Page 30 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 30
30 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIPerlu ReformasiJilid DuaQ SUHARDIMANDR Suhardiman pendiriSentral Organisasi KaryawanSwadiri Indonesia (SOKSI)sering disebut sebagai dukunpolitik. Hal ini terutamadikaitkan dengan seringnyadia membuat geger denganramalan-ramalan politiknyayang kemudian terbuktiterjadi.I tu tentang Satrio Piningit misalnya, pertama kali dilontar- kan oleh mantan Wakil Ketua DPA tersebut,dan hingga saat ini masihmenjadi bahan perdebatanyang seru. Tokoh misteriusyang menurut Suhardimanakan muncul setelah eraPak Harto, dan akanmembawa bangsa Indonesiake zaman kemakmuran,ternyata sampai saat inibelum juga menampakkandiri. Bukankah yangdimaksud SBY? Suhardimanmenampik kesimpulanseperti itu.Karena itu, Suhardimanmenjadi sosok kontroversialdalam pentas politik ditanah air. Suhardimanseorang politisi yang cukupdisegani. Walaupun ditataran kekuasaan, jabatantertinggi yang pernahdipegangnya hanyalahsebagai wakil ketua DPA,tapi posisi politiknya kadangpribadi dijamin seluruhnya, termasuk untuk memupukkekayaan (modal). Persaingan dalam kondisi kebebasandapat ditolerir, karena dengan demikian terjadi prosesalamiah, di mana yang kuat adalah yang menang (free fightliberalism).Jadi kalau kapitalisme mengacu kepada sistemekonominya, maka liberalisme mengacu pada sistem sosialkemasyarakatan; dan keduanya didasarkan pada faham atauprinsip individualisme.Dalam sejarah perkembangan filsafat politik, individualismebaru tersebut menjadi cikal bakal timbulnya perjanjian sosial.Filsafat politik individualisme berbeda dengan filsafat politiklain sebelumnya, berpangkal tolak dari masalah manusia.Para pelopor filsafat politik ini seperti Thomas Hobbes danJohn Locke di Inggris, mengatakan bahwa manusialah yangmenciptakan negara melalui perjanjian sosial. Thomas Hobbespertama-tama menekankan bahayanya anarkhi dan perlunyasuatu pemerintahan yang kuat demi terciptanya kehidupanyang baik.John Locke memiliki pemikiran dasar bahwa manusia padamulanya hidup dalam keadaan alamiah, dengan hak-hakkebebasan dan hak milik. Untuk dapat memelihara hakhaknya itu dengan lebih baik, manusia membuat suatu‘perjanjian sosial’ yang kemudian membentuk suatumasyarakat politik dengan suatu pemerintahan yang berkuasaberdasarkan keputusan mayoritas. Menurut Locke,pemerintah adalah wali yang memegang hak-hak masyarakat.Jika suatu pemerintahan tidak melindungi hak-hakkebebasan dan hak milik individu, itu berarti pemerintahantersebut mengingkari kepercayaan masyarakat, dan karenaitu tidak berhak menyebut diri sebagai pengemban amanatrakyatnya; sebagai reaksinya rakyat dapat menggerakkansuatu revolusi.Dalam teori perjanjian sosial ini, John Locke menekankanbahwa individu lebih penting dari pada suatu negara. Filsafatdari Locke inilah yang menjadi awal dari liberalisme.Liberalisme yang berawal dari Inggris pada mulanyamerupakan suatu gerakan kelas menengah, yangWawancara Prof Dr Suhardiman, SESUHARDIMAN PERSONIFIKASI SOKSI Q mti/wilson30 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETI