Orang Tua yang Menyiapkan Bekal Subuh-Subuh
Tentang cinta yang bekerja lebih dulu daripada hari
Saat sebagian besar rumah masih gelap, ada langkah pelan di dapur. Bunyi keran kecil, pot yang dipanaskan, sayur yang dipotong tanpa suara berlebihan. Seseorang bangun lebih awal bukan untuk mengejar dunia, tapi untuk memastikan orang lain memulai hari dengan baik.
Di banyak rumah, sebelum alarm berbunyi dan sebelum lalu lintas mulai penuh, seorang orang tua bangun lebih dulu. Tidak ada musik keras, tidak ada kamera, tidak ada pesan motivasi di dinding dapur. Hanya kesadaran sederhana: hari anak harus dimulai dengan makanan yang pantas.
Tangan yang mengupas buah, menggoreng telur, menyiapkan nasi hangat, menata kotak makan agar tetap rapi. Tidak tergesa, tapi juga tidak berhenti. Seperti seseorang yang tahu ritmenya sendiri dan tidak perlu dimengerti orang lain.
Bekal itu tidak selalu istimewa. Kadang sederhana saja. Tapi ada konsistensi yang tidak ternilai: setiap pagi, tanpa absen, tanpa publikasi. Tidak ada pengumuman bahwa ini adalah bentuk kasih sayang. Tidak ada kalimat “lihat, aku berkorban.” Yang ada hanya tindakan yang berulang dan tenang.
Dalam Sistem Sunyi, kita mengenal sikap menjaga tanpa menuntut balasan. Orang tua yang menyiapkan bekal di subuh hari bergerak dalam nada itu. Tidak mencari pujian, tidak menunggu ucapan terima kasih, tidak mengharapkan cerita kembali. Ia hanya ingin seseorang yang ia sayangi menghadapi hari dengan cukup tenaga dan hati yang terisi.
Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.
- bangun sebelum dipanggil
- memberi tanpa mengumumkan diri sedang memberi
- mengulang pekerjaan sama setiap hari tanpa lelah bercerita
- memastikan kebaikan hadir bahkan saat tidak terlihat
- memahami cinta lewat tindakan, bukan pengucapan
Anak yang menerima bekal itu mungkin belum sadar sepenuhnya. Kadang bahkan lupa mengucapkan terima kasih. Namun bekal itu tetap dibuat, karena tujuan utamanya bukan ucapan atau penghargaan. Tujuannya adalah memastikan seseorang memulai hari dengan baik.
Kesunyian seperti ini jarang jadi headline. Ia tidak menjadi konten. Tapi ia ada di banyak rumah. Ia menjaga ritme hidup keluarga kecil. Dan ketika kita melihatnya dari luar, kita tidak perlu memberi label besar. Cukup mengenali bahwa ada bentuk kasih yang memilih pelan dan tidak menuntut apa-apa.
Kutipan
Tidak semua kasih bicara; sebagian hanya menyiapkan piring di pagi paling sunyi.
Catatan
Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.
Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro – TokohIndonesia.com
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)



