Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 41


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2005 41(LENTERA)sistem pendidikan MAZ akan memberikan manfaat kepada masyarakat luasdi Rusia, khususnya yang beragama Islam.Kunjungan mereka ke pesantren inipunya kaitan langsung dengan kepentingan negaranya. Sejak bergulirnyareformasi pada 1990, yang diikuti runtuhnya dominasi komunis di sana, kehidupan beragama kembali marak di Rusia.Baik itu agama kristen, Islam, maupunagama-agama lainnya.Di Rusia, seperti diceritakan Nikolay,dari 150 juta penduduk negeri itu sekitar20 juta orang beragama Islam. Umumnya, mereka memeluk Islam secara tradisidan turun-temurun. Mereka hidup tersebar di berbagai distrik. Di kota Moskowsaja yang mayoritas penduduknya beragama kristen ada lima buah masjid.Presiden Federasi Rusia, VladimirPutin menaruh perhatian besar padaperkembangan keagamaan di negaranya,termasuk mengembangkan kerja samadengan negara-negara Islam.Sebagai catatan, sejak tahun lalu,Rusia menjadi peninjau (observer) dalamKonferensi OKI (organisasi negara Islam)dan bahkan berkeinginan menjadi anggota tetapnya.Kawan lama, Baru JumpaKedatangan tamu dari negeri dikawasan Eropa Timur ini disambuthangat oleh Syaykh Dr Abdul Salam PanjiGumilang beserta eksponen MAZ. “Inipertemuan antara kawan lama yang barujumpa,” ujar Syaykh saat menyambutkedua tamunya.Baik Nikolay maupun Mikhail mengaku senang bisa meninjau MAZ berikutsegala aktivitas di dalamnya. Lebih dariitu, mereka sangat senang bisa bertemuSyaykh AS Panji Gumilang dan memperoleh informasi langsung dari pimpinan tertinggi sebuah lembaga pendidikan pesantren yang dinilainya sangatmodern, yang memadukan pendidikanagama dan umum.Pembicaraan antara Syaykh dan duatamunya berlangsung akrab, tak adakendala bahasa. Syaykh secara terbukamenjawab berbagai pertanyaan mereka,termasuk tentang dana pembangunandan pengembangan MAZ.“Ini semua dana dari umat yangdikumpulkan secara bergotong royong,sen demi sen,” ujar Panji Gumilangsingkat.Namun Syaykh mengatakan, pihaknya tidak selalu bersandar pada uangsemata tetapi juga pada tekad ataukemauan. “Jika ada kemauan, uang pastiakan datang. Dan uang itu datang daribangsa Indonesia yang kaya,” tandasSyaykh.Saat ditanya apa saja bantuan daripemerintah, Syaykh menjawab bahwabantuan dari pemerintah itu berupa izinpembangunan MAZ ini. “Itu (pemberianizin-red) lebih dari uang!” tegas Syaykh.Jawaban yang sangat elegan danbermakna dilontarkan Syaykh tatkalamenanggapi pertanyaan Nikolay soal adatidaknya bantuan khusus dari negaranegara Timur Tengah, khususnya ArabSaudi.“Indonesia lebih kaya dari Arab Saudi.Setiap tahun Indonesia memberikan250.000 kali 50 dollar AS kepada ArabSaudi untuk membayar visa naik haji.Dari segi jumlah penduduk, Indonesiajuga lebih besar 220 juta jiwa dibandingArab Saudi yang hanya berpenduduksekitar 8 juta jiwa.”Menyangkut berbagai masalah yangdihadapi Indonesia dewasa ini, Syaykhmemandang semua masalah itu masihkecil dan bisa diselesaikan. “Masalahutama kita yang harus disikapi sangatserius adalah bagaimana mendidik bangsa ini agar cerdas.”Masih kata Syaykh, kini IndonesiaMa’had Al-Zaytun (MAZ)beberapa waktu lalumendapat kunjungandua orang tamu istimewa. Keduanya berkewarganegaraan Rusia namun fasih berbahasaIndonesia. Mereka adalah Nikolay A.Tolmachev Ph.D., Sekretaris PertamaDuta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, dan Mikhail V. Tsyganov, Kepala BiroKantor Berita Rusia NOVOSTI di Indonesia.Kendati berasal dari negara yangsama, namun keduanya punya tujuansaling berbeda berkunjung ke MAZ.Nikolay, sang diplomat, selain inginmengetahui perkembangan Islam di Indonesia, sangat tertarik dengan modelsistem pendidikan yang dikembangkanMAZ.Dia pun ingin menjajaki kerja samalebih luas antara Rusia dan MAZ.Akan halnya Mikhail, yang telah 13tahun di Indonesia dan menganggapnegeri ini sebagai negerinya yang kedua,sesuai dengan profesinya, berniat menulistentang MAZ yang mengembangkansistem pendidikan berbasis budaya toleransi dan perdamaian.Dia meyakini bahwa informasi ihwalTAMU DARI RUSIANegara Federasi Rusia tertarik dengan sistem pendidikansatu pipa di Ma’had Al-Zaytun. Negara pecahan UniSoviet itu sangat berminat menjalin kerja sama.Syaykh AS Panji Gumilang menyambut Sekretaris Pertama Dubes Rusia, NikolayA.Tolmachev Ph.D, dan Kepala Biro Indonesia Kantor Berita Rusia NOVOSTI,Mikhail V. Tsyganov, yang berkunjung ke MAZ.
                                
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45