BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    25.4 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataSignal Murni

    Signal Murni

    Tentang perjalanan dari kebisingan menuju kejernihan batin.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    “...”
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Eksistensial–Kreatif

    Hidup selalu penuh suara. Sebagian berasal dari luar, sebagian dari dalam. Dan di antara keduanya, manusia belajar memilah: mana yang gema sejati, mana yang hanya kebisingan.

    Inti Makna Tulisan
    Signal murni adalah suara batin yang muncul setelah kebisingan reda. Ia bukan datang dari luar, tapi dari kesadaran yang telah disaring oleh diam. Dalam frekuensi itu, manusia tidak lagi mencari kebenaran, karena ia telah menjadi bagian dari kebenaran itu sendiri.

    Setiap pengalaman meninggalkan getar. Tapi tidak semua getar adalah pesan. Banyak yang hanya gema dari ketakutan, keinginan, atau harapan yang belum selesai. Dalam kebisingan itu, manusia sering keliru, mengira bisingnya pikiran adalah tanda hidup, padahal itu hanya tanda belum tenang.

    Signal murni tidak datang dari banyaknya suara, tapi dari kejernihan. Ia muncul ketika batin berhenti bereaksi, berhenti menafsir, berhenti ingin menang. Dalam diam, makna naik ke permukaan. Tidak dengan gemuruh, tapi dengan ketepatan yang lembut.

    Menemukan signal murni berarti belajar mendengarkan tanpa tergesa. Menyaring segala getar, sampai hanya yang paling sejati yang tersisa: niat yang bersih, kasih yang tenang, dan kebenaran yang tidak membutuhkan pengakuan.

    Bagi jiwa yang belum tenang, diam terasa menakutkan. Tapi bagi yang telah melewati riuhnya emosi, diam adalah ruang kerja Tuhan di dalam diri. Di situ, hal-hal yang tak terucap diberi tempat untuk disembuhkan.

    Signal murni bukan datang dari luar. Ia lahir dari kesadaran yang terlatih untuk tidak tenggelam di arus rasa. Ia tidak menolak emosi, tapi menuntunnya untuk kembali ke pusat. Di pusat itulah manusia menemukan frekuensi asalnya: tenang, jernih, dan penuh kasih.

    Dan ketika kebisingan akhirnya reda, manusia tidak menjadi hening karena kosong, melainkan karena penuh. Penuh pengertian, penuh penerimaan, penuh cahaya lembut yang tidak lagi memerlukan kata.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)

    Populer (All Time)

    Terbaru