Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 50
LINTAS MEDIA50 BERITAINDONESIA, Desember 2005Revolusi Seks PelajarAda kejanggalan yangterjadi di lingkunganpelajar dewasa ini.Berangkat darimencuatnya kasusaktivitas seksual bebasyang dipertontonkansiswa-siswi SMUN II Cianjur, baru-baruini, Gatra (edisi 3 Desember 2005) mengangkat laporan utama ihwal fenomenapergaulan bebas di tanah air.Tembang Semalam di Cianjur yangpernah dilantunkan Alfian (almarhum)menggambarkan semua kesan keindahankota lumbung beras ini.“Kan kuingat dalam hatiku/betapaindah semalam di Cianjur/janji kasih yangtlah kau ucapkan/penuh kenangan yangtakkan terlupakan...”Tapi semua itu buyar ketika kota berhawa sejuk itu belakangan menjadi sorotan lantaran tercemari peradaban hedonis seks bebas. 11 orang siswa SMUN IICianjur telah dipecat awal bulan lalukarena terlibat seks bebas. Masyarakatkota yang terkenal dengan julukan Gerbang Marhamah itu bereaksi karenaForum Keadilan (Edisi 4 Desember2005):Teroris merupakan musuh bersama.Kematian DR Azahari disyukuri banyakpihak terutama aparat kepolisian danintelijen, karena sebagian tugas merekasedikit agak berkurang.Dengan judul sampul “Azahari AlatIntelijen?,” majalah ini juga menulis,kalangan intelijen malah meminta wewenang lebih luas lagi dapat menangkapdan memeriksa seseorang yang didugateroris. Intel dan teroris adalah dua ceritayang tidak bisa dipisahkan.Pada edisi sebelumnya, Forum menulisbahwa tewasnya DR Azahari tidak akanserta-merta membuat masyarakat bisatidur nyenyak. karena itu, majalah inimengusung judul: “Awas! Balas DendamPenerus Azahari”, guna memberi peringatan bahwa aksi balas dendam harusdiwaspadai. Masalahnya, rekan Azahari,Noor Din Mohd Top belum tertangkap.Tempo (edisi 4 Desember 2005):Rencana Presiden Soesilo BambangYudhoyono untuk menggariskan etikakotanya telah ternoda skandal seks pelajar.Ratusan masyarakat dari berbagaielemen beserta pelajar dan mahasiswa seCianjur yang tergabung Forum Masyarakat Anti Maksiat berdemo ke kantorDPRD Kota Cianjur.Para pelajar di Indonesia kini cenderungmulai permisif dalam urusan seks. Bahkanlebih menyedihkan lagi, kalangan pelajartelah menafsirkan seks sebagai “gaul”.Mereka kongkow bersama sembarimenikmati tayangan VCD porno, dan -tragisnya— mempraktekkannya dalamtindakan nyata. Lebih gilanya lagi, bagiyang belum mencoba dicap ‘kurang gaul’.Di Mojokerto Jawa Timur, belum lamaini juga tersebar di layar telepon seluler,bahkan merambah internet, foto pornoyang diduga tubuh seorang pelajar putrisebuah SMU negeri di kota itu.Ini semua dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi yangbegitu derasnya menyuguhkan film dangambar seronok. Tak ayal, para remajapun semakin demonstratif dan permisifterhadap seks bebas, tanpa menyadaririsikonya.