Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 19


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 97 19BERITA UTAMApi pengangguran kita masih cukup tinggi. Baru-baru ini kita baca berita ada anak mati karena ibunya tidak bisa membayar rumah sakit. Tujuan berbangsa bernegara pembukaan UUD, mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, mencerdaskan. Kewajiban negara menyediakan pendidikan tetapi diambil alih oleh Syaykh AS Panji Gumilang dkk.Ini kan sekolah, tugas negara. Negara bersumpah melindungi mencerdaskan rakyatnya tetapi sekarang bapak-bapak di sini mengambil alih tugas negara. Oleh karena itu, saya tadi waktu kemari, keterlaluan, kalau bupatinya itu, jalan lima kilo aja gak diaspal bagus, keterlaluan. Ada sekolah begini besar, masak jalan lima kilo aja gak diaspal. Coba kalau bupatinya dari saya, langsung saya aspal. Itu bagian kedua.Peluang Bagi Siapa SajaBagian ketiga, anak-anakku sekalian, jangan sampai, apa saya sampaikan, jangan membuat kalian pesimis. Tadi saya mengatakan sudah banyak kemajuan. Di samping kekurangan-kekurangan yang saya sampaikan tadi, ada kelebihannya juga. Bahwa dengan demokrasi seperti sekarang ini ternyata juga memberi kesempatan kepada siapa saja. Ada peluang. Dengan sistem keterbukaan seperti sekarang ini ada peluang, siapa saja bisa jadi apa saja. Berpulang kepada daya juang masing-masing. Saya, Zulkifl i Hasan, sekarang Ketua MPR. Saya lulusan Madrasah Ibtidaiyah. Lanjut ke pendidikan guru agama. Nanti kalau diminta ngajar di sini, bisa. Ngajar sekolah dasar, bisa. Dulu namanya, PGAN, Pendidikan Guru Agama Negeri. Anak-anakku sekalian, kalian beruntung. Saya dulu sekolah madrasah jalan kaki 5 km. Belajar ngaji, jalan kaki 7 km. Karena saya tinggal di kampung, tepatnya Lampung Selatan. Kalau anak-anak di sini, luar biasa. Beruntunglah kalian bisa sekolah di sini. Beruntung. Dipimpin langsung oleh Syaykh Abdussalam Panji Gumilang. Beruntung kalian.Kampusnya bagus, asramanya bagus. Masjidnya walau belum jadi, besar sekali, luar biasa, kokoh, megah. Saya saja yang sekolah pas-pasan, di era keterbukaan seperti sekarang ini, eh, bisa menjadi menteri kehutanan. Bisa menjadi Ketua MPR. Sebelumnya jadi pengusaha. Mulai tahun 1984 sampai tahun 2000, 16 tahun.Apalagi anak-anakku sekalian. Saya lihat gurunya bagus-bagus, pakai jas, pakai dasi. Kalau jaman saya sekolah dulu, gak pakai sandal. Ada juga anak murid, kadang-kadang gak pakai baju. Saking susahnya jaman dulu. Kalau sekarang, coba lihat, keren-keren. Tadi saya salaman sama santri-santri baik laki-laki maupun perempuan, gagahgagah, gizinya cukup. Oleh karena itu, di jaman seperti ini, suka atau tidak suka, amandemen sudah terjadi. Demokrasi kita sudah terjadi. Sebagian dari peserta kuliah umum yang berjumlah 12.000
                                
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23