Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 17
BERITAINDONESIA, Desember 2005 17(BERITA UTAMA)bahkan bisa mengabaikan PBB, sepertiyang dilakukan Presiden George W. Bushketika menyerang Irak yang diperintahPresiden Saddam Husein.Demikian juga Inggris dan Australiayang menerapkan secara ketat undangundang keamanan dalam negeri mereka.Malaysia dan Singapura menerapkan Internal Security Act (ISA) untuk bisamenangkap dan menahan seseorangselama dua tahun tanpa diadili. Ratusanaktivis Komunitas Melayu Malaysia(KMM) ditangkap dan ditahan selamadua tahun tanpa diadili.Kendala bagi Indonesia, karena terusmenerus dihantui para aktivis HAMbahwa tersangka tidak boleh ditahantanpa diadili. Mereka tidak memperhatikan bahwa kepentingan nasional Indonesia terancam oleh aksi-aksi terorisinternasional. Yang selalu terjadi setelahsetiap aksi peledakan bom, sejumlahnegara asing mengeluarkan”travel warning dan travel ban ke Indonesia. Inisangat merugikan negara dan merekayang bergerak di sektor perjalanan danpariwisata. Dan para investor engganmenanam modal mereka di sini.“Saya ingin mengungkapkan bahwaIndonesia sedang menghadapi bahayaBalkanisasi yang akan mengacak-acak diIndonesia,” kata Wawan.Pihak Asing TerlibatBelakangan muncul berbagai tudingan tentang keterlibatan pihak asingdi dalam memberikan dukungandana bagi kegiatan Noor Din danAzahari. Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengungkapkanbahwa keduanya pernah mendatangi sebuah Kantor Kedubesasing di Jakarta untuk menerimasejumlah uang. Tak lama kemudian, keduanya diketahuimengotaki aksi peledakan bom didepan Kantor Kedubes Australiadi Jalan Rasuna Said, Jakarta (9/11-2004).Karena, kata Wawan, keduateroris asing itu bisa beroperasisecara leluasa di sini.“Dan teroris ini ada yangmemainkan. Pasti ada orang lainyang terlibat dan membiayainya,” kata Wawan. Azahari danNoordin Moh Top sebetulnyahanya anggota biasa. Merekaagen biasa. Masih ada orang lainyang membiayai dan melindungikeduanya melakukan pelariankemana-mana sehingga mendapat kekebalan dari Kedubesasing. Mereka susah ditangkap karenainformasi operasi penangkapan bocor.Permadi, anggota Komisi I, sepertidikutip Rakyat Merdeka (22/11), mengatakan Malaysia harus dilihat sebagaiproyek neo-kolonialisme Inggris untukmenghancurkan Indonesia. Niat Malaysia untuk menghancurkan Indonesiatidak pernah padam, bahkan semakinmenggebu karena tidak ada lagi yangmenghalangi. “Malaysia tahu Indonesiadalam kesulitan, semakin diobok-obok,”kata Permadi. Faktanya, setelah mendapatkan Sipadan dan Ligitan, Malaysiaberusaha merebut Blok Ambalat yangkaya minyak bumi. Meskipun bersikap dingin atas kematian Azahari, Dubes Malaysia di Jakarta, menyangkal punya hubungandengan gembong teroris Azahari danNoor Din, apalagi mendanai kegiatanmereka di Indonesia. Sejumlah Kedubes negara Timur Tengah juga menyangkal keterlibatan negara merekadi dalam mendanai kegiatan teroris diIndonesia.Syaykh Panji Gumilang dalam soal inihanya memberi komentar, tanyakan sajakepada siapa yang membawa mereka kesini. Mereka ada yang datang dan pergike Malaysia. Azahari dan Noor Dindibawa ke sini oleh seorang sponsor,tetapi Syaykh mengelak menyebut namanya.Di dalam sepucuk surat yang ditemukan polisi, Azahari berpesan kepadaistrinya, Wan Noraini Jusoh: “…sayamenempuh jalan jihad karena takutakan ancaman Allah. Saya memintapengertian kamu akan jalan yang sayaambil. Doakan abang mati syahid,karena mati syahid adalah cara matiyang sempurna…” Tetapi surat itu tidakpernah sampai ke tangan istri dan duaanaknya di Kuala Lumpur, Malaysia.Azahari yang tewas tanggal 9 November sebenarnya sudah dianggap mati olehkeluarganya sejak dia meninggalkanrumah dua tahun lalu. Kekonyolan Azahari (48) mestinya menjadi pelajaran bagipara calon teroris bom bunuh diri, supayamereka tidak lagi diperdayai oleh NoorDin, buronan polisi. ■ SHSYAYKH PANJI GUMILANGJENAZAH DR. AZAHARI: Diikat tali agar tidak terpisah.