BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaSistem SunyiTidak Semua Perasaan Perlu Dipelihara
    resonansi

    Tidak Semua Perasaan Perlu Dipelihara

    Tentang keberanian melepaskan rasa yang sudah selesai tanpa merasa bersalah.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Relasional Eksistensial-Kreatif

    Tidak semua yang pernah indah harus dijaga selamanya. Ada perasaan yang hanya datang untuk mengajarkan sesuatu, bukan untuk tinggal.

    Inti Makna Tulisan
    Tidak semua rasa perlu dijaga agar tetap hidup. Beberapa hanya datang untuk menumbuhkan kesadaran, lalu pergi agar jiwa bisa kembali ringan dan utuh.

    Manusia sering salah mengartikan kesetiaan dengan keterikatan. Kita pikir mempertahankan rasa berarti setia, padahal kadang justru di situlah awal dari beban yang perlahan menutup jalan tumbuh.

    Tidak semua perasaan layak dipelihara. Beberapa hanya perlu dikenang dengan tenang, lalu dilepaskan dengan hormat. Karena jika terus disimpan, rasa itu berubah bentuk. Dari hangat menjadi sesak, dari kenangan menjadi penjara batin.

    Melepaskan bukan berarti melupakan. Ia adalah cara jiwa menjaga agar yang pernah baik tidak berubah menjadi getir. Yang sudah selesai bukan harus dihapus, melainkan diletakkan dengan kesadaran bahwa setiap perasaan punya masa hidupnya sendiri.

    Kedewasaan emosional bukan soal menahan diri dari mencinta, melainkan tahu kapan cinta itu telah menyelesaikan tugasnya. Kita tidak kehilangan apa pun dengan melepaskan; justru kita sedang memberi ruang agar hal baru bisa datang tanpa bayangan yang lama.

    Ada perasaan yang tumbuh karena keindahan, ada pula yang tumbuh karena luka. Namun semua perasaan, jika disadari dengan jernih, pada akhirnya mengantar kita ke tempat yang sama. Tempat di mana kita belajar mencintai tanpa harus memiliki, dan bersyukur tanpa harus mengulang.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru