BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    28.1 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataRindu yang Belajar Bersyukur

    Rindu yang Belajar Bersyukur

    Tentang menemukan makna di balik jarak dan kehilangan.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    “...”
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Psikospiritual

    Rindu tidak selalu tentang kekosongan. Kadang, ia justru cara halus semesta mengingatkan kita akan sesuatu yang pernah penuh, dan mengajarkan bagaimana mensyukuri yang pernah ada.

    Inti Makna Tulisan
    Rindu yang bersyukur adalah tanda kesadaran telah tumbuh: dari ingin memiliki menjadi ingin memahami. Dari rasa kehilangan menjadi rasa terima kasih.

    Rindu adalah ruang sunyi antara hadir dan tiada. Di sanalah hati diuji: apakah ia akan terjebak dalam kehilangan, atau menemukan makna di baliknya. Sebab yang paling menyakitkan dari rindu bukan jaraknya, melainkan penolakannya terhadap kenyataan bahwa sesuatu telah berubah.

    Tapi ketika rindu mulai belajar bersyukur, ia berhenti menuntut. Ia tidak lagi mencari wujud, hanya mengingat makna. Ia tidak lagi meminta kembali, hanya berterima kasih karena pernah menerima.

    Rasa syukur tidak menghapus perih, tapi menenangkannya. Ia mengubah kehilangan menjadi kenangan yang lembut, bukan luka yang terus berdarah. Dan dalam kesadaran itu, kita mulai memahami: yang hilang sebenarnya tidak pergi. Ia hanya berganti bentuk agar bisa kembali lewat cara lain.

    Dalam Sistem Sunyi, rindu bukan gangguan, melainkan gema. Gema dari sesuatu yang pernah selaras dan kini sedang diuji keseimbangannya. Ketika kita tidak melawan gema itu, ia perlahan membawa kita kembali pada pusat: pada diam yang penuh, bukan hampa.

    Rindu yang sudah belajar bersyukur tidak lagi meminta kabar, tidak lagi memeluk bayangan, tidak lagi melawan jarak. Ia hanya duduk tenang, menyadari bahwa cinta sejati tidak butuh kehadiran fisik untuk tetap ada.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)

    Populer (All Time)

    Terbaru