Page 26 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 33
P. 26
26 Q TokohINDONESIA 33 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIPak Harto dihujat di mana-mana.Seakan dialah satu-satunya orang yang harus bertanggungjawab atas semua kejadian yangmenimpa bangsa ini. Bismarmenyatakan tidak senang PakHarto masuk penjara.Kita JugaB ismar Siregar, sebagai mantan petinggi hukum dan anggota ICMI(Ikatan CendekiawanMuslim se-Indonesia), selalumelihat semua kejadianyang menimpa bangsa inidari kacamata ketuhanan.“Dalam silih bergantinyasiang dan malam, tidaksesuatu yang terjadi tanpaizin dari Allah.”Ambruknya perekonomianIndonesia akibat krisiskepercayan yang merosottajam dari dunia internasional, menurut Bismar,pada dasarnya merupakankesalahan bersama,termasuk dirinya sendiri.Pada era kemerdekaan,BISMAR SIREGARkeadilan dalam imanIslam. “Indah dan luhursekali,” kata Bismar.Perintah itu dilaksanakandengan luhur, karenaUmar memberi contohmengadili anak kandungnya sendiri denganputusan hukuman mati.Perhatikan kalimat diantara dua ayat Ilahiyang dikutip di atas.“Tegakkan keadilan sebagai saksi karena Allah,bukan sekadar hukumsemata. Jangan karenakebencian lantas menyimpang dari keadilan.”Singkat kata, tulisBismar, andaikan setansekalipun yang harusdiadili, wajib menyampingkan rasa kebencianterhadapnya. Keadilanmurni harus ditegakkan.Begitu pula terhadapumat (muslim) yangbernama Soeharto. Diapernah menjadi Imam,Kepala Negara, PresidenRI. Dia pernah berjasauntuk bangsa ini. Bukankah diingatkan, wajibbagimu mencintai sesamaseperti mencintai dirimusendiri? Hilangkan rasadendam dan kebencian,karena itu sumber akhlaksetan.Karena itu, menurutBismar, Jaksa Agungharus berpedoman padaperingatan Ilahi bahwa iawajib menegakkan keadilan, pertama-tama bukanterhadap orang lain,tetapi terhadap dirinyasendiri. Maknanya,sebagai Jaksa Agungharus menyadari apa yangia lakukan dalam jabatannya, karena kelak dihadapan Khalik akandituntut pertanggungjawabannya. Sehinggatanpa Keppres sekalipun,ia harus menegakkankeadilan terhadap PakHarto. “Jangan sungkan,jangan pakewuh (karenasesuatu),” tulis Bismar.Darah segar melaluiKeppres telah disuntikkan, sekali lagi Bismillah!Mari tunggu hari mainnya. Pesan, laksanakandengan niat LilIahi Ta ‘ala. Bukan lil (karena)pemerintahan semata.Pergunakan akhlak mulia,menjunjung tinggi harkatseorang hamba Allah,dahulu ia disanjung pula,kini dihina, dihujatsemena-mena. Naudzubi//ah min dzalik! Sikapdemikian bukan akhlakseorang Pancasilais, tapiakhlak setan dajjal.Mari ditunggu peradilanPak Harto, peradilan yangtidak diwarnai balasdendam. Tapi, lebih dekatpada kasih sayangmengajaknya bertaubat.Di samping memohonmaaf kepada Tuhan, jugakepada umat dan bangsaatas kesalahan yangpemah terjadi. Kesalahanitu bukan kesalahansendiri, tapi juga kesalahan para pembantu sekelilingnya.Kalau Pak Harto takdiadili di dunia, ia jugatak lepas dari peradilan diakhirat. Jangan lupa,masih ada peradilanHakim yang Maha Adil.Mantapkan dalam diri,tidak ada manusia yangbersih dari dosa, danhamba yang paling muliadi mata. Tuhan ialahmereka yang mampumenebus dosanya, ikhlasmenerima hukuman.Bertaubatlah baik kepadaKhalik maupun kepadamakhluk sesama manusia. Dan bila itu sudahdilakukan, tentu kitatidak berkata: “Tiadamaaf bagimu, Soeharto!”Jangan, sekali lagijangan. Bersikap demikian, murka Ilahi menimpabangsa. Bismar mengajakanak bangsa untukmembudayakan sikapsaling memaafkan.Melalui budaya iturekonsiliasi nasionalInsya Allah dapat diwujudkan. Mari, janganmenunggu sampai esok. Umti/crs-shBISMAR SIREGAR BERSAMA CUCU Q mti/wes