Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 02
P. 16
BERITA UTAMA16 BERITAINDONESIA, Agustus 2005Ditunggu KeppresEnergi AlternatifGagasan pengembangan energi alternatifterus bergulir. Sekarang tinggal keputusanpolitik dari pemerintah.Iptek okey. Lantas apalagi?Barangkali para investor danpengusaha menunggu kebijakanpemerintah. MenristekKusmayanto Kadiman yang merangkap Kepala BPPT sudah memberilampu hijau.Dari segi ilmu pengetahuan danteknologi, Indonesia sudah siap mengembangkan sumber-sumber enerji alternatif.“Dari sisi Iptek putra-putra terbaikbangsa telah meneliti dan mengembangkan energi alternatif,” kata Kadiman.Kementerian Ristek dan BPPT sudahlama memiliki temuan-temuan sumberenergi alternatif, seperti”bioetanol,biodiesel, gasohol, dan biogas. Hasilhasilnya berulang kali dipublikasikan,namun kurang mendapat sambutan darikalangan industri. Mungkin merekamenunggu kebijakan pemerintah. Soalnya, menyangkut dukungan pendanaan,distribusi dan pemasaran.“Pemakaian biodiesel dan bioetanol• Gasohol BE-10Gasohol (gasoline alcohol) adalah hasil percampuran bensin biasa dengan hasil olahan singkong. BBM yangdiberi nama Gasohol BE-10 ini merupakan hasil studi penelitian tim peneliti di Balai Besar Teknologi Pati (B2TP)BPPT Lampung selama bertahun-tahun.Gasohol BE-10 emang tidak murni 100 persen biodiesel, melainkan campuran dari 90 persen bensin dan 10persen bioetanol namun punya kelebihan di bandingkan bensin premium. Hasil perpaduan dua unsur itumenghasilkan emisi karbon monoksida dan hirokarbon yang lebih sedikit dibandingkan bensin premium yangbanyak dikonsumi dewasa ini.Akan halnya bioetanol sendiri, menurut Kepala Bidang Teknologi Diversifikasi BPPT, Bambang Triwiyono,merupakan etanol atau bahan alkohol hasil proses fermentasi singkong. Bahan ini dimanfaatkan sebagai bahanbakar.Studi terhadap bioetanol dilakukan sejak 1983 ketika produksi singkong di Provinsi Lampung melimpahruah. Mengingat banyaknya produk singkong, sampai-sampai tidak ada pabrik yang sanggup mengolahnyamenjadi produk jadi, timbul ide untuk mengembangkan bioetanol dari singkong.Menristek Kusmayanto sendiri yang mencoba produk Gasohol BE-10 ini di halaman Gedung BPPT, saatdiluncurkan pertama kali, pada Januari 2005.• Biodiesel Buah Jarak dan Kelapa SawitSumber BBM lain yang tak kalah menarik adalah minyak jarak. Energi altenatif pengganti BBM yang satu iniberhasil dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Mitsubihi Research Institute, Jepang, sejak 2004.Minyak jarak murni seratus persen biodiesel alami dan relatif mudah proses pengolahannya. Sebanyak 500kilogram buah jarak (jatropha curc) dikukus selama satu jam. Setelah itu dihancurkan dengan blender dandiperas sampai keluar minyak.Sungguh mencengangkan, dari 10 kilogram buah jarak bisa dihasilkan 3,5 liter minya jark yang sama kualitasnyadengan solar. Perbedaan keduanya sangat tipis. Pada minyak jarak terkandung lebih banyak oksigen dan lebihrendah nilai kalorinya dibandingkan solar. Dua kelebihan itumemungkinkan proses pembakaran pada minyakjarak lebih sempurna dan lebih bersih ketimbang solar.Selain dari buah jarak, ITB juga mengembangkan BBM alternatif yang bersumber pada kelapa sawit. Untukyang satu ini, ITB bekerja sama dengan Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) dan BPPT.• Biodiesel Minyak JelantahPara mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Trisakti melakukan percobaan bahan bakar dari minyak jelantah(hasil sampingan minyak sawit) pada mesin diesel dan mobil. Hasilnya cukup memuaskan. Sumber energialternatif ini bebas emisi dan polusi.• Biodiesel Buah JarakMa»had Al-Zaytun, sebuah pondok pesantren modern di Indramayu, Jawa Barat sedang melakukan uji cobaminyak jarak untuk diolah menjadi bahan bakar mobil. Dalam waktu dekat, pihak Al-Zaytun akan mendatangkanseorang ahli dari Hong Kong untuk melakukan presentasi, pengolahan air menjadi sumber bahan bakar. Q AFKusmayanto Kadiman, Menteri Riset danTeknologi (Menristek)/Kepala Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi (BPPT): dan Penerapan Teknologi (BPPT): Pemerintah melalui BPPT telah melakukansejumlah uji coba pengembangan bahan bakarberjenis biofuel, sebagai energi alternatifpengganti BBM.Bahan berjenis biofuel ini sangat mudahdiperoleh di negeri ini seperti dari hasil-hasilpertanian seperti minyak kelapa sawit√populer disebut CPO (crude palm oil)ƒ danbahkan dari limbah pertanian sekalipun sepertilimbang singkong. Dari bahan berjenis biofuel inidihasilkan bahan bakar bioetanol (gasohol) danbiodiesel.Secara ekonomi, Indonesia memiliki sedikitselisih harga lebih murah, bila menggunakanbahan bakar biodiesel dan bioetanol. Hal ini bisadibuktikan dengan membandingkan harga bahanbakar biodiesel yang mencapai US$ 30 senperliter.Harga itu diperoleh bila jumlah pemakaibiodiesel mencapai dua persen dari total pemilikkendaraan. Pemakaian dua persen biodiesel olehpengguna kendaraan bermotor berarti setaradengan pemakaian 800.000 kiloliter biodiesel. Itusetara dengan sejumlah 800.000 ton minyak sawityang harus diolah.Untuk menyediakan minyak sawit sebanyak itudibutuhkan 230.000 hektar perkebunan baru.Untuk mengurus kebun dan bekerja di pabrikpengolahan dibutuhkan tenaga kerja baru palingsedikit 105.000 orang.Begitu pun halnya bila pemerintah inginmengembangkan pemakaian bahan bakarbioetanol. Bila dihasilkan 420.000 kiloliterbioetanol setiap tahun saja, maka diperlukan 2,5juta ton singkong. Itu berarti dibutuhkan 91.000hektar perkebunan singkong, yang akan mampumembuka lapangan kerja bagi 650.000 orang. Qtinggal tunggu waktu. Yang dibutuhkansaat ini prototipe kendaraan,” kataKadiman. Dalam hal pengembanganenerji alternatif, Menristek meminta kerjasama antara pemerintah, industriawandan kalangan akademis agar semua hasilkajian Iptek bisa dirasakan manfaatnya.Prof DR Koesmawan dari UniversitasHAMKA juga setuju supaya pemerintahsegera mengeluarkan payung hukum bagipengembangan sumber enerji alternatif.Soalnya, deposit minyak bumi berkurang,harga BBM semakin mahal.Payung hukum, kata Koesmawankepada M. Subhan dari Berita Indonesia,tidak hanya dibutuhkan untuk pengembangan sumber enerji alternatif, tetapijuga berkaitan dengan keamanan dankenyamanan berinvestasi.Ia memberi contoh, di tingkat pusatpayung hukum sudah ada, tetapi sumberalamnya di daerah. Bisa saja keputusantersebut berbenturan dengan UU Otonomi Daerah. Lantas disambut dengandemonstrasi.“Kapan keputusan bisa dijalankankalau terus dihadang para demonstran,” Karya Anak Bangsa kata Koesmawan.Q AF, SUB, SH.Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Trisakti, Jakarta, BPPT, danMa’had Al-Zaytun sejak lama mengkaji berbagai sumber energi alternatifyang bisa menggantikan BBM cair. Berikut produk-produk energi alternatifyang berhasil diciptakan putra-putra bangsa yang sepatutnya mendapatapresiasi dari pemerintah.