Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 34
34 BERITAINDONESIA, Edisi 97L ENTERALenteraGumilang menggagas dan mendirikan Ma’had Al-Zaytun jauh di pelosok desa di atas tanah 1000-an hektar, yang oleh penduduk sekitar disebut sebagai tanah ‘jelek’ tempat jin dan pembuangan bayi? Tetapi justru di situ dibangun pondok pesantren modern dengan gedung-gedung bertingkat dan masjid berkapasitas 150 ribu jamaah. Saat itu banyak berpendapat rancangannya itu tidak feasible. Jadi, dari awal Al-Zaytun itu memang out of the box.Di tempat terpencil dengan jalan penghubung amat jelek (ketika itu, bahkan sebagian lagi hingga saat ini) didirikan sebuah lembaga pendidikan Islam modern (Islam milenium 3) dengan moto: Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian. Banyak pihak yang kaget sekaligus kagum. Tetapi ada pula yang kaget sekaligus iri, curiga dan menghujat. Bahkan ada pula pihak yang tak menginginkan Al-Zaytun berkembang sebagai pusat pendidikan dan pengembangan budaya to leransi dan perdamaian, dengan menuduh macam-macam.Tetapi, Al-Zaytun dengan cerdas bekerja dan berkarya terus, menyemai dan menanam nilai-nilai toleransi dan perdamaian, nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Demikianlah proses pembelajaran dan keseharian di Al-Zaytun berlangsung selama lebih 18 tahun sejak berdiri. Sehingga kuliah umum luar biasa hebat itu pun bisa (pantas) berlangsung dengan respon dan antusiasme peserta yang luar biasa hebat. Hal itu adalah buah (hasil, produk) dari proses pembelajaran selama ini di Al-Zaytun, sebagai Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleran si dan Perdamaian. Sehingga hari ini, kuliah umum kecerdasan iman itu berlangsung sedemikian hebat di Al-Zaytun, yang di tempat lain (masjid, gereja, kuil dan pura) mungkin hal itu masih dianggap tabu (pantang) bahkan jangan-jangan dianggap murtad dan dihujat sesat.Maka sangat patut (sekaligus menunjukkan respon dan antusiasme, sekaligus buah dari toleransi dan perdamaian yang sudah dinikmati), tatkala Ketua Yayasan Pesantren Indonesia (Al-Zaytun) Ustadz Imam Prawoto, KULIAH UMUM:Syaykh Al-Zaytun, bersama Pendeta Doughlas diiringi Imam Prawoto usai kuliah umum Reformasi Protestan di Masjid Rahmatan Lil’Alamin, Kampus Al-Zaytun, 14 November 2017.