Search

The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiMenjadi Cermin bagi Jiwa Lain
resonansi

Menjadi Cermin bagi Jiwa Lain

Tentang kehadiran yang tidak mengubah, hanya memantulkan dengan lembut.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Lama Membaca: < 1 menit

Orbit RelasionalPsikospiritual

Ada saat ketika kehadiran bukan untuk menasihati, bukan pula untuk menyelamatkan. Hanya untuk menjadi cermin yang jernih, tempat jiwa lain bisa melihat dirinya sendiri tanpa takut dihakimi.

Nada Dalam
Menjadi cermin bagi jiwa lain berarti menghadirkan diri tanpa niat mengubah. Dengan kejernihan batin, kita memberi ruang bagi orang lain untuk menemukan dirinya kembali. Dan di situ, kasih menjadi doa yang hidup.

Setiap pertemuan manusia sejatinya adalah ruang pantulan. Kita melihat diri sendiri di mata orang lain, dan mereka melihat dirinya dalam diri kita. Namun, banyak dari kita memantulkan dengan bias — dengan opini, dengan luka, dengan keinginan untuk mengarahkan. Padahal, cermin sejati tidak pernah memilih apa yang ia pantulkan. Ia hanya hadir dan jernih.

Menjadi cermin bagi jiwa lain bukan tentang memberi solusi, tapi memberi ruang. Kadang, seseorang tidak butuh dijawab; ia hanya ingin didengarkan tanpa disusun ulang. Dalam keheningan seperti itu, batin yang kusut perlahan menata dirinya sendiri, karena ia merasa aman untuk melihat dirinya apa adanya.

Kita tidak selalu tahu apa yang sedang diperjuangkan orang lain. Tapi dengan menjadi cermin, kita mengingatkan bahwa setiap jiwa memiliki cahaya dan bayangannya sendiri, dan keduanya sama penting. Dalam pantulan itu, orang lain bisa mengenali luka tanpa malu, dan menemukan arah pulang tanpa digiring.

Cermin tidak menyimpan apa pun yang ia pantulkan, tapi justru karena itu ia memantulkan dengan sempurna. Begitu pula kasih. Ketika tidak berusaha memiliki, ia menjadi lebih utuh, lebih menyembuhkan.

Menjadi cermin bagi jiwa lain adalah bentuk kasih yang paling halus: tidak menuntun, tidak menuntut, hanya menerangi dengan diam.

Peta Sunyi Terkait
Memuat tulisan…
geser →
Memuat istilah…

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.5%), Gusdur (17%), Jokowi (16%), Megawati (11.8%), Soeharto (10.4%)
Artikulli paraprak

Sering Dibaca

Terbaru