Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 05
P. 19
BERITAINDONESIA, November 2005 19(BERITA FEATURE)ambil keputusan, but before I made decision (maksudnya: tapi sebelum sayamembuat keputusan-BI) harus sudahdiolah semuanya, economic factor (maksudnya: faktor ekonomi-BI)-nya, socialsecurity (maksudnya: keamanan sosial),political impact (maksudnya: dampakpolitik-BI)-nya. That’s all the consideration that have to made by me (maksudnya: Itu adalah pertimbangan yangharus saya buat-BI).”Pada bagian lain, SBY menggarisbawahi tentang dua pilihan yang harusdiambil pemerintah menyangkut persoalan BBM, “Doing nothing policy(maksudnya: tidak membuat kebijakansama sekali-BI) atau doing somethingpolicy (maksudnya: membuat sebuahkebijakan-BI).”Presiden menyatakan, pemerintahcenderung memilih doing somethingpolicy, dengan segala konsekuensinya.Namun, Presiden SBY menegaskan,apa yang dilakukan pemerintah bukanmencabut subsidi, sebab menurutnya itu“just impossible (maksudnya: sesuatuyang tidak mungkin-BI)”, yang dilakukanhanyalah”“to reduce subsidy (maksudnya: mengurangi beban subsidi-BI)”.Ketika berbicara tentang agendapemerintahan pascareformasi, demikianSP menulis, Presiden SBY juga banyakmenggunakan bahasa Inggris yang langsung digabung dengan bahasa Indonesiadalam satu kalimat.Misalnya, “Kita berada di situ,“youare player (maksudnya: Anda adalahpemain-BI), jadi kalau reformasi inimembuahkan hasil, I have to be thankyou to you all (maksudnya: saya harusmengucapkan terima kasih kepada Andasemua-BI), karena semua ikut berperan,tapi kalau ada kurang-kurang, we haverealized (maksudnya: kita telah menyadari-BI) pada masalah-masalah yangada pada kita.”Presiden SBY tak lupa mohon doarestu agar mampu “Bringing building agood government fighting corruption,building some legal frame work (maksudnya: membangun sebuah pemerintahan yang kuat dalam melawan korupsi,dan membentuk berbagai kerangkahukumnya-BI).”Ihwal perjalanan kenegaraannya keNew York, dan pidatonya dalam SidangUmum PBB, Presiden SBY melaporkan,“I good understand (maksudnya: sayabenar-benar memahami-BI) bahwa yangdipikirkan kami semua, world leader(maksudnya: pemimpin dunia-BI), dibidang politik itu bagaimana tata duniabaru menjadi lebih adil, representing(maksudnya: mewakili-BI) semua kepentingan, listening to the bond of thepeople all the world (maksudnya: mendengarkan aspirasi rakyat dari penjurudunia-BI). Maka ada reformasi PBB. Weare all concern with (maksudnya: kamisemua menaruh peduli pada-BI) yangdisebut MDGs (maksudnya: kelompoknegara berkembang-BI).”Barangkali, memang sah-sah sajamenggunakan dua bahasa sekaligus. Yangjelas, di antara peserta dialog itu, tentusaja rektor juga, yang duduk di bagianbelakang dan dekat dengan wartawan,ada yang nyeletuk, “Apa sih yang diomongkan ini? Kok banyak pakai istilahasingnya?””Namun sang rektor tadi kaget ketikadiingatkan rekan di sampingnya, “Adawartawan“lho.” Wartawan sendiri yangmelihat langsung adegan kecil itu hanyatersenyum dan bilang,”“Bahasa Inggrisbukan bahasa asing kok Pak, hanya kalaunggak pas penggunaannya jadi aneh,bukan asing.”Dari substansi artikel”SP yang sangatmenarik ini, Berita Indonesia mencatatbeberapa hal yang perlu digarisbawahi:kebiasaan mencampur secara langsungdua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasaInggris) dalam sebuah kalimat utuhsepatutnya disesuaikan pada situasi dansuasananya. Bila diungkapkan dalamobrolan tidak resmi (informal), santai,dan akrab mungkin bahasa semacam itumasih bisa ditolerir. Akan tetapi, rasanyakurang pantas jika itu adalah pidatokenegaraan yang disampaikan dalamacara-acara resmi kenegaraan pula.Andaipun terpaksa menyelipkanbahasa Inggris, barangkali akan lebih baikapabila kata-kata yang digunakan berupaistilah (term) alias ungkapan atau frase(phrase) —kumpulan kata— yang memiliki satu definisi tersendiri dan mandiri, meski terlepas dari kata-kata sebelum dan sesudahnya.Selain agak ‘aneh’ terdengar, ‘kalimatcampuran’ hasil perpaduan dari setengahkalimat (bahasa Indonesia) dengansetengah kalimat (bahasa Inggris) sepertidicontohkan di artikel juga potensialmelahirkan mispersepsi bagi pendengarsebab muncul kerancuan makna. SepertiSpeech ‘Gado-gado’ Mister Presiden yangmenjadi judul artikel ini? ■ AF