Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 20
20 BERITAINDONESIA, Edisi 97BERITA UTAMA20Persaingan terbuka sudah terjadi. Ada di depan mata kita. Senang tidak senang ini mesti kita ikuti. Bahwa nanti akan kembali ke haluan negara, ya nanti, belum terjadi. Kita lihat nanti perkembangannya. Tapi yang sekarang, inilah sistem kita, sah dan konstitusional.Persaingan terbuka. Kalau dulu, anak-anakku sekalian, kebangkitan nasional kita baru terjadi pada awal abad ke-20. Anak-anak muda mulai sadar. Loh, kita yang punya tanah air, kok kita yang disuruh-suruh. Kita yang punya tanah air, kok miskin. Yang kaya kok Belanda, yang ngatur kok Belanda. Muncul kesadaran. Itu dulu.Zaman sekarang, tantangannya lebih berat dari zaman dulu. Dalam persaingan terbuka seperti sekarang ini, siapa saja punya peluang dan kesempatan yang sama. Oleh karena itu, kalau anak-anakku sekalian tidak menyiapkan diri dengan baik, sudah bisa kuliah di sini, bisa nyantri di sini, mendapat guru-guru yang bagus, mendapat fasilitas yang bagus. Tidak disuruh-suruh.Tentu, artinya sama dengan me nyianyiakan masa depannya sendiri. Dalam QS. Ibrahim [14]: 7, Kalau engkau pandai bersyukur, engkau akan ditambah nikmat oleh Allah Swt. Tapi kalau kufur, nanti lulus ngantri gak dapat pekerjaan. Oleh karena itu, pesan saya, sungguh-sungguhlah kalian belajar. Pergunakan waktu sebaik-baiknya.Syarat untuk maju di zaman seperti ini, di zaman liberal seperti sekarang ini, di zaman persaingan bebas seperti ini, yang terbuka seperti ini, cuma satu syaratnya. Punya ilmu. Kalau kalian tidak sungguh-sungguh menuntut ilmu, sama juga kalian menyia-nyiakan masa depan kalian. Dengan ilmu, apa yang disampaikan Syaykh tadi, kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi lima tahun mendatang. Dengan ilmu, kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi, 10 tahun, 50 tahun mendatang. Hari ini, tadi Syaykh mengatakan kita belum berdaulat di bidang pangan. Lima puluh tahun lagi, penduduk Indonesia jumlahnya 500 juta orang. Kalau 50 Foto bersama di ujung acara kuliah umum