Page 28 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 28


                                    28 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIMantan Presiden Soeharto sudah melewati usia85 tahun. Senyumnya masih mengembang padawajahnya yang mulai tampak keriput. KejaksaanAgung sudah menghentikan penuntutan atasperkaranya. Pak Harto termasuk di antara tokohpejuang TNI yang menerima anugerah BintangSakti Maha Wira Ibu Pertiwi.M uncul di depan publik pada acara akad nikah cucunya—Dany Rukmana dan artis Lulu Tobing—akhir bulan lalu, Pak Harto yang pernah memerintah negeri ini 32 tahun, tampak segar dan sehat. Namun sang jenderal besar yang murah senyum ini tak lagi mampu berkomunikasi dengan baik lantaran kerusakanjaringan syaraf otak akibat stroke yang dideritanya sejak lima tahun lalu.Hari itu, Pak Harto mengenakan pakaian adat Jawa, bertindak sebagai saksipernikahan putra pasangan Hj. Siti Hardiyanti dan H. Indra Rukamana.Jenderal Besar TNI Soeharto, berada di urutan kedua setelah mendiangPanglima Besar Soedirman dalam urutan 61 penerima anugerah BintangSakti Maha Wira Ibu Pertiwi. Pilihan itu jatuh ke Pak Harto karena dinilaisebagai Perwira Handal Ahli Strategi. Penerima anugerah Bintang Saktilainnya, termasuk Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (alm), LaksamanaMuda (Anumerta) Josaphat Sudarso, Laksamana TNI (Laut) R. Subiyakto danLaksamana TNI (Udara) Suryadi Suryadarma. Pada peringatan ulang tahunTNI ke 61, tanggal 5 Oktober 2006, TNI menerbitkan buku Bintang SaktiMahawira Ibu Pertiwi yang memuat 61 penerima anugerah tersebut, danriwayat singkat kejuangan mereka.Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dalam kata sambutannya, menilaipenulisan buku tersebut sebagai refleksi historis pengabdian para pejuangagar dapat dijadikan referensi otentik dan sumber inspirasi bagi generasipenerus TNI. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran tentang dinamikakiprah pengabdian para pejuang bangsa, khususnya para penerima BintangPerwira Handal Ahli StrategiSakti yang berperan dalam perjuangan membela, mempertahankan danmengisi kemerdekaan Indonesia.Menurut Panglima TNI, dengan memahami sejarah perjuangan parapenerima Bintang Sakti, generasi penerus bangsa diharapkan mampu memetikhikmah nilai-nilai kepejuangan dan ketokohan para pendahulu TNI. Merekayang bertugas di daerah operasi, tulis Djoko, telah menunjukkan tekad yangkuat, semangat pantang menyerah, kerelaan berkorban dan pengabdiantulus ikhlas yang dilakukan dengan penuh dedikasi dan tanpa pamrih.“Dalam situasi keterbatasan yang dimiliki TNI pada saat itu, para tokohpejuang TNI telah menanamkan dasar-dasar yang kuat dalam membentukjati diri TNI. Nilai-nilai semangat pengabdian dan profesionalitas yang perludiwariskan bagi generasi penerus untuk diaktualisasikan dalam pengabdiansesuai dengan tantangan tugas yang dihadapi,” tulis Panglima TNI MarsekalDjoko Suyanto.Bintang Sakti berupa piagam tanda kehormatan yang diberikan olehPresiden Republik Indonesia. Para penerima anugerah Bintang Sakti,berdasarkan kriteria sebagai berikut; (1) Anggota TNI yang menunjukkankeberanian dan ketebalan tekad melampaui dan melebihi panggilan kewajibandalam melaksanakan tugas militer disertai kesabaran serta keikhlasanmengorbankan jiwa di dalam maupun di luar pertempuran tanpa merugikantugas pokok. (2) Warga Negara Republik Indonesia, bukan anggota TNI, yangmenjalankan tugas kemiliteran. (3) Bisa dianugerahkan secara anumertakepada anggota TNI dan bukan anggota TNI yang gugur atau meninggaldunia sebagai akibat langsung di dalam maupun di luar pertempuran. (4)Bintang Sakti dapat dianugerahkan untuk kedua kali, ketiga kali, danseterusnya kepada anggota TNI dan WNI bukan anggota TNI, setiap kali diamemenuhi syarat sebagaimana ditentukan dalam UU Negara RI No 65 Tahun1958. Ketentuan anugerah ulangan ini bahwa tindakan atau tugas yangdiberikan anugerah tersebut tidak ada hubungannya, sangkut pautnya,ataupun merupakan kelanjutan dari tindakan-tindakan atau tugasnya untukmana telah diberikan suatu anugerah.Perwira Handal Ahli StrategiJenderal Besar Soeharto yang lahirdi desa Kemusuk, 6 Juni 2001, menjabatPresiden Republik Indonesia keduaselama 32 tahun. Pembawaannyatenang, tutur katanya terukur dan selalubertindak sesuai aturan, Pak Hartodijuluki the smiling general (jenderalyang murah senyum). Dia sosok priaJawa yang kalem dan berpenampilansederhana. Namun di balik itu semua,Pak Harto berhasil mengemban denganbaik berbagai pertempuran sengit dantanggung jawab militer yang berat dankeras.Rasa cinta dan ingin menyaksikanbagian lain dari tanah air adalah salahsatu motivasi yang menggugah Soehartountuk mendaftarkan diri menjadiprajurit Koninklijk Nederlans IndischeLeger (KNIL). Atas penampilan fisik yangsehat dan tegap yang disertai kecerdasanotak, Soeharto belia, sejak 1 Juni 1940diterima sebagai siswa militer diGombong, Jawa Tengah. Enam bulanHM SOEHARTOPAK HARTO MENERIMA PIMPINAN MPR Q mti/dok
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32