Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 24
24 BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006BERITA KHASGalau, kotor, tak nyaman dan takaman. Sesungguhnya masih adasegudang konotasi buruk yangpatut dialamatkan ke kereta apilistrik (KRL) Jabotabek. Bayangkan, KRLkelas ekonomi mengangkut tak kurangdari 630.000 penumpang setiap hari.Lumrah jika pada jam-jam paling sibukterjadi aksi dorong-mendorong, himpitmenghimpit. Maka yang tak terhindarkan,anak-anak gadis dan ibu-ibu menjadisasaran porno aksi para pria iseng.Aksi dorong mendorong ketika parapenumpang turun dan naik ke kereta jugamemberi peluang emas pada para pencopet. Mereka beraksi di pintu-pintugerbong pada jam-jam padat penumpang,pagi dan sore hari. Juga tak terbilang risikoyang akan menimpa mereka yang nekadberjubel di atap kereta. Tak sedikit penumpang pria yang terpanggang aliranlistrik tegangan tinggi atau jatuh terjungkal dari atap kereta. Namun kejadiantragis seperti ini tidak menciutkan keberanian mereka untuk bertengger di atap.KRL Jabotabek juga rawan kecelakaantabrakan.KRL Jabotabek akar rumput (ekonomi)juga menjadi ajang untuk mengais rezekibagi para pedagang asongan, pengamen,pengemis, pemulung dan penyapu lantaikereta. Udara yang terhirup di dalamgerbong pekat polusi, pengap, berbau taksedap dan seringkali memualkan. Pokoknya tak satu pun unsur pelayanan di KRLekonomi yang memberi kenyamanankepada para penumpang.Di luar “para penumpang unik” tersebut,KRL setiap hari mengangkut para karyawan, anak-anak sekolah, ibu-ibu rumahtangga, pedagang dan mereka yang sukamondar-mandir di jalur Bogor-Kota,Bekasi-Kota, Bogor-Tanah Abang-Serpong-Rangkasbitung, dan Bekasi-TanahAbang-Serpong. Meski berfungsi sebagaialat angkut kelompok akar rumput, KRLJabotabek menyetor penghasilan yangcukup besar ke kantong PT KAI.Jika dihitung dengan tarif rata-rata Rp1.500, maka jika dikalikan dengan630.000, maka angka yang diraih hampirRp 1 miliar sehari. Jumlah ini bisa dicapaibilamana tidak terjadi kebocoran, baik dipihak penumpang maupun petugas penjualan karcis KRL. Penghasilan tersebutdiraih pada tingkat yang sangat minimum,hanya 2,5% dari pangsa angkutan kota.Angkutan yang nyaman dan aman hanyabisa dinikmati di KRL Express yang berAC, jalur Bogor-Kota dan Bekasi-Kota.Ironisnya, KRL jenis ini kebanyakanmondar-mandir kosong melompong.Tetapi kenyataan ini tidak menggerakkanhati para petinggi PT KAI untuk mengubahpola pelayanan, misalnya berhenti disetiap stasiun utama, seperti Depok, PasarMinggu, Tebet, Manggarai dan Gambir.Direktorat Jenderal Perkeretaapianmencatat enam masalah pokok di dalamangkutan kereta api perkotaan; (1) jumlahpengguna jasa kereta api jauh melampauikapasitas angkut; (2) jumlah armadaterbatas; (3) kapasitas lintas mendekatijenuh; (4) tarif kereta api kelas ekonomisangat murah; (5) stasiun masih sangatterbuka (tidak steril); (6) disiplin pengguna jasa kereta api masih kurang.Kisah suram serupa juga terjadi padaangkutan kota jenis bus kota dan metromini. Penumpang berjubel, bergelantungan dan berdesak-desakan menjadisasaran empuk para pencopet. Apalagiangkutan kota jenis bus, metro mini,mikrolet dan angkot mengambil porsi97,5% pangsa penumpang. Para penggunaangkutan kota akar rumput jangan berharap mendapat pelayanan yang nyamandan aman. Kalau ingin nyaman dan aman,pilihan Anda tentu bus Patas AC danTransjakarta.Armada angkutan darat non-kereta apijuga sangat rawan kecelakaan. Penyebabutamanya, kecerobohan para pengemudi.Direktorat Perhubungan Darat mencatatangka yang mencemaskan, tak kurang dari30.000 nyawa lenyap sia-sia setiap tahunakibat kecelakaan di jalan raya. Untukmeminimalisir kecelakaan tersebut, Departemen Perhubungan tengah merumuskan undang-undang baru tentang lalulintas jalan raya.■ SHBERJUBEL DI KRL KUMUHAngkutan umum yang nyaman dan aman bagi masyarakatberpendapatan rendah hanyalah kisah dalam dongeng.Sekarang armada angkutan umum, mengabaikan pelayanan,berlomba untuk menjadi kanibal bagi yang lain.