Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 05
P. 24
24 BERITAINDONESIA, November 2005UUsai sarapan pagi di Hotel Garden Surabaya, Haryonomendapat panggilan penting dari ajudan Presiden. Isinya:meminta Haryono segera menemui Presiden Soeharto diIstana, Jakarta. Haryono yang menjabat Meneg Kependudukan dan Kepala BKKBN (1997), serta merta membatalkan rencana kampanye untuk Golkar di Malang. Diabergegas menuju Bandara Juanda. Setibanya di BandaraSoekarno-Hatta, Haryono langsung menuju Istana untukmenghadap Presiden.Ketika Haryono bertemu Presiden, perasaan banggadan bingung campur baur. Haryono diajak Pak Harto untuksarapan pagi. Sembari tersenyum, Pak Harto menyodorkansepotong singkong goreng. Di dalam benak Haryono timbulseribu tanda tanya. Namun tak lama kemudian diamendapatkan jawabannya.“Saya sengaja memanggilmu siang ini untuk makansingkong goreng,” kata Pak Harto,”“karena banyak menterisedang berkampanye, jadi kamu di sini saja menemani sayasambil ngobrol.” Haryono pun merasa lega.Suatu hari, lama sebelum menjabat menteri (1966),Haryono menjadi staf di bagian Konsultasi dan Humas BiroPusat Statistik. Tugasnya, antara lain, menyampaikanlaporan rutin tentang perkembangan harga sembilan bahanpokok dan laju inflasi ke Mensesneg, sebagai bahan sidangkabinet. Saat itu, pemerintah sedang berupaya keras untukmenurunkan laju inflasi yang mencapai 600 persen.Mensesneg Alamsyah Ratu Perwiranegara yang merasaruwet untuk menjelaskan perubahan laju inflasi, “menahan” Haryono duduk di pojok ruangan pertemuan.Padahal Alamsyah hanya berjaga-jaga kalau terjadi“kemacetan” selama memberikan penjelasan.Kenapa dia dipanggil Mr. Hary? Haryono punya ceritayang unik. Pria kelahiran Pucang Sewu, Pacitan, inimemperoleh beasiswa untuk tugas belajar di University ofChicago, universitas termahal dan terkemuka Di AmerikaSerikat, Mei 1969. Haryono menyelesaikan studinyasampai Doktor (S-3) di bidang Komunikasi dan PerubahanSosial serta Kependudukan dan Pembangunan. Rupanyarekan-rekan sekuliah sulit memanggilnya dengan namaHaryono, maka mereka menggantinya dengan panggilanyang lebih keren Mr. Hary. Nama panggilan itu masihdigunakan teman-teman lamanya sampai sekarang.PROF. DR. HARYONO SUYONOMr. Hary tak pernahmelupakan pengalamanpengalaman lucu, tragis dantrenyuh sepanjangperjalanannya menapak usia67 tahun. Soal panggilankerennya, Haryono punyacerita yang unik. BERITA TOKOHMemutus Garis♦Menteri Haryono pernah diajak untuk mendampingiPresiden ketika suatu hari berkunjung ke Aceh. Tetapi PakHarto dan Haryono menumpang helikopter yang berbeda.Sial, pada ketinggian sekitar 15 meter, mesin heli yangditumpangi Haryono, mati. Haryono panik, melompatkeluar dan jatuh ke tanah. Dia terluka, tetapi bersyukur bisalolos dari malapetaka. Sebab, hanya beberapa detikkemudian heli tersebut jatuh dan terbakar.Pekerja KerasHaryono yang duduk di kursi menteri selama enamtahun adalah pria yang juga pernah duduk di bangku sopiroplet tua tahun 1960-an. Kisahnya begini. Gugur kuliahpada tingkat dua Fakultas Kedokteran UGM lantaran gagaldi dalam soal asmara, Haryono yang merasa “kacau” ikutkakaknya, Soemargo, ke Jakarta. Di ibukota, dia berhasilmasuk ke Akademi Ilmu Statistik (AIS), Jakarta, danmemperoleh ikatan dinas.Namun imbalan ikatan dinasnya sangat minim semenKEMISKINANPROF. DR. HARYONO SUYONO