Page 13 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 36
P. 13


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 36 TokohINDONESIA Q 13T O K O H U T A M A Qbisa terwujud hanya apabilapemimpin bergerak bersama-samadengan rakyatnya, dan kebijakanyang dikeluarkan serba berpihakkepada rakyat.“Saya tidak berlebih. Namun apayang saya miliki selalu sayagunakan untuk membantu rakyat.Saya tidak suka banyak daerah diKalimantan Tengah dikatakantertinggal. Kami ditinggalkan olehkebijakan yang tidak berpihak,”ucapnya tegas.“Ternyata rakyat juga mau dengarrupanya. Jadi tekadnya sudahkloplah,” kata Teras.Keberhasilan terpilih menjadiGubernur Kalteng ia rujuk kepadapesan politik Sang Ayah, yangdahulu memintanya mendalamihukum demi memuluskan langkahmenjadi negarawan yang mengertihukum.Ia pun menganggapkemenangannya sebagai buah ataskeharuman nama baik Sang Ayah.Teras menyebut kecipratankeharuman nama Ayahnya. “Jadiitu kecipratan harum saja aku.Kalau aku ini sih masih belum apaapalah,” ujarnya merendah.Pulihkan Martabat KaltengTidaklah ringan tugas TerasNarang memimpin ProvinsiKalimantan Tengah selama limatahun ke depan (2005-2010).Provinsi yang pada tanggal 23 Mei2007 memasuki tahun emas initerletak di tengah-tengah pulauKalimantan. Sejak lama Kaltengdikenal sebagai paru-paru duniakarena hutannya begitu rimbunalami dan berperan sebagaipenyumbang terbesar oksigenmemberi kesejukan kepada dunia.Tetapi beberapa puluh tahunterakhir hutan itu mulai habis.Bumi pun membuncah jadinya.Suhu naik dan es di kutub utaraselatan mencair.Di Kalteng yang tersisa saat iniadalah lahan gambut. Tanpapemantikpun hamparan yangterlantarkan ini di musim panasakan mudah terbakar dengansendirinya, menebarkan asap yangkekuatannya tiga kali lipat di atasambang batas. Siapapun sesakdibuatnya.Tetapi di musim hujan, bekashutan yang maha luas tiba-tibadapat berubah menjadi “kolam air”raksasa. Ancaman banjirmembayang hingga ke ubun-ubun.Setiap tahun proyek lahan gambutyang gagal ini selalu menimbulkanmasalah. Iklim menjadi serba takterduga.Pencanangan Proyek LahanGambut (PLG) Sejuta Hektar adalahcontoh pedih bagaimana 1,1 jutahektar lahan hutan KalimantanTengah dihabisi secara “legal” danterencana.Semula niat baiknya adalahmembuka lahan pertanian satu jutahektar tetapi tak kesampaian.Pembukaan PLG tak memberi arti apaapa bagi warga Kalteng. Tetapi gedunggedung pencakar langit yang berdirikokoh di kota besar Jakarta diketahuiTeras Narang adalah hasil menjualkayu pembukaan lahan gambut.Cukong kayu berkolaborasidengan penguasa ketika itumenggunduli hutan tanpapertimbangan matang. Lahan sawahtak muncul-muncul. Infrastrukturjalan darat yang bisa menjadipenghubung antar desa, kecamatan,dan seluruh kabupaten Kaltengserta ketiga provinsi lain tak jadijadi.g Sudibyo. Q mti/dok Membahas PLG dengan sejumlah Pejabat Pusat. Q mti/dok
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17