Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 52
BERITA PEREMPUAN52 BERITAINDONESIA, Desember 2005MENGHADANGSINDIKATSeorangPerempuanBerbagai media nasional, baik cetak maupunelektronik, memberitakan besar-besaran danlengkap mengenai penggerebekan pabrikekstasi terbesar ketiga dunia di Cikande,Serang, Provinsi Banten. Majalah Tempo edisi27 November 2005, Gatra edisi 26 November 2005 dan Forum Keadilan edisi 27 November 2005 berlomba menyajikan berita soal penggerebekanitu dengan selengkap-lengkapnya. Berita ini semakin hangatketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga datang kelokasi untuk mengamati langsung.Sementara itu, Kompas edisi 9 November 2005 mengetengahkan berita tentang kasus perampokan dan pembunuhansopir taksi Express, yang ternyata melibatkan tiga oknum polisi.Jauh sebelumnya dan sampai sekarang, Ibukota semakinbersiaga terhadap ancaman teror bom. Meski Dr Azahari telahtewas, rekannya Nordin M. Top masih belum tertangkap.Begitu banyak kejahatan di luar sana. Selain sindikat Narkobayang semakin merajalela, sindikat pencurian sepeda motor,perampokan, penodongan dan para teroris pun terus mengintai.Tugas polisi menjadi semakin berat dari hari ke hari.Tingkat kejahatan di Ibukota memang semakin mencemaskan.AKBP Sri Hastuti begitu memahami permasalahan ini. Hal itutidak mengherankan. Sebab selama 26 tahun menjadi polisi,sebagian besar karirnya di kepolisian dia ditempatkan di bagianReserse.Menjadi reserse menjadi pengalaman yang sangat berharga,karena dituntut untuk selalu kreatif. Ia mencoba memberikanpenyuluhan sampai ke tingkat RT dan RW bekerjasama dengancamat, tokoh masyarakat dan agama setempat.Dari pengalamannya, ia bisa menduga mana keluarga yanganggotanya terlibat Narkoba. Biasanya, setiap ada undanganrapat atau penyuluhan Narkoba, orangtua yang bersangkutanselalu tidak datang. Kalau sudah begitu, ia sepakat dengan camatdan tokoh agama setempat untuk bersilaturahmi ke rumah itu.Dalam obrolan mereka, ia menyisipkan pemahaman tentangbahaya narkotika sambil menanyakan keamanan di sekitarnya.Trik itu selalu berhasil.Untuk mendeteksi pengedar atau pengguna narkotika diwilayahnya, ia dibantu para tukang ojek yang mangkal di daerahitu sebagai informan. Secara tidak langsung, para tukang ojektahu situasi 24 jam di wilayahnya.Tuti, demikian panggilan akrabnya, sengaja ikut bergabungdengan tukang-tukang ojek yang nongkrong menunggupenumpang, mereka diajak ngobrol sambil memberikanpenyuluhan secara tidak langsung tentang Narkoba dankejahatan lainnya.Mereka diberi tugas dan diajari bagaimana mendeteksi orangorang yang dicurigai sebagai komplotan penjahat, pengguna ataupengedar Narkoba. Jika ada yang dicurigai mereka langsungmenelpon Polsek atau dirinya.Kewaspadaan pun meningkat dan banyak informasi darimereka. Itu sangat efektif. Beberapa kasus bisa terbongkardengan bantuan informasi dari mereka, misalnya pembuat uangpalsu dan pengedar Narkoba.Masalah keamanan pun menjadi concern utamanya. DalamAKBP SRI HASTUTIIbukota semakin tak aman. Sosialisasi keamanan lingkunganharus terus digalakkan, perkembangan situasi wilayah harusselalu dipantau dan peredaran Narkoba diantisipasi.