Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 52
LINTAS MEDIA54 No.1/Th.I/Juli 2005Majalah Forum (EdisiNo.9/29 Juni 2005)menyajikan tulisantentang hukum cambuk di KabupatenBiereuen, Nanggroe Aceh Darussalam(NAD). Topik ini diangkat Forumkarena untuk pertama kali dilakukan dinegeri ‘Serambi Mekah’. Penerapanhukum cambuk ini adalah bagian daripenegakkan syariat Islam yang sudahdiberlakukan di NAD berdasarkan UUNo.21 tahun 2001 tentang OtonomiKhusus NAD.Pelaksanaan hukuman ini mengacupada qanun (Perda 13/2003). Menurutqanun, ada tiga perbuatan yang bisadijatuhi hukum cambuk: maisir (judi),khalwat (zinah), dan khamar (minumankeras). Kali ini, para pelaku judi yangdihukum cambuk.Forum menulis, hukuman cambukitu menimbulkan silang pendapat. Satuhal yang dikritisi adalah hukuman initidak menyentuh koruptor.• “Tauke-Tauke Medan” adalahjudul cover story majalah Swa sembada (Edisi No.13/XXI/23 Juni-6 Juli2005). Majalah ekonomi ini secarakhusus menelusuri Apa dan Siapa,Jaringan, Jatuh-Bangun, dan KekuatanBisnis para pengusaha keturunanTionghoa (tauke) di Medan yang terkenal ulet, pekerja superkeras, sertapemilik jaringan perkawanan yang amatsolid, tapi tertutup.• Bagi Swa, dengan segala plus-minusnya, banyak hal yang bisa dipelajaridari sepak terjang para tauke dariMedan tersebut. Setidaknya, ada 36profil pengusaha ditampilkan SWA.• Dengan judul “Dialog denganGAM”, majalah Tempo (edisi 13-19Juni 2005) menyoroti dialog antara Pemerintah dan GAM di Helsinki, Finlandia. Dialog yang belum tuntas inimenuai kritik dari kalangan DPR.Permadi adalah salah seorang yangmelontarkan protes keras. “Tak perludialog dengan GAM. Tumpas saja!” kataanggota Fraksi PDI-P itu.Menteri Hukum & HAM, HamidAwaluddin, salah satu anggota DelegasiRI berunding dengan GAM mengakukedua pihak belum menandatanganikesepakatan resmi. Pembicaraan masihsekitar bentuk pemerintahan sendiri,hal-hal politik, amnesti dan HAM.Tempo juga menulis derita Supriono, seorang Pemulung yang membawa jenazah putrinya menelusurijalan-jalan Jakarta karena tak punyauang untuk sewa ambulan dan biayaipemakaman. Peristiwa itu adalah sebuah ironi dari gemerlapnya kehidupanmasyarakat ibukota.• “Korupsi Dana Haji” yang melibatkan mantan Menteri Agama SaidAgil Husein Al Munawwar dan DirjenBIPH Depag Taufik Kamil diangkatsebagai laporan utama majalah Gatra(edisi No.32/25 Juni 2005). Dana hajiyang diselewengkan mencapai Rp 700miliar.Gatra edisi ini juga mengulasempat skenario pembunuhan aktivisHAM, Munir, seperti disinyalirKetua Tim Pencari Fakta (TPF)Brigjen Pol. Marsudhi Hanafi. Empat skenario itu: ditabrak, disantet,diracun di kantor, atau diracun dipesawat. Seperti diketahui, Munirtewas di dalam pesawat GarudaIndonesia yang membawanya dari Singapura keBelanda, pada 7September2004.• Pesangon Karyawan Texmaco.Terlantarnya pembayaran pesangon kepadaeks karyawan Texmaco disorot seca r a k h u s u soleh majalahTrust Edisi No.38 (20-26 Juni).Total nilai uang pesangon untuk sekitar 11 ribu orangeks karyawantersebut mencapai Rp 147miliar.PT Pengelola Perusahaan Aset(PPA) yangmenerima tugasmengurus aset Perusahaanmilik Marimutu Sinivasan ini sudah menolak aset-aset perusahaanHukum Cambuk di Serambi itu karena kalaupun dijual tidak akancukup membayar pesangon karyawan.Texmaco diambil alih pemerintah —dulu melalui BPPN (Badan PenyehatanPerbankan Nasional)— karena punyautang macet mencapai US$ 29 miliar.“Strategi Baru Investasi Portofolio”menjadi berita induk majalah Investor(Edisi 7-27 Juni/No. 125/VII). Sesuaidengan judulnya, majalah bermoto ‘Media Investasi&Keuangan’ ini memaparkan rekomendasi dari sejumlah manajer investasi, seperti Abiprajadi