Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 26


                                    BERITA NASIONAL26 BERITAINDONESIA, Desember 2005swasta. Mas Dody melihat dari berbagaimasalah bangsa yang dihadapi saat ini,diantara yang berat adalah mengatasipengangguran. Karang Taruna telahmerespon dan mengantisispasi perkembangan itu, antara lain melaluiklarifikasi pengangguran terbuka dantertutup.Peluang lain, penempatan tenagakerja ke luar negeri. Indonesia harusmampu merebut 1,6 juta peluang kerjasetiap tahun, baik di pasar Asean, China,Taiwan, Asia Timur dan negara-negarapersemakmuran (Common Wealth).Karena itu perlu disiapkan SDM yangandal dan kompetitif jauh-jauh hari.Dalam hal ini Mas Dody menyarankan, lulusan SMA tidak terjun langsungke jenjang sarjana, tetapi mengupayakandulu peluang kerja, di dalam maupun luarnegeri untuk mencari pengalaman danketrampilan. Sebagai gambaran, di Filipina, banyak lulusan SMA yang bekerjake luar negeri untuk mencari pengalamandan memberi kontribusi devisa kepadanegara.Memenangkan persaingan, calon TKIdari Karang Taruna harus mampu mentransformasi spirit, intelektualitas dankesadaran kolektif agar bisa diterimabekerja di negara mana pun. Maka dalam5-10 tahun ke depan, Karang Tarunaharus mampu merebut pasar kerja di luarnegeri. Saat ini sudah dilatih 250 oranganggota Karang Taruna dengan kemampuan bahasa Mandarin untuk dikirim ke Taiwan.’ Dilatih pula 750 oranguntuk bahasa Korea yang akan dikirim keKorea Selatan,’ jelas dia.Mas Dody lebih jauh menjelaskan,saat ini telah membangun kerja samadengan berbagai bank pemerintah, antaralain, Bank Mandiri untuk memberi pinjaman tiga sampai enam juta rupiahkepada TKI yang dipekerjakan di luarnegeri. Pinjaman itu dicicil setelahmereka bekerja.‘MOU dengan berbagai kalangansudah dilakukan, diantaranya, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Kementerian Lingkungan Hidup, Mahkamah Agung, termasuk dengan perusahaan riteil Ramayana Dep, Store,’tuturorang pertama Karang Taruna ini.Berbagai lembaga pendidikan danpelatihan selama tiga bulan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Artinya, satu fase selesai dilanjutkan dengan fase-fase lainnya. Kerja samajuga dijalin dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri untuk menjaminpenempatan para tenaga kerja yangsudah dididik dan dilatih. Karang Taruna Menurut Mas Dody, Karang Tarunamemiliki 30 persen kurikulum terapan.Yang dikelola berbagai potensi pasarkerja, terutama bidang-bidang yangdibutuhkan oleh pasar kerja. Untukmencapai target tersebut sedang dilakukan persiapan-persiapan. Obsesinya,menggeser TKI informal menjadi formal,artinya pasokan tenaga kerja disesuaikandengan perburuhan legal. TKI formaljuga membangun citra bangsa di luarnegeri, bahwa TKI mampu bersaingdengan para tenaga kerja dari negaranegara lain.Ke depan, pengiriman TKI mestidisesuaikan dengan kebutuhan dankompetensinya. Hanya TKI seperti iniyang mampu membangun citra bangsasekaligus memberi devisa kepada negara.Kata Mas Dody, yang perlu diciptakan,“Bukan kita tetapi mereka yang butuh.”Maka suatu saat tidak ada istilah majikandan buruh, yang ada karyawan. Ini obsesiKarang Taruna yang akan diwujudkanmelalui program jangka pendek, menengah dan panjang. Pemerintah tidaklagi memberi subsidi uang tunai, tetapisubsidi ketrampilan. Bukan pendekatanproyek, tetapi pendekatan padat karya.Kerja dulu baru dibayar.Katup PengamanMas Dody menggeliatkan kembaliKarang Taruna yang lama tertidur lelapdengan citra dan harapan baru. Inidimulai dengan bulan bhakti di Yogyakarta yang menghasilkan; (1) KarangTaruna atau generasi muda sebagaipelaku pembangunan yang mengembangkan semangat kesetiakawanan sosialmasyarakat, bangsa dan negara. (2)Mewujudkan kepedulian dan kiprahgenerasi muda secara nasional. (3) Ajangkonsolidasi tingkat nasional di dalammempererat persatuan dan kesatuanbangsa.Langkah terobosan Karang Tarunaadalah membangun jaring pengamansosial melalui katub pengaman di klaster(kelompok), meliputi tanda merah (berbahaya), artinya harus ada langkahdarurat; tanda kuning (perhatian) dantanda hijau (kondusif). Melalui klasterdan matrix dilakukan pendekatan operasional. Misalnya, di Penjaringan (JakartaUtara), pendekatan pada generasi muda80 persen fokusnya padat karya, diMenteng (Jakarta Pusat), kemungkinansekitar 20 persen menyangkut aspekpengangguran, lain pula pendekatan diManggarai (Jakarta Selatan), setiapkelompok dan kawasan berbeda satudengan lainnya. Dan, Karang Taruna membuat petaberbagai klaster, langkah awal di Jakartadan dikembangkan ke daerah-daerahlain. Peta klaster di Poso dan Papua tentuberbeda dengan Jakarta. Tetapi harus adakesinambungan untuk memperkuatpersatuan dan kesatuan nasional. Inimerupakan salah satu cara untuk menekan tingkat kerawanan akibat pengangguran. “Terapi ini terus digulirkan.Mengubah obyek menjadi subyek,” kataMas Dody. Tujuannya menjadikan Karang Taruna sebagai pemecah, bukanpencipta masalah.Di atas segalanya, kekuatan dalamkesamaan pandangan tentang wawasannusantara merupakan warisan yangsangat berharga dari para pendahulunegeri ini. Maka, jangan sampai terjadipengikisan terhadap semangat bersatu didalam perbedaan. Bhinneka Tunggal Ikaforever. ■ SHmengambil langkah-langkah tersebutuntuk mencegah pengiriman TKI secarailegal.Program utama Karang Taruna adalah menyiapkan TKI yang trampil dankompetitif. Tekanannya tidak pada upah,tetapi pada kompetisi merebut peluangkerja, dilakukan dengan sinergi hulu danhilir, baik pemerintah maupun PJTKI.Konsep sinergi hulu dan hilir yang ditempuh Karang Taruna merupakan sebuah lompatan besar di bidang tenagakerja.MOU denganberbagai kalangansudah dilakukan,diantaranya, Departemen TenagaKerja dan Transmigrasi, Kementerian LingkunganHidup, MahkamahAgung, termasukdengan perusahaan riteilRamayana Dep,Store.
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30