Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 16


                                    BERITA UTAMA16 BERITAINDONESIA, Desember 2005Usai pertemuan Syawal,cendekiawan muslim yangberaliran radikal, AlChaidar, masih berusahamenemui Noor Din di persembunyiannya. Tetapi pihak kepolisianmengabaikan pengakuan Chaidar. Polisitidak berusaha memanggil atau memeriksa tokoh NII tersebut.Menurut laporan sejumlah suratkabar, dalam pertemuan bulan Syawalitu, Chaidar telah melakukan serangkaianpertemuan dan negosiasi dengan NoorDin. Pertemuan itu dimaksudkan olehChaidar untuk meredam aksi-aksi terorbom. Tetapi negosiasi terhenti ketikaAzahari dan Noor Din beraksi kembalidalam Bom Bali II (1/10).Chaidar yang dikutip harian Suryayang terbit di Surabaya (27/11), mengakuterakhir kali bertemu Noor Din tanggal24 November, bahwa gembong terorisyang sedang dicari itu sudah menyusunstrategi serangan “tebang pilih.” Merekatidak lagi meledakkan bom di tempattempat umum atau pusat kerumunanmassa.Strategi serangan yang diungkap NoorDin kepada Chaidar; pelemparan granat,tembakan jarak dekat dan penculikan.Targetnya; petinggi pemerintah, keamanan, politisi dan pejabat negara.Menurut Chaidar, aksi-aksi itu dimulaiDesember ini dan dilakukan 500 relawanbunuh diri, termasuk para penembaktepat (sniper). Belakangan Chaidarmengaku bahwa serangkaian pertemuannya dengan Noor Din untuk kepentingan penelitian dan penulisan buku.Operasi IntelijenAgaknya jaringan teroris yang dibangun Azahari dan Noor Din hanya bisadiberangus oleh operasi intelijen. Karenaitu, Badan Intelijen Negara (BIN) meminta para anggota Komisi I, dalam rapatkerja (25/11), mengakomodasi keinginanBIN agar diberi kewenangan yang lebihbesar menangani terorisme. BIN meminta wewenang menahan seseorangyang dicurigai selama tiga kali 24 jamuntuk kepentingan pemeriksaan danpenyelidikan. Poin ini diusulkan BIN agardimasukkan ke dalam RUU intelijen yangsedang dibahas oleh DPR.“Saya rasa usul ini paling moderat,”kata Syamsir Siregar, Kepala BIN, kepadapers usai rapat tersebut. Anggota KomisiI Effendy Simbolon mendukung usulanBIN karena menurut dia dinas intelijenperlu payung hukum agar bisa leluasabergerak. Kewenangan tersebut berbedadengan kewenangan polisi yang menahanseseorang yang sudah jadi tersangka.Dalam rapat tersebut, Syamsir jugamenyerahkan dokumen yang dimilikitentang aliran dana untuk para terorisdan mereka yang pernah ikut di dalamperang di Afganistan (1990-an).Pengamat intelijen, Wawan Purwanto, mengatakan AS mengenakanundang-undang anti-teror yang sangatrepresif. “Begitu terjadi aksi teror, pasukan keamanan melakukan penindakanke mana-mana,” kata Wawan dalamwawancara Haposan Tampubolondan Retno Handayani dari BERITA Indonesia. Dengan Patriot Act-nya Amerikabahkan bisa mengejar teroris dan menyerang negara-negara lain, bahkanmenangkap kepala-kepala negara lain. ASPADA CHAIDARDi tengah-tengah pengejaran besar-besaran polisiterhadap gembong teroris Noor Din M. Top,seorang tokoh NII mengaku bertemu terakhirdengannya, 24 November.TANYAKAN NOOR DINBARANG-BARANG AZAHARI: Ditemukan setelah operasi penangkapan polisidi Batu, Malang.
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20