Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 97 23BERITA EKONOMIbermusyawarah menyadari bahwa alam ini terdiri dari tanah, air, udara, api menyatu dalam satu titik menjadi kekuatan. Kalau secara fi sik, satu manusia terdiri dari pikir, jiwa, jasad yang punya keinginan,” jelasnya.“Orang Indonesia ketika itu ingin melukis yang tidak mau bersumber dari satu warna cat. Bangsa Indonesia menyatukan segala yang terserak dengan warna yang bermacam-macam, plural/jamak karena sumbernya bermacam-macam. Mungkin tanah dengan cat kuning, air dengan cat biru, udara dengan cat hitam, api dengan warna merah. Pelukis dengan empat warna ini bisa menggambar ratusan pohon. Itulah yang menjiwai bangsa Indonesia yang menelurkan sebuah bangsa, sebuah Tanah Air, sebuah bahasa yang disebut Indonesia. Merangkaklah dengan sebuah cita-cita dan mimpi besar untuk masuk kepada riil Indonesia. Merangkak majunya tidak pa kai senjata api maupun senjata tajam. Senjata mereka adalah terus menggali ilmu. Tertanamlah dalam jiwa untuk merdeka, maka dibekalilah ketika itu Sumpah Pemuda dengan Indonesia Raya tiga stanza.Stanza pertama, kita ingin merdeka karena merdeka itu adalah hidup dan kehidupan. Stanza kedua, di sana berdoa. Setiap orang berdoa ada sesuatu yang Maha. Ada yang Maha Tunggal, sumber dari segala plural tadi yaitu Tuhan. Yang diminta agar Indonesia bahagia. Dilukiskan Indonesia bahagia itu, tanahnya subur, jiwanya subur, rakyatnya subur, bangsanya subur. Kemudian hatinya sadar, budinya sadar. Itu bahagia. Dibangunlah Indonesia dari kesuburan tanah, kesuburan jiwa, kesuburan bangsa, dari kesuburan rakyat dan dari hati yang sadar dan budi yang sadar. Stanza ketiga, kalau Indonesia ada, jangan pernah sirna. Karena Indonesia tanah yang suci, tanahnya berseri Syaykh: Ekonomi Panca sila untuk siapaIndonesia Raya 3 Stanza: Mengawali kuliah umum Sistem Ekonomi Pancasila
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27