Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 51
BERITAINDONESIA, Edisi 97 51BERITA SEJARAHusia 137 tahun (Kej 25:12-18); Isteri ketiga Ketura, (qetura, orang harum karena wangiwangi an) yang dinikahi Ibrahim setelah Sara wafat (usia 127 tahun), melahirkan enam orang anak yakni Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum. Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura. (Kejadian 25:1-4; 1 Tawarih 1:32-33).Sangat sedikit pembahasan tentang keenam anak Ibrahim dari Ketura ini. Khusus tentang Medan, Alkitab tidak menguraikan siapa anak keturunannya dan tinggal di wilayah mana. JA Montgomery dalam Arabia and the Bible, 1934, hlm 42-45 memperkirakan keturunan Ibrahim dari Ketura ini menjadi nenek moyang sejumlah suku bangsa Arab Utara. Namun sesungguhnya Alkitab tidak menyebut demikian. Melainkan hanya menyebut Abraham menyuruh anak-anaknya dari Ketura pergi dari Kanaan (meninggalkan Ishak) ke sebelah timur, ke Tanah Timur (Kej 25:6).Medan, tentu ikut juga pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur. Jika JA Montgomery bisa membuat perkiraannya tentang keturunan Abraham dari Ketura kemungkinan menjadi nenek moyang sejumlah suku bangsa Arab Utara, menurut Syaykh Al-Zaytun tentu bisa juga kita mengemukakan perkiraan lain sebagai pembanding atau penyempurna. Bukankah Alkitab (Bibel) dengan jelas menyebut mereka disuruh Ibrahim pergi ke sebelah Timur, ke Tanah Timur?Medan dan saudara-saudaranya tentulah berpegang pada ’perintah’ ayahanda mereka, Ibrahim, supaya pergi ke sebelah Timur, ke Tanah Timur. Mereka melewati gurun Arab, tempat saudara tuanya Ismael telah lebih dahulu pergi, melewati Babilonia melintasi Sungai Tigris, terus menuju Timur sampai ke Asia Timur, Tibet, China dan Mongolia. Kemudian, mereka atau keturunannya terus bermigrasi (oleh banyak sebab) ke Asia Tenggara, di antaranya wilayah utara Sumatera (Aceh dan Sumatera Utara). Keturunan Medan pun mengabadikan nama moyangnya, Medan, ketika membentuk perkampungan, yang kemudian berkembang menjadi sebuah kota besar.Siapa Keturunan Medan?Belum ditemukan dokumen (manuskrip) siapa keturunan Medan dan saudara-saudaranya yang lain. Alkitab hanya menyebut Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum; dan anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa. Siapa anak Zimran, Medan, Isybak dan Suah tidak disebut. Namun yang jelas, mereka disuruh Ibrahim pergi ke Tanah Timur sebagaimana diuraikan di atas (Asia Timur).Tidak mustahil bahwa keturunan Medan, putera Ibrahim itu adalah moyang beberapa suku bangsa di Asia, termasuk suku Batak (Toba, Karo, Simalungun, Mandailing-Angkola, Pakpak-Dairi) dan Gayo Alas. Menjadi sangat menarik, jika merujuk pada pendapat dari Robert Von Heine Geldern (“Prehistoric Research in the Netherlands Indies”, dikutip dari Science and Scientists in the Netherlands Indies, 1945, hal. 147 ff ). Heine-Geldern menyatakan, melalui beberapa gelombang migrasi, beberapa suku di Nusantara, termasuk orang Batak Zaman Perunggu, tampaknya Abraham hidup pada abad 20-19 sm (The New Bible Dictionary - Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, 1997, hlm.7). Atau sekitar 4000 tahun yang lalu. Ibrahim meninggal pada usia 175 tahun. Ishak dan Ismael, menguburkannya dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre, yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah dimakamkan Abraham dan Sara isterinya (Kej 25:9-10). Abraham memiliki tiga orang isteri yakni: Isteri pertama Sarai (Sara, bahasa Ibrani Ratu Puteri, putri raja, moyang puteri bangsa Israel) melahirkan Ishak (ketika Abraham berumur 100 tahun), Ishak memiliki dua anak yakni Esau dan Yakub (Israel), Yakub memiliki 12 anak yang menjadi 12 suku Israel, Ishak meninggal pada usia 180 tahun;Isteri kedua Hagar (hegira, pelarian, asal Mesir pelayan Sarai) melahirkan Ismael (ketika Abram berumur 86 tahun), Ismael memiliki 12 anak yakni Nebayot, Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafi sh dan Kedma, itulah nama-namanya, menurut kampung dan perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya. Mereka mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka; Ismael meninggal dalam Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang