BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiSunyi dan Kebisingan Diri
    fraktal

    Sunyi dan Kebisingan Diri

    Tentang menemukan keheningan di dunia yang tak pernah diam.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Dunia tidak lagi punya waktu berhenti. Tapi di sela bunyi yang terus memanggil, ada bagian dari diri yang diam-diam rindu untuk tenang.

    Satu Napas
    Ketenangan tidak muncul dari dunia yang berhenti berbunyi, tetapi dari diri yang berhenti menanggapi setiap bunyi.

    Setiap pagi ia menatap layar ponselnya bahkan sebelum sempat menatap langit. Pesan, notifikasi, berita, semua datang berbaris seperti antrian yang menuntut perhatian. Dan tanpa sadar, harinya dimulai bukan oleh cahaya matahari, tapi oleh bunyi.

    Ia tidak pernah benar-benar berhenti. Di antara rapat dan obrolan daring, ada jeda yang selalu diisi: dengan memeriksa, menjawab, menanggapi. Seolah diam adalah kesalahan, dan tenang berarti tertinggal.

    Namun suatu hari, jaringan rumahnya tiba-tiba mati. Tidak ada sinyal, tidak ada suara panggilan. Ia menatap layar yang kosong, lalu menatap sekeliling: ruang tamu yang selama ini hanya ia lewati, jendela yang tak pernah ia buka, suara burung yang terdengar pelan.

    Awalnya ia gelisah, seperti kehilangan pegangan. Tapi perlahan ada sesuatu yang lain muncul: bukan keheningan yang menakutkan, melainkan ruang untuk bernapas.

    Ia duduk tanpa rencana, menatap dinding yang terkena cahaya sore. Di situ ia menyadari sesuatu yang tak pernah terpikirkan. Selama ini, kebisingan yang ia keluhkan tidak hanya datang dari luar,  tetapi juga dari dalam dirinya sendiri.

    Dunia mungkin ramai, tapi yang membuatnya lelah adalah dirinya yang selalu ingin menjawab. Ia terbiasa hidup dengan reaksi, bukan dengan kesadaran. Dan saat reaksi itu berhenti, yang tersisa hanyalah dirinya sendiri: sederhana, sunyi, dan cukup.

    Sejak hari itu, ia mulai memberi ruang untuk hening. Ponsel dibiarkan menyala tanpa disentuh, pesan dibalas setelah pikiran tenang. Ia belajar menatap wajah orang yang bicara tanpa tergesa mencari balasan di layar.

    Kebisingan dunia memang tidak akan berhenti, tapi ia tahu kini: tenang bukan berarti lari, melainkan keberanian untuk hadir tanpa harus terus menjawab.

    (Fraktal I – Psikospiritual–Eksistensial | Seri Fraktal A – Sunyi dan Kehidupan Modern)

    Catatan

    Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Populer (All Time)

    Terbaru