Page 24 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 24
24 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIHai orang yang beriman! Tegakkanlah keadilansebagai saksi karena Allah. Dan janganlahkebencian orang mendorong kamu berlaku tidakadil. Berlaku adil, itu lebih dekat kepada taqwa.Bertaqwalah kepada Allah. Sungguh. Allah tahubenar apa yang kamu lakukan (QS. AI-Maidah 5:8).Bismar: Pak Q Tegakkanlah Keadilan Tanpa Kebencianterkira yang berprilaku Iebih jahatdari binatang, ia Dikau karuniai matatetapi telah buta, Dikau karunia telingatetapi telah tuli, Dikau karunia hatitetapi telah mati-rasa. Benar sungguhbanyak manusia di antara kami initergolong yang demikian, berkenankah Dikau mengampuninya?Tentang maaf-memaafkan, hatiBismar sering menjerit, sambil berdoamemohon belas kasih dan ampunanAllah, “untuk membukakan hati,telinga dan mata kami mampu merasakan, mampu mendengar danmampu melihat yang dialami sebagianbesar bangsa kami yang semakinterpuruk dalam kemiskinan.” Bangsayang miskin lahiriah dan batiniah.“Jangan biarkan pemimpin kamimembohongi rakyat yang sangatmerindukan kejujuran para Imamtanpa kecuali,” tulis Bismar. Bismarmendoakan agar mereka sadar atasmakna amanah yang mereka emban,seperti yang dipesankan Nabi Muhammad SAW: “setiap kamu adalah Imamterhadap diri, keluarga dan masyarakat.” Singkatnya, kelak tidak ada yangluput dari pertanggung-jawaban.Benar, saat melihat serta mendengar tingkah laku di antara pemimpin,nyatanya banyak di antara merekatergolong, “lain kata dengan perbuatan, dan bukankah Dikau sebut yangdemikian tergolong munafik?” Bismarmerasa ngeri setelah memahamimakna kemunafikan dalam pandanganAllah, tergolong hamba yang palingDikau benci-murkai. Tulis Bismar,tidak salah bila sampai sekarang inisetelah Orde Reformasi menjadilandasan perjuangan, hari depanbangsa ini bukan semakin jelas danterang, justru sebaliknya, semakinkelabu menuju kekelaman.Bismar mengungkap pertanyaantimbul dalam hatinya; bila dankapankah keadaan ini Dikau akhiri?JawabanMu mungkin sederhana saja,“bila dan kapan hambaKu bertobatminta ampunan atas dosa-kesalahan,baik pribadi maupun dosa sosial. Halyang mustahil sekarang ini, karenabukankah saat seorang di antarahambaMu Bismar merasa bangsa inisedang diuji sebanding dengan ujianyang dihadapi Pak Harto yang cukuplama disakiti batinnya oleh merekayang sebelumnya sering menyanjungdan memujanya, kini berbalik menghujat serta memojokkannya. Diamengutip pesan leluhurnya : “Molomonang marjuji sude mandok lae, alaimolo talu marjuji sude situnjang na’gale” (Kalau menang main judi semua memanggil Lae, tetapi kalau kalahberjudi semua menendang karenatidak berdaya).Bismar hanya bisa mengadu padaIlahi bahwa Pak Harto di matanyasudah dalam keadaan sekarat, menurut perhitungan manusia mustahildisembuhkan, “namun di antara kamimasih ada yang demikian kuatdendam kebencian menjadikan dalilhukum jahiliah kepastian hukum untukmenyelesaikan nasib hambaMu,” katamereka “penuh dosa?” Tidakkah Dikauberfirman: “Maafkanlah kesalahansesamamu, walau ia tidak memintamaaf sekalipun kepadamu. Lupakanlahketidak baikan sesamamu, sertaingatlah selalu kebaikannya. Cintailahsesamamu, seperti mencintai dirimu.”Tetapi itu tidak mempan bagi mereka,alasannya itu urusan nanti, yang perlusekarang dosanya harus di pertanggungjawabkan.“Naudzubillah min zalik, ucapdemikian keluar dari mulut yangmengaku muslim.” Bismar masihbertanya, “Telah sirnakah iman dantaqwa kami bahwa memaafkankesalahan sesama, tidak dimintaapalagi diminta, merupakan perbuatan yang sangat mulia di mataMu,karena Dikau selalu berkata Akughafururrahiim.” Kami telah membudayakan budaya setan-dajjal, selaluberkata “tiada maaf bagimu.” Terhadap golongan demikian, tulis Bismar,Dikau peringatkan, sekira hambaMuberkata demikian terhadap sesamanyaDikaupun menyahut : “Tiada maafbaginya.” Bismar tidak melupakansabda indah Nabi Muhammad: “Sekiranya seorang di antara hambaMutidak pernah beribadah kepadaMu,satu saat ia merindukanMu dan ia tidakmenyirikkanMu, Dikau berkata:“Setiap saat dari terbitnya fajar pagihari sampai datangnya malam sertadari tenggelamnya malam sampaiterbitnya fajar, ditunggui olehMukarena cintaMu melebihi cinta seorangibu yang melahirkannya, Dikaughafururrahim. “Mengapa kami masihmemisahkan serta membedakan maafkepada sesama manusia sangatbergantung dari mohon maafnyaSoeharto? Inikah akhlak Islam?”Bismar juga mengadu, “MengapaIlahi Rabbi tersimpan rasa dendamdan benci dalam hati kami sepertisekarang ini, ribut seakan tidakterselesaikan. Banyak pro dan kontra,dan bukankah saat-saat sekarang inisemustinya Majelis Ulama tampil kedepan memberi fatwa sesuai akhlakIslam? Mengapa mereka seakan diamseribu bahasa, bahkan ada yang sampaibersebut tiada maaf bagi Soehartokecuali ia dengan jujur memohon maafatas kesalahan yang pemah dilakukannya, serta mengembalikan hartayang di”jarahnya”? Demikian hukumyang ingin diterapkan mereka yangmengutamakan penyelesaian secarahukum dunia dahulu, maaf-memaafkan urusan kemudian. U mti/shS oal tuntutan pengadilan Pak Harto, Bismar Siregar mengutip peringatan Allah SWT, tentang penegakan keadilan dalam Islam. Menurut Bismar, bagi orang yang matanya tidak buta, telinganya tidak tuli, dan hatinya tidakmati, makna peringatan penegakan keadilan itusangat jelas. “Janganlah karena kebencian bersarangdi dada, dilampiaskan dengan marah dan menuntutseseorang diadili dan dihukum seberat beratnya,”tulis Bismar dalam bukunya: Sajadah PanjangBismar Siregar (Refleksi Kehidupan Berbangsa danBernegara).Bismar, dengan saran tersebut, tidak ingin mengurangi akibat buruk yang ditimbulkan karena kekuasaan tunggal mantan Presiden Soeharto selama 32tahun. Namun dia mengingatkan, sebaiknya tidakmengingkari hukum sejarah, tidak sekedar menghujat tanpa memahami penyebab kejadian tersebut.Apalagi Pak Harto selama pemerintahannya jugaberjasa.Tulis Bismar, Pak Harto manusia biasa. Dia lahirdi Desa Kemusuk, Yogyakarta, dari keluarga miskinpapa, dibesarkan tidak dari keluarga utuh. PakHarto tak pernah bermimpi jadi orang nomor satu dinegara ini. Awalnya dia penumbang orde lama,lengsernya Bung Karno tidak secara konstitusional.Lantas muncul orde baru. Selama periode itu tujuhkali dia menjabat sebagai presiden.Terepilihnya Pak Harto adalah atas dukunganPAK HARTO DAN IBU TIEN DI PUSPITEK SERPONG Q mti/dokBISMAR SIREGAR