Di depan pintu minimarket, seseorang membuka pintu kaca untuk masuk. Ia sempat melirik ke belakang, melihat ada orang lain yang juga menuju pintu. Ia menahan pintu sebentar, membiarkan orang itu masuk sebelum melepasnya. Tidak ada senyum bertukar. Tidak ada basa-basi. Hanya gerakan kecil yang selesai begitu saja.
Pintu di ruang publik sering jadi tempat interaksi singkat. Terkadang orang terburu-buru dan tidak melihat siapa yang datang setelahnya. Terkadang juga ada kecanggungan: apakah harus menoleh, tersenyum, mengangguk?
Tapi orang ini memilih versi paling sederhana.
Ia menahan pintu, memberi ruang, lalu berjalan masuk tanpa menunggu reaksi. Yang datang di belakang juga masuk tanpa banyak ritual. Tidak ada adegan “terima kasih” yang dipaksakan. Tidak ada rasa berutang. Hanya kelancaran yang tetap terjaga.
Di kota yang penuh ritme dan perhatian yang sering tersita layar, masih ada orang yang ingat keberadaan orang lain. Bukan untuk menjadi ramah secara performatif, tapi karena itu bagian dari bergerak bersama di ruang umum.
Dalam Sistem Sunyi, sikap seperti ini dekat dengan esensinya: melakukan kebenaran ringan tanpa niat meninggalkan kesan.
Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.
- memberi jalan tanpa membangun momen sosial
- menahan pintu sebagai refleks sederhana, bukan drama kebaikan
- melihat orang lain tanpa menjadikannya panggung keramahan
- tidak menunggu pengakuan atau balasan
- menjaga ritme ruang bersama dengan gerak kecil
Tidak ada yang mengingat momen itu. Tidak ada orang yang merasa harus menyanjung atau membalas. Pintu hanya bergerak sesuai fungsinya, dan manusia melintas tanpa gangguan.
Hal-hal seperti ini tidak pernah menjadi berita. Tapi diam-diam, ia menjaga kenyamanan hidup di antara orang asing.
Kutipan
Kadang kebaikan cukup berlangsung secepat pintu yang kembali menutup.
Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.
Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com
Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.
Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.
Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.
Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.
Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.
Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.



