Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 97 17BERITA UTAMAKalau sembako kurang, kasih transport. Kalau transport kurang, kasih sarung. Kalau perempuan, kasih kerudung. Sudah. Sekarang giliran bos, yang punya modal. Ada tanah, kasih bos. Ada proyek-proyek, kasih bos. Menjadi kepala dinas bayar, nah kena ketangkap sama KPK. GBHN DiperlukanKarena melihat perjalanan 20 tahun seperti itu, MPR banyak penga duanpengaduan, banyak orang datang. Banyak sekali yang datang menyampaikan keinginan kembali ke UUD seperti dulu. Seperti yang tadi disampaikan oleh Syaykh Abdussalam Panji Gumilang. Tetapi ada juga yang datang mengatakan tidak usah diganti, ini sudah bagus, tidak usah dirubah-rubah lagi. Ada dua kelompok besar.Dua kelompok besar yang berbeda ini ketemu di tengah, hebatnya di situ. Dua-duanya sepakat perlunya haluan negara. Melihat perkembangan demokrasi kita seperti ini, bupati jalan sendiri, gubernur jalan sendiri. Demokrasi Pancasila tapi menghasilkan kesenjangan-kesenjangan, yang kaya tambah kaya, yang punya tanah, tanahnya tambah banyak. Yang gak punya karena gak punya.Sepakat. Bahwa diperlukan garis-garis besar haluan negara, bagaimana Indonesia, 25 tahun, 50 tahun, 75 tahun, 100 tahun mendatang. Sepakat. Dibawa ke MPR, kami rapat, ada 10 fraksi dan satu kelompok DPD, rapat di MPR, setuju. Nah ini Syaykh juga setuju perlu haluan negara. Tetapi jangan gembira dulu. Setujunya sudah, tapi begitu masuk materi, garisgaris besar haluan negara yang seperti apa, bertengkar lagi. Ada yang ingin seperti jaman Pak Harto, Repelita. Ada yang menginginkan seperti jaman Bung Karno, pembangunan semesta berencana. Berdebat, sampai hari ini perdebatan belum selesai. Bertengkar belum selesai. Karena ada yang mengatakan, kalau bisa gak usah diselesaikan sekarang, kata partai-partai besar yang sedang berkuasa. Jangan sekarang, nanti saja, kalau kami sudah tidak berkuasa, baru. Nanti kalau ada yang menang lagi, bilang begitu juga. Inilah, Syaykh, kendala-kendala, masalah-masalah yang kita hadapi. Momentumnya mungkin belum ketemu.Kenapa ini terjadi, amandemen sampai empat kali, ada momentum. Saya meyakini untuk amandemen UUD 1945 yang kelima kali, memang diperlukan momentum. Ka-Peserta:Tekun mengikuti kuliah umum Ketua MPR Zulkifl i Hasan di Al-Zaytun
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21