Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 19
BERITAINDONESIA, Desember 2005 19(BERITA UTAMA)Apa tanggapan Anda tentangkeberhasilan Polri menembakmati gembong teroris DR.Azahari?Sejauh ini kepolisian di bawahkepemimpinan Jenderal Sutanto mencapai hasil yang dapat dikatakan baikdalam hal mengungkap berbagai kasuskejahatan, terutama terorisme.Menurut Anda siapa sebenarnya yang berkepentingan terhadap aksi teror di Indonesia?Yang punya kepentingan, ya parapelaku teror itu sendiri. Artinyamereka meyakini sebuah ideologi yang kemudian memperjuangkannya dengan cara-carayang mereka yakini benar. Sayamelihat di sini hampir tidak adayang diuntungkan.Tapi begini. Ada yang diuntungkan secara tidak langsung, misalnya Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina.Dengan maraknya aksi terortentu mengganggu stabilitaspolitik, keamanan yang berdampak negatif pada investasidi Indonesia. Jadi yang untungnegara-negara yang menjadikompetitor kita. Tapi bukanberarti negara “kompetitor”mendukung aksi teror.Bagaimana Anda sikapdingin pemerintah Malaysia menanggapi kematianAzahari yang oleh wargaMalaysia dianggap sebagaipahlawan?Mereka yang meyakiniideologi model Azhari dan NoorDin M. Top yang mengganggapAzhari sebagai pahlawan. Tapi bagiwarga Malaysia yang tidak menyukaiideologi seperti itu tentu mengutuknya.Pemerintah Malaysia yang tidak begitubesar merespon kematian Azahari,mungkin karena mereka menganggapAzhari bagian dari problem kita, bukanmasalah mereka. Kita melihat pers Malaysia tidak memberitakan sepak terjangAzahari sebesar media massa kita, sayakira juga karena adanya kebijakanpemerintah terhadap media di negeriitu. Saya pernah ke Malaysia waktukasus Ambalat, media di sana, kecilsekali memuat masalah itu. Padahal disini semua media memuatnya besarbesaran. Sepertinya besok kita mauberperang.Bagaimana ancaman bom setelah tewasnya DR Azahari? Mereda atau meningkat?Saya kira gerakan mereka semakinsempit, dilihat dari berbagai faktor.Polisi sudah melokalisir gerakan, rekruitmen dan sumber pendanaan mereka. Mereka mulai tersudut. Dankelompok-kelompok yang punya ideologi sama dengan mereka sudah mulaimembatasi diri. Mudah-mudahan situasi ini bisa dimanfaatkan oleh polisiuntuk memberantas teroris. Jangan lagiada tenggat waktu sehingga mereka bisaberaksi kembali. Polisi harus secepatnyamenghancurkan jaringan teroris sampaikeakarnya, sehingga aksi bom bunuhdiri tidak terulang lagi.Sebenarnya apa yang melatarbelakangi kelompok inimelakukan aksi teror di Indonesia?Ideologi. Itu akan tetap hidup dansulit diberantas. Menurut saya ideologiitu lahir sebagai akibat dariketidakadilan global. LihatlahAmerika yang menekan hampir semua negara Islam tanpasama sekali mengindahkanHAM yang justru merekadengung-dengungkan. Di sisilain Anda bisa melihat bagaimana kaum kapitalis dengan serakah menguasaisumber-sumber ekonomi dantidak menyisakannya bagikehidupan dunia ketiga.Ideologi ini tidak akan hilangsepanjang ketidakadilan initerus terjadi.Bagaimana sikapAnda terhadap PondokPesantren yang disebutorang sebagai tempatteroris?Jangan coba-coba mendiskreditkan pondok pesantren. Teroris memanfaatkanmereka yang berpikiran sempit di dalam memahami jihad.Buktikan, jika pesantrenmendidik calon-calonteroris. ■ SB, SHMULFACHRI HARAHAP:TERORISMEHAMBAT INVESTASILegislator muda yang mewakili fraksi PAN ini, menjabat WakilKetua Komisi III DPR, membidangi masalah hukum dan keamanan.Dia selalu kritis dan berbicara lantang, tegas dan blak-blakan. Disela-sela kesibukannya di Senayan, Mulfachri diwawancara M.Subhan dari BERITA Indonesia, seputar masalah terorisme di Indonesia. Berikut ini cuplikan wawancara tersebut.MULFACHRI HARAHAP