Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 45
(BERITA DAERAH)BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006 45Bursa calon gubernur DKIJakarta mulai bergairahsejak PDIP membukapeluang bagi para figur diluar partai. Tokoh-tokoh yang mulaimendaftarkan diri, termasukSarwonoKusumaatmadja,anggota DPD dan bekas menteri, Letjen(Pur) Agum Gumelar, Ketua UmumKONI dan bekas Menko Polkam, danFaisal Basri, dosen UI dan mantan pimpinan PAN. Di dalam pemilihan kepaladaerah (Pilkada), Juli 2007, PDIP menitipkan calon wakil gubernur.Sedangkan tiga partai pemenang Pemilu di Jakarta—PKS, Demokrat danPAN—masih menyembunyikan caloncalon mereka. Putera Betawi, Fauzi Bowo(Wakil Gubernur DKI), sudah secaraterang-terangan memperlihatkan hasratnya untuk menapak ke kursi gubernursetelah masa jabataan kedua Sutiyosoberakhir tahun 2007. Kemungkinan besarFauzi akan didukung oleh PKB yangbermitra dengan calon Wagub dari Golkar. Di daerah pemilihan Jakarta, PDIPmenempati urutan keempat. Paket calongubernur-wakil gubernur harus didukungpaling sedikit oleh 13 anggota DPRD.Menyongsong pemilihan kepala daerah (Pilkada) tersebut, pengurus cabangPDIP Jakarta Utara (2/7) melaksanakandialog interaktif yang bertajuk, “Pembangunan Jakarta: Penciptaan Pemerintaholeh Rakyat untuk Rakyat BerdasarkanPancasila.” Di dalam dialog munculaspirasi bahwa PDIP harus mengajukancalon gubernur yang memperhatikankepentingan wong cilik. Jakarta Utarame-rupakan kantong kemenangan PDIPdi dalam Pemilu 2004.Suwarno, Ketua Bidang Ideologi danOrganisasi PDIP, mengatakan pada dialog tersebut bahwa partainya akan mengajukan calon yang punya komitmenmengurus wong cilik. Konkritnya, calonPDIP harus punya komitmen mengalokasikan 50-70% anggaran daerah(APBD) untuk kepentingan publik danwong cilik. Kata Suwarno, sekarangJakarta hanya mengalokasikan 70% daritotal APBD sebesar Rp 17 triliun untukkepentingan birokrasi, hanya 30% untukkepentingan publik dan wong cilik.“PDIP akan mengajukan calon gubernur yang siap mengganti orientasianggaran daerah, kalau tidak, dia tidakakan dicalonkan,” kata Suwarno. Konkritnya, gubernur nanti harus mengalokasikan sebagian besar anggaran untukpendidikan, kesehatan, kesejahteraansosial dan pembukaan lapangan kerja.Tema PDIP pada Pilkada Jakarta nanti,mengangkat kembali Pancasila sebagaialat pemersatu bangsa.”Kita ingin buktikan bahwa Pancasila, khususnya diJakarta, bisa menyatukan kelompokkelompok suku, agama dan golongan,”kata Suwarno. Harap maklum, caloncalon gubernur dan wakil gubernur yangtidak Pancasilis tak akan mendapattempat di PDIP.“Penerapan Pancasila di Jakarta, mahalbiayanya,” sahut Sabam Sirait, seniorpartai dan anggota DPR. Soalnya, biayahidup di Jakarta sangat mahal, hampirtak ada ruang buat wong cilik. Dia hanyamenitipkan kepada gubernur Jakartamendatang agar meneliti kembali peraturan daerah yang anti Pancasila.Sabam menyesalkan aksi-aksi penggusuran yang dilakukan aparat pemerintah daerah Jakarta yang diterjemahkanoleh rakyat kecil sebagai perbuatan BuMega (Presiden Megawati Soekarnoputri). Sebenarnya pemerintahan Megawati, kata Sabam, banyak berbuat untukkepentingan wong cilik. Dia membericontoh pembangunan pompa-pompa solar untuk para nelayan di Jawa Timur,pengesahan undang-undang tenaga kerjayang memperhatikan hak-hak dan kesejahteraan para buruh, dan penurunanharga pupuk untuk kepentingan jutaanpetani. Sabam menyayangkan semua program pemerintahan Megawati untukkepentingan rakyat tidak mendapatpublikasi, sehingga tidak diketahui oleholeh rakyat. Akibatnya, Megawati kalahdi dalam pemilihan presiden tahun 2004.“Ini jadi pelajaran yang berharga bagiPDIP,” kata Sabam. Sabam menyangkaltudingan bahwa partainya melakukanmoney politics (permainan uang) didalam proses pencalonan gubernur,bupati dan walikota. Kata Sabam, partaitidak memungut sepeser pun dari paracalon, tetapi dia membenarkan, “Memangada oknum partai yang bermain KKN.”Sabam menunjuk fakta bahwa partainyaberhasil mendudukkan 40 sampai 50persen kepala daerah di tingkat kota,kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia.Jakarta memang menjadi pertarung-anreputasi dan gengsi bagi partai-partaipolitik. Karena itu, mereka berjuang kerasuntuk mendudukkan calon-calon merekauntuk menjadi gubernur DKI Jakarta diera pertama Pilkada oleh rakyat pemilih.Kabarnya, PKS yang memenangkanpemilihan legislatif di Jakarta, mencalonkan tokoh kunci partai, HidayatNurwahid, sekarang Ketua MPR. Sedangkan PKB dan Golkar mengusung FauziBowo, putera asli Betawi, yang sudahmulai gencar diperkenalkan kepadapublik. Konon partai pemenang Pemilukedua Jakarta, Demokrat, akan mencalonkan Andi Malarangeng, pengamatpolitik yang sekarang menjadi juru bicaraPresiden Susilo Bambang Yudhoyono.Siapa pun calonnya, DKI Jakarta membutuhkan gubernur yang bermental baja,tetapi berhati selembut salju.■ SH.Gubernur Wong CilikBAKAL CALON GUBERNUR DKI JAKARTA MULAI BERMUNCULAN MESKIPUNMASA JABATAN SUTIYOSO BERAKHIR SETAHUN LAGI