Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 24
BERITA NASIONAL24 BERITAINDONESIA, Desember 2005Karang Taruna mengungkapkan, kesetiakawanan sosial perlu diimplementasikandan merupakan modal dasar perekatperbedaan. KKS tidak lekang oleh panasdan tidak lapuk oleh hujan.Kesetiakawanan sosial, ditamsilkanMas Dody sebagai lukisan abstrak,keabstrakannya perlu ditampakkan. KKStelah menjadi benang kusut mesti dirajutkembali, ditambal dan dicuci. Tidakdibiarkan sebagai cerita masa lalu yangtidak diperlukan saat ini. Karena itudigalakkan kembali melalui “lumbungdoa.” Ini merupakan cara terbaik mengatasi konflik di tengah kemajemukan.Merekatkan kembali hubungan pemerintah pusat-daerah, antar daerah sertamasyarakat. Lebih jauh Dody menggambarkan,perbedaan yang ada tidak mesti mematikan kreatifitas, ini mestinya dianggapsebagai rahmat. Perbedaan yang salingmenghujat dan menjatuhkan, perlu dikoreksi demi terciptanya pencerahan. Jikadibiarkan menjadi potensi konflik, melalui“lumbung doa” membangun kembalisemangat kebersamaan dengan memDODY SUSANTOKomitmen terhadap jati diri bangsa. Melaluirefleksi dan koreksi terhadap dinamika yangsedang berkembang perlu direkat olehsemangat kesetiakawanan sosial (KKS). Konsepini yang ditanamkan Dody Susanto ke dalamcitra baru, Karang Taruna.Membangun Keteladanan♦DAN KESETIAKAWANAN SOSIALIbarat cermin, gambaran KKS yangada sudah bermacam ragam warna.Warna putih, hitam dan abu-abu,itulah yang terjadi saat ini. Apalagibicara menjadikan ketiga warnajadi satu, semakin sulit dan berat tapitidak tertutup kemungkinan suatu saatberhasil menggabungkan berbagai warnajadi satu, warna putih. Tantangan bagiKarang Taruna, saat ini maupun kedepanuntuk menyatukan itu.Hal itu tidak lepas adanya kepentingan pribadi, golongan ataupun kelompok yang lebih kuat dibanding kepentingan umum. Maka bila hal itu tidakdisadari sedini mungkin, akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsadikemudian hari.Maka sebagai generasi muda harapanbangsa, Karang Taruna telah tampilsebagai sosok perekat bangsa. Menyamakan perbedaan dalam bingkai persatuanmelalui kesetiakawanan sosial sebagaikunci dalam mencairkan kebuntuan yangterjadi saat iniBagi Dody Susanto-Mas Dody panggilan akrabnya, sebagai ketua umumberikan kontribusi sosial, kepeduliansosial, seraya menyerap energi sosial.“Hidup hendaknya semakin bermaknabagi diri sendiri dan orang lain,” kata MasDody kepada Samsuri dari Berita Indonesia.Merajut rekonfigurasi sosial, ungkapnya, itu dalam wujud nyata (action),sejauhmana kepedulian kita melihatkejadian, misalnya yang dirasakan masyarakat Poso, Aceh dan daerah lainnya,bagaimana rasa kesetiakawan sebagaimasyarakat Indonesia lainnya.Persoalan yang berdimensi kemanusiaan bisa diselesaikan dengan mengembangkan semangat KKS lewat gerakan “lumbung doa.” Cara sederhanamenghidupkan kembali tali silaturrahmiatau”hablu minannas (semangat tolongmenolong) pada sesama atau memuliakansesama. Bukan saling mencela, menyalahkan atau memojokkan.Karena itu masyarakat perlu menelaahkembali 36 butir Eka Prasetya Pancakarsa di dalam pengamalan Pancasila.Suara hati nurani tidak bisa didoktrin,tetapi diperlihatkan dengan keteladanan.Sebab di dalam pengembaraannya, energipositif menemukan jati diri yang positif.“Perjuangan tidak bisa dikalkulasi secaramatematis,” kata Mas Dody.Lewat gerakan vertikal “lumbungdoa”, kata dia, bisa dihimpun energi sosial.Zikir dan doa tersebut ditujukan kepadapemimpin bangsa, kelompok, organisasidan individu. Dengan gerakan ini diha-