Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 22


                                    22 BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006BERITA UTAMASeorang nenek di sebuah desaterpencil yang sangat jauh dariJakarta, setiap hari mengumpulkan biji jarak pagar. Biji jarak tersebutdikeringkan, ditumbuk dan dimasukkanke dalam pot bambu atau kaleng dan diberisumbu benang kapas. Saat itu, di era 1950-an, hanya satu atau dua rumah keluargayang menggunakan lampu petromak yangberbahan bakar minyak tanah, sebagianbesar menggunakan lampu minyak jarak.Kemajuan sedikit demi sedikit menyentuhdaerah pedesaan. Tahun 1970-an, minyaktanah mulai membanjiri desa-desa, lampubiji jarak ditinggalkan, digantikan olehlampu templok.Langkah besar PLN bermula dari mengemban misi pemerintah untuk menggencarkan program listrik masuk desa diera 1980-an. Hasilnya, masyarakat pedesaan mulai menikmati listrik. Namunbelakangan ini terjadi titik balik karenasebagian besar generator PLN era tersebutmenggunakan BBM yang harganya semakin mahal.Sekarang, dengan teknologi maju, bijijarak bisa diolah menjadi bahan bakar(biodiesel) setara solar. Boleh jadi suatusaat PT. PLN menggunakan biodieseluntuk menggerakkan generatornya.PLN sedang melancarkan “revolusi”penataan kembali sumber energinyadengan program penganekaragamanbahan bakar. Pemerintah memberi kepercayaan kepada “anak emasnya” untukmembangun pembangkit tenaga listrikyang bernilai triliunan rupiah denganenergi alternatif—gas, batu bara dannuklir.PLN memulainya dengan ivestasi 5,7miliar dolar AS untuk membangun pusatpusat pembangkit tenaga listrik (PLTU)berkapasitas 10.000 MW yang menggunakan bahan bakar batu bara. Secaradini, Menteri Energi dan Sumber DayaMineral Purnomo Yusgiantoro mengingatkan agar berhati-hati dengan program yang disebutnya sangat ambius itu.Namun Wapres Jusuf Kalla berada di balikprogram jalan pintas yang harus selesaitahun 2009 itu. Ide untuk membangunproyek ambisius itu muncul setelah Kallaberkunjung ke Beijing, China. Maret lalu.Purnomo pesimis proyek itu bisa selesaidalam tempo dua tahun lima bulan. Sebabbanyak syarat yang harus dipenuhi.Purnomo mengatakan kepada anggota.Komisi VII DPR dalam rapat kerja awalbulan ini, PLN bisa saja salah, dan dia tidakbisa disalahkan kalau proyek itu tidakselesai ketika kabinet Presiden SusiloBambang Yudhoyono mengakhiri masajabatannya tahun 2009. Sebaliknya MenegBUMN optimis bahwa proyek itu akanselesai pada waktunya.Selebihnya, Presiden Susilo sudahmeneken sebuah Inpres sebagai payunghukum pelaksanaan proyek tersebut.Berdasarkan Inpres tersebut, sebuah timkoordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian untuk mengawasi pelaksanaanproyek. Dan paling penting, tiga bankChina—Bank of China, Export-ImportBank of China dan China DevelopmentBank—telah menyatakan kesediaan untukmenyediakan dana pinjaman 4 miliardolar AS untuk membiayai proyek tersebut. Sisanya tentu harus dicari sendirioleh PLN.Namun keikutsertaan ketiga bank Chinatersebut disertai sebuah persyaratan;bahwa perusahaan-perusahaan tenagalistrik China harus melaksanakan pekerjaan pembangunan. Kontraktor Chinaitu termasuk, China Harbin Power, Shanghai Electric Corp dan China National Technology Import-Export Corp. Dana sebesaritu tentu jauh dari cukup. Sebab menurutDirektur PLN, Herman Daniel, perusahaan membutuhkan dana 7,7 miliar dolar ASLangkah Besar PLNUtang boleh menumpuk. Tetapi ini tidak menghambat langkah PLN untuk membangun pembangkitlistrik bernilai miliaran dolar.
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26