Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 21


                                    BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 21 BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 21BERITA UTAMAKeputusan pemerintah untuksedikit demi sedikit mengurangipemanfaatan bahan bakar minyak tanah yang pada 2007 nanti akansegera diganti dengan bahan bakar gas,disambut cepat oleh BPPT. Lembaga inikemudian berupaya menciptakan komporgas yang ‘bisa dijangkau’. Artinya, komporgas yang praktis, aman dan ekonomisuntuk golong-an ekonomi menengah kebawah.Di sebuah ruangan yang terletak dilantai 20 gedung BPPT, Jalan MHThamrin Jakarta Pusat, tampak beberapabuah kompor gas yang masih baru.Kompor-kompor tersebut merupakanhasil produksi BPPT, yang siap diluncurkan ke masyarakat luas. BPPT memangsaat ini tengah sibuk melakukan berbagaipenelitian dan teknologi terapan yanglebih praktis dan ekonomis untuk masyarakat.Kompor Gas BPPTBadan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT) menciptakankompor gas yang praktis, murahdan aman.Direktur Pusat Teknologi Konversi danKonservasi Energi Arya Rezavidi, MME,Ph.D, kepada Berita Indonesia, memperlihatkan dua buah kompor gas yang telahdihasilkan oleh BPPT yang diletakkanpada sebuah meja dalam salah satu ruangan penelitian di kantornya. Kedua komporgas tersebut memang berbeda cara kerjanya. Satu unit kompor gas dengan satutabung gas berukuran 3 kg dan sebuahtungku dengan kapasitas satu pembakaran, yang dihubungkan dengan selang.Cara kerjanya sama dengan kompor gasyang sekarang banyak di pasaran yaituterpisah.Sementara satu unit lainya sebuahkompor gas terintegrasi. Yaitu komportersebut sepintas sama dengan komporminyak tanah yang sekarang banyakdipakai oleh masyarakat luas. Perbedaannya, tempat tabung minyak tanah dansumbu pada kompor minyak tanahdifungsikan sebagai tempat untuk tabunggas dengan berat 3 kg. Sesungguhnya carakerja kompor hasil rancangan BPPTtersebut adalah terdapat pada tabung dantempat pembakarannya. Dari tabung kepembakaran tidak me-makai selang yangdisambungkan oleh pipa di leher tabung.Untuk menahan beban di atas api, makadipasang casing yang terbuat dari lempengan yang sama persis dengan komporminyak tanah pada umumnya. MenurutArya, kompor terintegrasi itu disampinglebih efisien tempat, juga bisa dibuat olehindustri kecil untuk membuat casingnya.Diakuinya kendala saat ini adalah sosialisasi yang belum meluas serta dibutuhkanpengakuan dari Departemen Perindustrian sebagai produk resmi. Keamanannyasama dengan kompor gas yang telah adaselama ini. Namun, harga jualnya lebihmurah. “Sekitar Rp 100 ribu per unit,”lanjut Arya.■ SB
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25