Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 27
BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 27BERITA KHASCerita kecelakaan akibattergelincirnya pesawat, sudahbanyak terjadi di mana-mana.Namun, jika kecelakaan ituterjadi akibat kerusakan yangsudah diketahui, tentu akanlain ceritanya. Landasan pacu lapanganterbang Juwata Tarakan, KalimantanTimur, yang sempat mengganggu rutepenerbangan dari dan ke Tarakan merupakan hal yang semestinya mendapatperhatian serius. Namun, pihak BandaraJuwata Tarakan sendiri hingga saat initampaknya, belum berbuat sesuatu.Rabu sore, 12 April kebetulan cuacaamat cerah. Saat pesawat Boeing 737 seri300 Citilink Garuda Indonesia lepaslandas, terjadi kerusakan pada runway dititik 1100 meter atau tepatnya di depan taxiexit way bravo (TEW-B) Menurut sejumlah saksi mata, ketika pesawat yangmembawa ratusan penumpang tujuanBalikpapan itu lepas landas, persis didepan TEW-B terlihat kerikil bercampuraspal berhamburan dari bawah badanpesawat yang tengah melaju.Kondisi runway (landasan pacu) yangrusak diperkirakan sepanjang 7 meterdengan lebar 2 meter serta kedalamanantara 5 hingga 7 centimeter. Kerusakandi tengah-tengah runway ini membuatpesawat-pesawat berbadan lebar tidakmungkin mendarat. Terjadinya kerusakanpada landasan pacu Bandara JuwataTarakan seperti diungkapkan KepalaBidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kaltim, Tunas Partomo karenausia overlay (lapisan aspal permukaanlandasan) sudah terlalu lama. “Kondisitersebut diperparah lagi dengan seringnyapermukaan landasan tergenang air,”katanya. Namun, pernyataan TunasPartomo ini ditolak sejumlah pengusahakonstruksi di Tarakan. “Faktor kerusakansebenarnya disebabkan material yangdigunakan untuk overlay adalah aspalgoreng bukan aspal hotmix. Akibatnya,lapisan hotmix yang berada di lapisanbawah permukaan tidak dapat menyatudengan lapisan yang menggunakan aspalsiram,” papar seorang sumber.Kepala Bandara Tarakan, H Husni Djaumenyatakan kalau kerusakan pada landasan pacu bisa terjadi di bandara manapun. “Permukaan landasan yang terkelupas 7 x 2 meter sudah selesai diperbaiki.Ujicoba dilakukan dengan menggunakanmobil PMK yang memiliki bobot maksimal. Jika dalam ujicoba itu ternyatapermukaan landasan yang diperbaiki tidakmengalami penurunan, maka siap untukdidarati pesawat Boeing”, katanya sepertidilansir koran lokal Tarakan.Perlu Segera OverlayBerbagai tanggapan dilontarkan ataskerusakan yang dialami bandara di wilayah Utara Provinsi Kalimantan Timuritu. Memang kerusakan biasa, tetapikarena yang rusak adalah landasan pacupesawat terbang, masalahnya jadi luarbiasa. “Pemerintah atau dalam hal iniDinas Perhubungan dan bisa juga darielemen masyarakat seperti LSM ataumahasiswa Universitas Borneo, mengambil sample aspal yang terkupas tersebutuntuk diteliti di laboratorium. Nanti hasillaboratorium itu dicocokkan denganpatokan standarisasi AASHTO“(AmericanMaut Mengintaidi Ujung LandasanLandasan pacu Bandara Juwata Tarakan rusak. Sudah 10tahun tidak pernah dilakukan perbaikan. Padahal, idealnyasetiap lima tahun harus dilapis-ulang. Rencana perbaikanbaru akan dilakukan Juli – Agustus depan.foto : Wilson Efoto : Wilson E