BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiWaktu yang Menenangkan
    fraktal

    Waktu yang Menenangkan

    Tentang belajar menerima perubahan tanpa kehilangan keseimbangan.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Waktu tidak datang untuk merebut, tapi untuk menenangkan, bagi yang mau berhenti melawannya.

    Satu Napas
    Waktu menjadi menenangkan ketika manusia berhenti ingin mengendalikannya. Yang berlalu bukan kehilangan, tapi pelajaran yang membuat kita lebih dalam memahami kehidupan.

    Ia dulu memandang waktu seperti lawan yang tak bisa dikalahkan. Setiap hari terasa seperti perlombaan: antara ambisi dan usia, antara keinginan dan kesempatan. Ia hidup dalam hitungan, bukan dalam kehadiran. Dan di tengah langkah yang terus dikejar detik, ia kehilangan rasa sederhana bernama cukup.

    Suatu sore, ia duduk di balkon rumah, menatap bayangan matahari yang bergeser di dinding. Tak ada hal besar yang terjadi, hanya cahaya yang berpindah perlahan. Namun entah mengapa, momen itu menenangkan. Ia baru sadar, waktu tidak pernah berlari, manusialah yang tergesa. Dan selama ini, ketegangan yang ia rasakan bukan datang dari waktu, melainkan dari penolakannya terhadap ritme alamiah kehidupan.

    Sejak hari itu, ia mulai berhenti mengukur segalanya. Ia tetap bekerja, tetap bermimpi, tapi tanpa terburu. Ia belajar bahwa setiap hal memiliki musimnya sendiri: ada masa tumbuh, masa menunggu, masa berbuah, dan masa diam. Ketika ia mempercayai ritme itu, hidup menjadi lebih ringan, dan waktu berhenti terasa seperti ancaman.

    Ia juga menyadari, yang hilang seiring waktu bukan keberadaan, melainkan bentuk. Segalanya berubah, tapi inti dari kehidupan tetap sama: cinta, rasa ingin tahu, dan ketenangan yang mengalir di balik semuanya. Dan dalam kesadaran itu, ia tak lagi takut menua, kehilangan, atau terlambat. Karena tidak ada yang benar-benar pergi; semuanya hanya berpindah tempat di dalam dirinya.

    Kini setiap pagi tidak lagi dimulai dengan daftar pekerjaan, tapi dengan rasa syukur. Ia tidak ingin mempercepat hari, cukup hadir di dalamnya. Dan di tengah dunia yang sibuk mengejar masa depan, ia menemukan kebebasan paling sederhana: hidup tanpa dikejar waktu, tapi juga tanpa berhenti mencintai perjalanan.

    (Fraktal H-I – Eksistensial–Relasional | Seri Fraktal H – Sunyi dan Waktu | Spiral Kedua Sistem Sunyi – Seri Pemurnian)

    Catatan

    Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Populer (All Time)

    Terbaru