dengan baik, karena lingkungan kita sekarang penuh dengan ranjau, penuh dengan persoalan, persoalan narkoba, persoalan macam-macam. Ya, untuk itu tolong, walaupun bapak kiyai besar (Al-Zaytun) telah mengarahkan anak-anak kita, tapi selaku orang tua harus selalu memperhatikan baik-baik perkembangan anak-anaknya satu persatu, agar nantinya sungguh-sungguh akan menjadi seorang pemimpin yang baik ke depannya.  ra-tsl
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47