Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 21
BERITAINDONESIA, Desember 2005 21percaya diri tinggi hingga mampu bertegak kepala bersandingsejajar dengan para pemimpin APEC, Sabtu (19/11).Demikian pula pada pagi harinya saat mengadakanpertemuan khusus dengan Presiden AS George W. Bush, di HotelWestin, Busan. Bush saat itu sampai-sampai berjanji AS akanmencabut embargo senjata kepada Indonesia, yang sudahberlangsung bertahun-tahun. Bush mengatakan akan meyakinkan Kongres supaya melakukan normalisasi hubungankerjasama militer secara penuh dengan Indonesia.Dan benar saja, hanya berselang beberapa hari janji sudahdirealisasikan. Adalah Presiden Yudhoyono sendiri yangmengumumkannya, secara mendadak pula tatkala masih sedangberada di Hotel Oberoi, New Delhi, India, Rabu (23/11), selepasdari perjalanan ke Korsel.Dalami Kejahatan TransnasionalAnsyaad adalah sosok pria yang supel, ramah dan jauh darikesan birokratis. Tatkala menerima M. Subhan dari majalahBerita Indonesia, misalnya, pria kelahiran Buton 2 Juni 1948ini langsung sumringah menebar senyum khasnya.Dia terbiasa akrab dengan siapa saja terlebih kalangan pers.Ini mempermudah pencapaian tugas rangkapnya sebagai‘Humas Anti Teror’ sehingga opini yang berkembang dimasyarakat mengenai teror tidak simpangsiur.Penanganan masalah terorisme tergolong masih baru di Indonesia. UUPemberantasan Tindakan Terorisme punbaru muncul tahun 2001 tak lama setelahterjadi tragedi penghancuran menarakembar WTC, 11 September 2001, di AS.Karena merupakan barang baru Ansyaad yang merupakan satu-satunya penanggungjawab koordinasi penangananmasalah terorisme, rajin memberikanpenjelasan mengenai seluk-beluk terorisme di Indonesia.Misalnya, Ansyaad menyebutkan kematian Azahari sesungguhnya masihbelum sepenuhnya mengeliminir ancamanteror. Sebab figur Azahari adalah teknisiyang hanya menguasai pengetahuan teknispembuatan bom. Ilmu dan peran ini bisadigantikan orang lain. Sedangkan duetmautnya, yang hingga kini belum tertangkap, Noordin M Top, adalah figurideolog.Walau Ansyaad yakin polisi sudahmemiliki banyak informasi yang akuratmengenai Noordin, dan tak lama lagi diapasti akan tertangkap hidup atau mati,namun karena terorisme selalu berlatarbelakang politik dan ideologi, maka keberadaan gerakan ini tidak tergantungkepada salah satu figur.Ansyaad mencontohkan apa yang dipertontonkan oleh Darul Islam 50 tahunlalu, seperti di Jawa Barat ada Kartosuwiryo, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan dan Daud Beurauh di Aceh. Itu adalahgerakan DI/TII yang tujuannya mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)berdasarkan syariat Islam. Reaktualisasisejarah lama gerakan mereka terjadi karena turunan-turunannya tidak pernah berhenti kendati figur pimpinannyasudah tertangkap. Tokoh-tokoh ideologis mereka memang tidakpernah tertangani dengan baik.“Nah, sekarang JI (Jamaah Islamiyah, Red) persis mengangkat itu, tujuan ideologis dan politisnya masih samapembentukan negara Islam dengan syariat Islam, hanyasekarang dia go international. Dan mungkin nanti ada lagi NIA(Negara Islam ASEAN), begitu yang Daulah Islamiah mau diikutimulai dari Thailand Selatan kemudian Filipina Selatan,” kataAnsyaad.Matang di kepolisian, Ansyaad Mbai sangat hapal betuldengan kejahatan berskala trans-nasional seperti teroris,narkotika, dan pencucian uang (money laundring).Ketiganya berada dalam satu lini. Malahan kunci kegiatanterorisme adalah dana. Menumpas kejahatan narkotika berartimenumpas terorisme dan money laundring, dan sebaliknya.Base camp teroris internasional di Afghanistan, misalnya,yang menjadi pusat infrastruktur operasional dan pendukungAl-Qaeda, berperan pula sebagai pusat pengembangan opiumkualitas terbaik dunia. Dari sana kokain dikirim ke seluruh duniahasilnya ditransfer untuk mendanai sel-sel terorisme di berbagaipenjuru dunia.Kejahatan narkoba dan terorismesaling berhubungan dan merupakankejahatan internasional yang terorganisir.Dampak keduanya sangat dahsyat danmematikan. Narkotika kendati tak meledak namun menimbulkan efek mematikan, menghancurkan dan melemahkan bangsa. Pengedar atau bandarnarkotika karenanya bisa pula disebutsebagai teroris, sama seperti di Kolumbiadikenal istilah narkotika terorisme.Ansyaad punya dua kiat memberantaskejahatan narkoba, yang ia disebut dengandemand reduction. Secara represif memotong suplai narkoba, misalnya menempatkan satgas-satgas BNN di bandara danlapas, dan bekerja sama dengan negaralain. Kemudian, secara preventif menggencarkan kampanye anti narkoba misalnya mendirikan Pusat Dukungan danPencegahan.Kata Ansyaad pendirian BNN adalahbentuk nyata besarnya perhatian danupaya pemerintah mengatasi narkoba.Namun efektifitas penanganannya sangattergantung kepada usaha kita bersama.Seperti, kemauan politik seluruh elitharuslah sungguh-sungguh untuk memerangi narkoba. Kemauan politik kemudiandielaborasi dengan pembuatan undangundang.PM Thailand Thaksin adalah contohpemimpin yang memprioritaskan narkobasebagai kejahatan yang harus diberantas.Di Indonesia, kata Ansyaad, Kantor Menkopolhukam dapat saja meminta semuadepartemen di bawah koordinasinya supaya lebih intensif dan efektif memberikandukungan kepada pemberantasan narkoba. ■ HT, SBBERITA TOKOHNAMA: Irjen Polisi (Purn) Drs Ansyaad MbaiJABATAN: Ketua Desk Koordinasi PemberantasanTerorisme (DKPT), Kantor Menko PolhukamLAHIR: Buton, 2 Juni 1948 AGAMA: Islam NAMAISTRI: Sumarni MENIKAH: Buton, 3 Mei 1976MASUK KEPOLISIAN: 12 Desember 1973 ANAK:Alfa Brilian, lahir Singkawang, 7 Mei 1977, AdeMutiara, lahir Pontianak, 2 April 1978, Pranidana,lahir Jakarta, 15 Oktober 1981 ORANGTUA: AyahLaode Mbai (Almarhum), Ibu Waode Bariah (lahir1927) PENGUASAAN BAHASA: Bahasa daerahButon, Makasar, dan Jawa, bahasa asing Inggrisdan Jepang OLAHRAGA: Golf dan JetskiPENDIDIKAN: Akabri Bagian Kepolisian, lulusranking-1, tahun 1973, Sukabumi, PerguruanTinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), lulus ranking-2,tahun 1981, Jakarta, Sekolah Staf dan Pimpinan(Sespim) Polri, lulus ranking-8, tahun 1987,Lembang, Sekolah Staf dan Komando (Sesko)ABRI (Susreg XXI), 1996, Bandung KURSUS:Kursus Singkat Reserse, lulus, tahun 1975,Jakarta, Kursus Bahasa Inggris, lulus, 1986,Jakarta, Kursus Advance Course for Senior Police Administrator, International Research Training on Criminal Investigation, 1989, Tokyo,Jepang PEKERJAAN: Kepala Polresta Pontianak,1991-1996, Kaditserse Polda Jawa Tengah, 1996-1999, Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, 1999,Direktur Reserse Umum Mabes Polri, 1999-2000,Wakil Kepala Korps Reserse Mabes Polri, 2000-2001, Asisten Intelijen Mabes Polri, 2001, KepalaPolda Sumatera Utara, 2001, Wakil KepalaPelaksana Harian Badan Narkotika Nasional(BNN), merangkap Ketua Desk Koordinasi Pemberantasan Teroris (DKPT) Menkopolhukam,sejak 2001-sekarang KEMAMPUAN BREVET: Brevet Penerjun, dari Polri, Brevet Penyidik, dariKoserse Polri, Brevet Brimob, dari Dan KorBrimob TANDA JASA: Satya Lencana Kesetiaan8 Tahun, 16 Tahun, dan 24 Tahun, Satya LencanaDwidya Sistha, Satya Lencana Kestria Tamtama,Satya Lencana Karya Bhakti, Bintang BhayangkaraNararya, Bintang Bhayangkara Pratama.BIODATA: