Page 23 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 23
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 33 TokohINDONESIA Q 23D E P T H N E W S QSurat Bismarke Pak HartoDalam sepucuk surat panjang yang ditulisnya untuk PakHarto (14/5) yang sedang dirawat di RSP Pertamina,Bismar menumpahkan perasaan empatinya kepada bekaspresiden 32 tahun itu. Bismar menyatakan ikut merasakanapa yang dirasakan oleh Pak Harto dan keluarga besarnya.lanjut, telah menemukan nilai dirinyadi hadapan Allah SWT. (Pak memasuki usia 85 tahun dalam kalender Masehi,atau 88 tahun dalam kalender Islam).Dan Bismar percaya pada makna usiaseperti diwasiatkan RasullullahMuhammad SAW: “Bila seseorangmencapai usia 80 tahun, dan iaberiman, Allah menghapuskan seluruhdosa sebelumnya dan dia dikembalike keadaan seperti anak-anak yangsuci.” Konon, mendekati bilangan 88tahun, Bismar menjadi penyaksi betapabesar iman dan taqwa Pak Hartomenerima cobaan Allah SWT. Bismar teringat suatu saat ketikabersilaturrahim pada Pak Harto. DanPak Harto bertanya: “Sdr. Bismardalam keadaan saya seperti sekarangini harus mengalami cobaan, apa danbagaimana sikap saya?” Kesan Bismarmenangkap pertanyaan tersebut,terasa benar Pak Harto merindukanpegangan agar selalu mengingatkannya kepada Sang Khalik. JawabBismar: “Jangan abaikan mengembalikan segala sesuatu yang terjadikepadaNya seraya berkata, “tidakpercuma Dikau jadikan ini Ilahi, kecuali ada hikmah terkandung didalamnya. Ikhlas aku serta berucapAlhamdulillah. Bismar mengingatkan Pak Harto bahwa dzikir yang palingmulia di hadapan Allah ialah tahmidkepada-Nya.Bismar mendengar langsungungkapan Pak Harto betapa dia sangatmencintai sesama. Tidak pernah sakithati atas apapun yang terjadi, pasrahsepenuh pasrah, meskipun menerimacaci maki, fitnah, prasangka tidak baikdan demo. Pak Harto berkata telahmemaafkan kesalahan mereka, dantidak pernah sakit hati kepada mereka.Pak Harto percaya bahwa sifat memaafkan jauh lebih baik di mata Allah daripada menyimpan dendam.Bismar selalu bertanya-tanya:“Mengapa di antara se-sama yangmengaku umat Muhammad menyimpan dendam kepada beliau, denganalasan dosanya sangat besar sampaibersimpul “tiada maaf baginya?”Bismar merasa sungguh percumamenyampaikan, bila diterapkanakhlak Islam, di negara yang mengakulahir dan ada atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa ini, dalam waktusingkat. tidak perlu berhitung tahunan,kemakmuran akan dinikmati olehsebagian besar umat dan bangsa ini.Tulis Bismar, bila umat/bangsa inibernalar sebatas akal walau Iahiriahbegitu kental kemuslimannya, namunalpa memahami makna pesanMudalam Surat Al-A’raf 7:179: “Benar,jika ia hanya mengandalkan akal iaakan lebih jahat dari binatang yangtidak berakal.” Sungguh, manusia Indonesia sekarang ini, llahi tidakS urat Bismar dan keluarganya lebih banyak mengadu dan menyampaikan doa: “IlahiRabbi, bilamana kami tanpa iman kepada-Mu melihat seseorang sakit,sering lupa memahami apa yangterjadi dalam silih bergantinya malamdan siang, tidak ada yang terjadikecuali seizinMu. Kini kami lebihmemahami makna, apa yang terjadiatas diri hambaMu Soeharto, tiada lainmenguji iman dan taqwa. Jadikankami sebagai umat sekaligus bangsayang saling mencintai antar sesama.”Bismar sangat memahami betapaPak Harto, dalam usia yang sangatBISMAR SIREGAR DAN ISTERI BERSAMA PAK HARTO Q mti/dok