Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 12
P. 50
BERITA HANKAM50 BERITAINDONESIA, 4 Mei 2006Peringatan 60 tahun lahirnyaTNI Angkatan Udara di TaxiWay Echo Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu 9April lalu berlangsung meriah.Bertindak selaku InspekturUpacara Panglima TNI Marsekal TNIDjoko Suyanto. Tampak di deretan undangan terdepan Kepala Staf TNI AngkatanDarat Jenderal TNI Djoko Santoso, KepalaStaf TNI Angkatan Laut Laksamana TNISlamet Subijanto, serta beberapa mantankepala staf serta para sesepuh TNI AU.Acara selain diisi parade dan devile jugaberbagai atraksi seperti terjun payung dandrumband Karbol Akademi AngkatanUdara. Dan yang lebih mengangumkanlagi adalah tampilnya 57 pesawat berbagaijenis milik TNI AU dan FASI (FederasiAero Sport Indonesia). Pesawat-pesawattempur TNI Angkatan Udara yang ikutambil bagian diantaranya, jet latih/serang109/209 Hawk Mk 53, jet tempur F-5ETiger II, Helikopter EC 120 Colibri, HeliBell Solloy. Selain itu empat pesawat Hercules C-130 yang digunakan untuk penerjunan 150 prajurit Kopaskhas TNI AUdan Wara, serta 500 personil TNI AU.Mereka melakukan terjun bebas (free fall)dan terjun statik.Berbagai atraksi yang diperagakan olehprajurit-prajuri terbaik TNI AngkatanUdara berjalan sempurna. Mulai darihelikopter, hingga Pesawat tempur supercanggih dari berbagai tipe dan jenis terusmenjelajahi angkasa Ibukota denganmembentuk berbagai formasi di udara.Demonstrasi diakhiri terjun payung olehpara penerjun dari ketiga angkatan TNIAU, AL dan AD ditambah anggota BrimobPolri serta FASI.Pengabdian TNI AUPada peringatan HUT TNI AngkatanUdara ke-60 yang mengusung tema,“Jiwa dan semangat Swa BhuwanaPaksa – Landasan Pengabdian InsanAU”, jajaran TNI AU menggelar berbagaikegiatan. Diantaranya ziarah ke makamBapak AURI Komodor Udara SuryadiSuryadarma, donor darah serta malampenganugerahan kepada perwira berprestasi serta peluncuran buku-bukukedirgantaraan.Bila diukur dari langkah sejarah, jangka60 tahun barangkali sekedar geliat kecilyang nyaris tidak bermakna. Tetapimanakala ditakar dari usia manusia, 60tahun merupakan tonggak perjalananhidup yang sangat berarti. Begitu puladengan perjalanan dan pengabdian TNIAngkatan udara kepada ibu pertiwi.Momentum-momentum pengabdianTNI Angkatan Udara, dapat dilihat secaranyata, seperti dalam penanggulanganbencana gempa dan tsunami di Nias danNanggroe Aceh Darussalam (NAD), bencana gempa di Alor serta di Nabire.Anggota TNI AU bersama relawan lainnyabahu membahu melaksanakan operasikemanusiaan.Juga yang belum hilang dari ingatanmasyarakat Indonesia soal sengketa BlokAmbalat, dan konflik-konflik di berbagaidaerah, semakin menyadarkan betapapentingnya kekuatan udara nasional (National Air Power).Memang banyak pihak yang seolah-olahdisadarkan kembali bahwa keberadaanAngkatan Udara yang kuat dapat diproyeksikan untuk kepentingan apa saja,sebagai ciri khas kekuatan udara yangfleksibel.Perjalanan TNI Angkatan Udara sejakawal berdirinya hingga sekarang memangtidak bisa dilepaskan dari perjuanganbangsa. Sejak bedirinya 60 tahun lalu,Angkatan Udara telah menunjukkan berbagai prestasi dalam rangka menegakkankedaulatan negara, mencegah dan menangkal serta menanggulangi setiapbentuk ancaman yang menggunakan media udara demi tetap tegaknya NKRI.Panglima TNI Marsekal TNI DjokoSuyanto, dalam amanatnya mengajakseluruh insan TNI Angkatan Udara memaknai, merefleksi, introspeksi danevaluasi diri untuk menilai sudah seberapa besarkah pengabdian kita terhadap bangsa dan negara ini dan bukansebaliknya sudah seberapa besar yang kitaperoleh dari bangsa dan negara ini.“Apabila dapat mengkristalkan renungantersebut, kita yakin hal itu akan menjadisemangat dan dorongan yang kuat untuktetap berbakti kepada negara dan bangsasesuai dengan jati diri kita sebagai tentararakyat, tentara pejuang, tentara nasionaldan tentara yang professional,” ujarnya.Sementara itu Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI HermanPrayitno, menjawab pertanyaan BeritaIndonesia tentang kebutuhan alutsistaTNI AU saat ini dan mendatang mengatakan, penambahan pesawat dan sebagainyadilakukan secara bertahap untuk limatahun ke depan. “Itu semua tergantunganggaran dari Departemen Pertahanan”,paparnya. ■ SBTetap Jaya di Usia 60 TahunTNI Angkatan Udara mengawal dirgantara nasional secara profesional demi tegaknyakedaulatan NKRI, di tengah keterbatasan alutsista yang dimiliki. WILSON EDWARDUPACARA HUT TNI AU: Mengawal Dirgantara Nasional.

