Page 31 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 11
P. 31


                                    TokohIndonesia, Volume 11 31Tjakraningrat apabila terjadi sesuatu halterhadap partai. Maka, tahun 2002, takkurang 10 pengurus PSII, menemuiRahardjo dan mendaulatnya menjadiketua umum PSII. Dengan berbagaicara dia mengelak hingga berbulanbulan. Namun setelah melalui istiqorohselama tiga hari berturut-turut danmenjelang subuh di hari ketiga akhirnyadia diberi tanda dalam bayangannyamuncul dua kalimat syahadat yangsekelabat melintas. Dari pengurus PSIIdia akhinya mengetahui bahwa duakalimat syahadat itu adalah lambangPSII.Berdasarkan petunjuk itulah diamau memulai kiprah politik memimpinPSII, membangun pondasi daninfrastruktur partai, melakukankonsolidasi dan kaderisasi partai,mencoba membangun koalisi barudengan partai-partai kecil lain agar bisalolos mengikuti Pemilu 2004. Bersamaberbagai tokoh puncak partai-partaiyang tak lolos electoral threshold padaPemilu 1999, dia berhasil menggagas“Deklarasi Bogor” pada 13 Desember2002. Salah satu isinya, memunculkannama baru Partai Sarikat Indonesia(PSI) sebagai kendaraan politik menujuPemilu 2004. Tak lama kemudian, 17Desember 2002 pendirian PSI resmidideklarasikan di Surabaya, JawaTimur sebagai sebuah entitas partaipolitik baru berazaskan Pancasila.Berdarah BiruRahardjo Tjakraningrat lahir diJombang, Jawa Timur 12 Februari19043 sebagai anak kelima dari enambersaudara. Ayahnya yang asal Maduraadalah berdarah biru, keturunanTjakraningrat IV yang selalu diuberuber Belanda. Mereka selalu hidupberpindah-pindah untuk menghindarikejaran Belanda. Karena itu darimereka enam bersaudara, empat lakilaki dan dua perempuan, tidak adasatupun yang sama tempat lahirnya.Ada yang lahir di Banyuwangi,Bondowoso, Situbondo, Pasuruan,Jombang, dan Sumba. Adekbungsunya, Sumbawati, lahir di SumbaNusa Tenggara Timur, mengikuti tempatpembuangan ayahnya yang akhirnyabisa tertangkap Belanda. Waktupembuangan itu, Rahardjo masihkanak-kanak berusia tujuh tahun.Memasuki usia remaja, Rahardjotergolong bandel yang suka berkelahi.Sikap itu mengikuti kultur pendidikandan pengajaran ayahnya yang bergayaMadura. Ia diajar harus berani. Jikapulang ke rumah dengan muka bengkaksehabis kalah berkelahi, ayahnya akanmemaksa mengantarnya kembalimenghadapi lawan mainnya untukberkelahi ulang. “Jadi, kalau sayaberkelahi sama yang lebih besar yangsaya tahu saya pasti kalah, saya nggakberani bilang, saya ngumpat, kalaunggak saya disuruh berkelahi,”kenangnya.Walau keturunan ningrat, ia melihatayahnya sangat merakyat, sehingga taksuka menggunakan gelarbangsawannya. Gelar itu dianggapfeodal. Ia sendiri baru beranimenggunakan nama Tjakraningratsetelah ayahnya meninggal dunia.Penelusuran kepastian sejarahdarah biru itu baru berhasil diaketemukan dua tiga tahun terakhir.Semasa hidup ayahnya tidak pernahmenjelaskan soal asal usul darahbirunya itu secara terbuka.Rahardjo memasuki pendidikan FHUI tahun 1966 sekedar mengikutikeinginan ayahnya yang hakim militer.Bersama teman-temannya di UI dalamsatu geng, Rahardjo yang sukaberkelahi pernah aktif mengganyangCGMI. Namun, ketika geng-nya itumulai ikut-ikutan menyerang pribadiBung Karno, dia berhenti dan keluar.Rahardjo sadar, bisa menikmatipendidikan tinggi dan alamkemerdekaan adalah hasil perjuanganBapak Bangsa Bung Karno.Kemudian Rahardjo mulai aktifberdagang. Dagang apa saja, nyatutsana nyatut sini, termasukmemanfaatkan posisinya sebagai KetuaGrup Diskusi Mahasiswa UI RayonMenteng yang banyak beranggotakangadis-gadis cantik Menteng, JakartaPusat. Dengan perusahaan Berdikariyang banyak diisi kakak-kakakkelasnya Rahardjo banyak berbisnis DO(delivery order), misalnya barang pecahbelah, atau mesin tik. Masih lajangnamun sudah banyak duit, ia pun jadimalas meneruskan kuliah.Sejak tahun 1969, ia resmimemasuki dunia bisnis dan fokushanya di bidang telekomunikasi. Dalamsetiap perusahaan yang didirikanbersama kawannya, Rahardjo selalumemilih menjadi pemilik saham terkecil,misalnya 30:70, atau 40:60. Namun,kendali perusahaan harus selalu diapegang sebagai direktur utama agarmudah mencari proyek. Sedangkanurusan keuangan dipercayakansepenuhnya kepada partner. Dia selalufokus di telekomunikasi. Pernah suatuketika dia melakukan diversifikasiusaha di Belitung Tourism, BangkaBelitung, namun hasil yang dia petikadalah uang berhamburan tak karuanmodal hilang tak kembali. Pengalamanitu mengajarnya untuk tak beranjakdari telekomunikasi.Organisasi telekomunikasi sepertiAsosiasi Perusahaan NasionalTelekomunikasi (Apnatel) danMasyarakat Telematika (Mastel) berkalikali dia pimpin. Kiprahnya yangdemikian panjang hingga kawakan ditelekomunikasi berhasil menarikperhatian pemerintah. Dua kali iamenerima penghargaan dan dipercayamenjadi Komisari PT Telkom.Kedaulatan RakyatRahardjo sangat berharap Pemilu2004 berhasil mengembalikankedaulatan kepada rakyat, sesuaiplatform PSI. Sebab, menurutnya, PSImelihat rakyat saat ini sudah tidakberdaulat. Semua ditentukan partaitanpa rakyat bisa bicara apa-apa.T O K O H P I L I H A N QRAHARDJO TJAKRANINGRAT Q KIPRAH POLITIK BERMORAL QRAHARDJO BERSAMA KADER PSI Q e-ti/haposanTokohIndonesia, Volume 11 31
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35