Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 25
BERITAINDONESIA, Edisi 97 25BERITA EKONOMI“Berangkat dari sinilah kita mengadakan kuliah umum Sistem Ekonomi Pancasila,” kata Syaykh Panji Gumilang. “Untuk siapa ekonomi Pancasila, bagaimana caranya, untuk menuju apa dan ke mana,” kata Syaykh. Mengapa pertanyaan itu diajukan? “Karena kita punya Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi bisa tujuannya Ketuhanan Yang Maha Esa, bisa dasarnya Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi jangan sampai ekonomi Pancasila itu dipotong hanya sila kelima saja. Nanti bisa masuk yang lain-lain seperti komunisme. Ekonomi gaya Marxisme, gaya sosialis, kapitalis. Maka mesti dirujuk kepada sila pertama. Adakah pesan Ilahi yang akan dibawa untuk menata ekonomi ini, adakah yang bertentangan dengan pesan Ilahi? Jangan pakai menamakan Islam atau syariah karena dasar kita bukan Islam. Dasar kita Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Syaykh Panji Gumilang. Jadi untuk siapa ekonomi Pancasila itu? “Untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali. Tidak dipilah-pilah,” tegasnya. Dia mengatakan bangsa itu dalam teori Ilahi, walid. “Yang melahirkan yang dilahirkan. Bangsa itu yang lalu, yang sekarang, yang akan datang. Kita patri dalam lagu kebangsaan Indonesia Abadi. Maka dari dasar ini, harus keluar tonggak-tonggak yang keluar dari 5 dasar tersebut,” katanya. Syaykh mengistilahkan keluarlah Empat Pilar dari lima dasar itu. Dasar itu di bawah seperti akar. Pilar-pilar naik ke atas. Pilar 1, lembaga ekonomi yang merujuk pada Pancasila. Pilar 2, itulah pemerintah negara yang mengatur tujuan hidup bernegara. Keberadaan lembaga ekonomi diatur oleh lembaga pemerintah. Walaupun teori ekonomi Adam Smith, mengatakan pemerintah tidak boleh ikut campur dalam gerakan ekonomi. Pancasila tidak begitu. Lembaga pemerintah juga ada kontrol yaitu lembaga hukum dan agama (Pilar 3). Nomor satu mengintegrasikan lembaga ekonomi dan pemerintah. Dalam perjalanannya hukum kadang berpihak, agama menjadi sumber konfl ik. Bagaimana supaya tidak menjadi sumber konfl ik dan berpihak? Landasi. Orang beragama punya landasan yaitu Pancasila. Bukan berarti agama itu Pancasila. Bukan Islam dilandasi Pancasila. Pilar berikutnya (4), lembaga keluarga dan pendidikan. Inilah yang melatenkan kehidupan yang digariskan oleh dasar negara yang 5 itu.“Oleh sebab itu bersyukurlah kita masih dapat diskusi tentang ekonomi Pancasila. Mari kita sambut Dr. Fuad Bawazier, dalang ekonomi kita. Semoga kuliah umum ini dapat dicerna dengan baik,” kata Syaykh Panji Gumilang. mbi/rf-mlpIndonesia Raya 3 Stanza: Doa bangsa IndonesiaWali Santri peserta kuliah umum Sistem Ekonomi Pancasila