Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 05
P. 27
BERITAINDONESIA, November 2005 27(BERITA NASIONAL)BPS. Warga miskin yang belum terdaftardiberi kesempatan mendaftarkan diri keposko BPS di daerah sampai 31 Oktober2005. Verifikasi akan dilakukan sampaipertengahan November. Posko BPS ituada di kecamatan dan desa.Mental PengemisKebijakan pemerintah lewat danaBLT termasuk ekses yang ditimbulkannyamenuai kritik dari berbagai kalangan.Dalam kaca mata pengamat politik dariLIPI, Indria Samego, kebijakan pengucuran dana BLT kepada rakyat miskinsebagai bentuk politik uang. Politik uangyang dilegalkan pemerintah itu terkesansekadar untuk “menutup mulut” rakyatyang terbebani akibat naiknya hargaBBM.Suara kritis lainnya dilontarkanmantan Ketua Umum Partai DemokratSubur Budhisantoso. Menurut penilaiannya, kebijakan pemerintah ini hanyamelahirkan negara pengemis, sehinggasecara substansial tidak menjadi jawabanatas penderitaan yang dialami rakyatmiskin.“Bagaimanapun kalau kita memberikan uang, sama saja kita menciptakanpengemis. Ini salah. Kenapa tidak kitaberikan dengan cara lain karena akarpermasalahannya adalah lapangan kerja,”ujarnya.Pengamat ekonomi UGM Edy SuandiHamid berpendapat, pemerintah harusmengubah pola BLT ini kepada pola yanglebih memberdayakan masyarakat miskin. Sebab pola pemberian bantuansubsidi tunai langsung akan menjadikanpenerimanya bermental pengemis.Pakar ekonomi Sri Edi-Swasonomenyarankan pemerintah menerapkanpola yang lebih mendidik. Pemerintahharus menciptakan lapangan kerja agarmasyarakat lebih produktif. Pekerjaanyang disediakan bisa dengan berbagaicara, seperti membersihkan selokan,membangun jalan-jalan di pedesaan,mendirikan industri-industri rumahtangga dan sebagainya.“Membagi-bagikan uang tunai–berapapun besarnya– sebenarnya tidakmendidik. Dana itu seharusnya dikembangkan untuk menggerakkan sektor riil,agar bisa membuka lapangan-lapangankerja baru buat rakyat,” ungkap Ketua• Pada 11 Oktober 2005, ribuan wargamiskin yang mengantri pencairan KKBdi Kantor Pos Jombang Tangsi danKantor Pos Kaveling Blok F, keduanyadi Cilegon, Banten, saling dorong dansikut. Puluhan orang pingsan dan kacajendela dua kantor pos itu pecah.Korban yang pingsan kebanyakanwanita separuh baya dan lanjut usia.• Pada 12 Oktober 2005, BPS Sumselmenarik 3.000 KKB di kotaPalembang karena diberikan kepadawarga mampu, kartu ganda, dan salahpencatatan identitas. Penerima KKB dikota ini tercatat sebanyak 83.968keluarga dari total 520.000 wargamiskin di daerah ini.• Pada 13 Oktober 2005, warga miskindi Desa Medangasem, Jayakerta,Karawang, Jawa Barat, merusakkantor kepala desa karena tidak puasatas pendataan keluarga miskin.• Pada 14 Oktober 2005, sebanyak 50janda Lansia mendatangi Kantor DesaBenelan Kidul, Kecamatan Singojuruh,Banyuwangi, memprotes karena tidakmendapatkan KKB, sementara banyaktetangganya yang rata-rata bersatusekonomi lebih tinggi menerima KKB.• Pada 14 Oktober 2005, warga miskindi Desa Parenggan, Pati, Jawa Tengahmenyerbu kantor kelurahan setempat.Mereka memprotes karena tidakterdaftar dan tidak mendapat KKB.Sebaliknya, ada warga yang nyatanyata mampu malah mendapat danabantuan.• Pada 14 Oktober 2005, Suripno (36)warga RT 02 RW 03 Joyotakan,Serengan, Solo, Jawa Tengah, dipukuliKetua RT dan warga lainnya karenak sesnyamenolak dana BLT-nya dipotong Rp100.000 untuk warga lain yang tidakterdata. Di RT itu semula ada 42keluarga miskin yang didata BPS,namun hanya 21 keluarga yang didatapenerima dana BLT.• Pada 16 Oktober 2005, Satimin (48)petugas cacah lapangan (PCL)penerima dana BLT di Desa KabonganLor, Kecamatan Kota Rembang, JawaTengah, terpaksa dirawat di RSUDRembang setelah dipukul wargamiskin yang tidak mendapat KKB.• Pada 19 Oktober 2005, ribuan KKBdari 31 kecamatan di KabupatenJember ditarik oleh BPS Jember,Jatim, karena dinilai salah sasaran.Sementara, sebanyak 2.689 dari316.216 KKB yang telahdidistribusikan di Sulsel dibatalkankarena salah sasaran dan adapenerima KKB berasal dari daerahlain. 530 KKB lainnya dibatalkankarena penerima ber-KTP ganda.• Pada 20 Oktober 2005, Nur Hasan(50), Ketua RT 02 RW 08 KelurahanPancoran Mas, Depok, Jawa Barat,bunuh diri minum racun seranggakarena tak tahan diteror warganyayang tidak memperoleh KKB.• Pada 22 Oktober 2005, ratusanwarga Desa Eretan Wetan, KecamatanKandanghaur, Kabupaten Indramayu,Jawa Barat, yang tidak mendapatkanKKB merusak kantor kepala desanya.Massa juga merusak kantor LembagaPemberdayaan Masyarakat, kantorProyek Penanggulangan Kemiskinandi Perkotaaan, kantor BPR dan kantorPemberdayaan dan KesejahteraanKeluarga yang ada di tempat itu. ■ SP(Sumber: Berbagai media daerah dan nasional)Kasus-kasus Ekses BLT :Umum DPP PAN, Soetrisno Bachir.Lepas kritik pada kebijakan BLT,Wapres Jusuf Kalla meminta masyarakatmencoba berpikiran positif. “Jangananggap masyarakat miskin itu salah.Kesalahan yang terjadi selama ini, sepertisalah sasaran dalam penyaluran bantuan,jangan ditafsirkan sebagai perbuatankriminal yang besar. Salah sasaran ituhanya kesalahan orang yang menerimaatau adanya tafsiran terhadap syaratmiskin,” urai Wapres.Jusuf Kalla menilai, kebijakan BLTkepada keluarga miskin sudah tepat.Pemerintah akan terus membenahinya,lanjutnya, dan tidak akan menghentikannya meski ada kesalahan kecil.Alasannya? Karena, selain programini lebih tepat dibanding program padatkarya –yang hanya untuk masyarakatdesa dan yang menganggur– pendataanyang dilakukan dengan sistem BPS dinilaisangat akurat karena menerapkan–checkdan re-check. ■ AF, SP