The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiWarga yang Menggeser Pot Bunga Tetangga yang Hampir Jatuh
jejak-luar

Warga yang Menggeser Pot Bunga Tetangga yang Hampir Jatuh

Tentang menahan sesuatu tetap utuh meski bukan miliknya

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Di depan rumah masuk gang kecil, pot bunga berjejer di pagar. Salah satu pot tampak miring, hampir jatuh karena angin atau sentuhan sebelumnya. Seorang warga lewat sambil membawa kantong belanja. Ia berhenti sebentar, memegang pot itu dengan satu tangan, lalu menggesernya sedikit ke posisi aman. Tidak memanggil pemiliknya, tidak mengetuk pintu, tidak menoleh. Ia hanya memastikan pot itu tidak jatuh sebelum melanjutkan langkah.

Pot bunga bukan miliknya. Tidak ada yang menitip pesan. Tidak ada tanda minta tolong. Jika jatuh pun, mungkin tidak ada yang tahu kapan persisnya itu terjadi. Dunia sering bergerak tanpa jeda untuk hal kecil.

Tapi orang ini memilih berhenti. Ia melihat risiko yang bisa dicegah dengan gerakan ringan. Bukan aksi besar. Bukan urusan penting. Hanya pot bunga yang hampir jatuh.

Namun, di sana ada sesuatu: menjaga tanpa merasa menjadi penjaga. Menolong tanpa mengangkat identitas penolong. Tidak menunggu sampai masalah terjadi hanya untuk mengatakan “sayang sekali”.

Dalam Sistem Sunyi, ini bentuk kepedulian yang tidak bernama. Mengamankan yang rapuh tanpa mengubahnya menjadi cerita diri.

Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

  • mencegah kerusakan tanpa panggilan moral
  • membaca keadaan lalu bertindak sebentar
  • merawat yang bukan milik sendiri tanpa rasa berjasa
  • bergerak kecil tanpa mengundang perhatian
  • memilih peduli meski tak ada yang mengukur

Pot tetap di tempatnya. Tidak ada ucapan terima kasih. Tidak ada yang tahu siapa yang menyentuhnya. Hanya satu orang yang tidak ingin melihat sesuatu pecah jika bisa dicegah dalam satu detik.

Di banyak lingkungan, kehalusan seperti ini yang membuat tempat terasa aman. Bukan dari bahaya besar, tapi dari keacuhan kecil.

Kutipan
Kadang menjaga berarti hanya memastikan sesuatu tidak jatuh saat kita lewat.

Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)

Ramai Dibaca

Terbaru