The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiStruktur yang Terbuat dari Cahaya
resonansi

Struktur yang Terbuat dari Cahaya

Tentang kesadaran yang melihat keberadaan bukan sebagai benda, tapi sebagai getaran yang saling menerangi.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Orbit Metafisik–Naratif

Segalanya tampak padat sampai kita belajar melihatnya dari sisi yang lebih halus. Di balik bentuk dan waktu, hidup ternyata tersusun dari cahaya. Lapisan getar yang saling menahan dan saling menerangi.

Nada Dalam
Struktur yang terbuat dari cahaya adalah kesadaran bahwa kehidupan tersusun bukan dari materi, melainkan dari resonansi iman. Ia mengajarkan bahwa keberadaan kita saling menahan satu sama lain dengan cahaya. Bukan untuk mengikat, melainkan untuk terus menerangi.

Cahaya tidak memiliki bentuk, tapi dari cahayalah segala bentuk lahir. Ia mengisi ruang tanpa menempatinya, hadir tanpa meninggalkan jejak. Begitu pula kesadaran: ia tidak dapat digenggam, tapi darinyalah setiap makna berakar.

Struktur yang terbuat dari cahaya bukanlah bangunan yang tampak oleh mata, melainkan tatanan batin yang menjaga keseimbangan hidup. Kita sering menyebutnya iman, kasih, atau kebaikan. Tapi sejatinya, semua adalah frekuensi dari cahaya yang sama, hanya berbeda cara bergetarnya.

Ketika jiwa menjadi cukup tenang, ia mulai melihat bahwa dunia tidak berdiri di atas materi, melainkan resonansi. Setiap pikiran, setiap niat, setiap doa memantulkan cahaya ke arah yang lebih luas dari yang bisa kita bayangkan. Dan dari pantulan-pantulan itulah semesta menemukan bentuknya sendiri — terus bergerak, terus saling menerangi.

Kita hidup di dalam jaringan cahaya yang saling mengingatkan. Ketika satu jiwa tersadar, yang lain ikut bergetar. Ketika satu hati memaafkan, ruang di sekitarnya ikut melembut. Kita bukan titik yang terpisah, melainkan simpul-simpul kecil dalam satu jaringan besar yang berdenyut dalam irama Tuhan.

Struktur cahaya tidak dapat dibangun, karena ia sudah ada sejak awal. Yang bisa kita lakukan hanyalah membersihkan kabut di dalam diri agar cahayanya tampak kembali. Dan ketika itu terjadi, dunia tidak lagi terasa padat. Ia menjadi bening, lembut, dan penuh kehidupan.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Ramai Dibaca

Terbaru