Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 17
P. 44
BERITA NASIONAL44 BERITAINDONESIA, 27 Juli 2006Tentara memiliki senjata, itu halbiasa. Demikian juga kalautentara punya lebih dari satusenjata masih wajar. Tapi kalauseorang tentara menyimpan lebih dariseratus senjata dan puluhan ribu amunisi,nah itu baru luar biasa atau di luarkewajaran.Kasus yang mencengangkan ini terjadidi salah satu rumah almarhum BrigadirJenderal TNI Koesmayadi di JalanPangandaran V No.15 Ancol, JakartaUtara. Koesmayadi yang semasa hidupnyamenjabat sebagai Wakil Asisten Logistik(Waaslog) KSAD, meninggal dunia tanggal25 Juni lalu karena serangan jantung dikediamannya yang lain di Komplek Raflesia, Cibubur, Jakarta Timur.Yang menakjubkan, senjata dalamjumlah besar itu ditemukan hanya beberapa jam setelah jenazah mendiangKoesmayadi dimakamkan di PemakamanTaman Bahagia, Ciledug. Tangerang.Penemuan itu terjadi saat petugas PusatPolisi Militer TNI AD (Puspomad) menjalankan prosedur biasa. Yakni melakukaninventarisasi dan menarik kembali barangbarang inventaris milik satuan. Prosedurtersebut biasa dilakukan bagi prajurit TNIyang pensiun maupun meninggal dunia.Secara rinci senjata yang ditemukan itumeliputi 96 pucuk senjata laras panjangdan 7 pucuk senjata sejenis tak beralur,jenis M-16, MP-5, SS-1 (buatan Pindad)dan jenis AK. Selain itu ditemukan pula 42pucuk senjata laras pendek, 28.985 butirpeluru, 9 buah granat dan 28 teropong.Terungkapnya penemuan senjata dalamjumlah besar itu membuat KSAD JenderalTNI Djoko Santoso terperangah. Secaramendadak orang nomor satu di lingkupTNI-AD ini pun menggelar jumpa persterkait dengan penemuan senjata yangbisa dibilang spektakuler tersebut. “Kamimenilai temuan itu berada di luar bataskewajaran. Untuk itu, TNIß–AD akanmenindaklanjuti dengan menggelar pemeriksaan dan penyelidikan, yang nantinya juga akan ditindaklanjuti secarahukum. Akan tetapi sebaiknya kita tidakberspekulasi tentang temuan senjata danamunisi tersebut. Nanti jika ada perkembangan, kami akan sampaikan kepadapers,” ujar Djoko malam itu. (Kompas, 30/7).Presiden Susilo Bambang Yudhoyonopun segera memanggil Panglima TNIDjoko Suyanto, KSAD Jenderal DjokoSantoso dan Kepala Badan IntelijenNegara (BIN) Syamsir Siregar ke Istana.Seperti diberitakan Media Indonesia (4/7) Presiden SBY langsung menginstruksikan segera dibentuk tim untuk mengusutkasus tersebut termasuk penangananaspek hukumnya.Berbagai tanggapan dan spekulasi punmuncul. Termasuk dari mantan PresidenAbdurrahman Wahid. Dalam jumpa persdi gedung PB NU, Gus Dur memintapemerintah segera memeriksa sekaligusmengungkap tuntas temuan senjata danamunisi tersebut. Di sisi lain, Gus Dur punmeminta semua pihak tidak terlalu dinimengambil kesimpulan dan tetap menunggu hasil penyelidikan tim yang sudahditunjuk. “Kita harus hati-hatilah, dantidak terlalu cepat mengambil kesimpulan.Apalagi sampai ada pendapat senjata danamunisi itu untuk kudeta. Apa cukup cumaratusan pucuk senjata dan puluhan ribubutir peluru untuk kudeta”, paparnya.Sementara Ketua DPR Agung Laksonomengapresiasi pembentukan Panitia Kerja(Panja) DPR terkait dengan temuansenjata. Pembentukan Panja itu untukmendorong dan mengawal penuntasankasus. Di sisi lain, kalangan militer yangpaling memahami persoalan diberi waktumemadai untuk menyelidiki kasus tersebut dan secara terbuka menjelaskanhasil temuannya kepada masyarakat. Inipenting agar tidak timbul beragam isumenyesatkan. “Kita berharap kasus initidak menguap. Harus ada penjelasan yangclear”, kata Agung.Mengenai asal muasal senjata itu belumterungkap tuntas. Dirut PT PerindustrianTNI-AD (Pindad) Budi Santoso sepertiditulis Koran Tempo (4/7) menyatakan,tidak pernah memberikan senjata ataupuncontoh senjata kepada Brigjen Koesmayadi. “Kami hanya memberikan contohsenjata kepada Direktur Panitia PeralatanTNI-AD”. Menurutnya, senjata jenis SS-1tidak mungkin diproduksi perusahaanselain Pindad dan mustahil dipalsukan.Budi mengaku memang mengenal Koesmayadi sebagai kolektor senjata. TapiPindad tidak pernah memberikan senjatakepadanya.Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan keamanan pun menggelarrapat dengan Kepala BIN Syamsir Siregaryang tertutup bagi wartawan. SyamsirSiregar yang ditanya wartawan di sela-selarapat mengatakan temuan senjata bertambah dari 145 menjadi 180 pucuk.Mengenai asal senjata masih dalam penyelidikan BIN. Diungkapkannya, senjataitu dibeli Angkatan Darat dari rekanan.“Dananya masih dalam pengecekan,apakah dana budgeter atau dana non-budgeter, dan ini masih didalami” ujarnya.Panglima TNI Marsekal Djoko Suyantosebelum mengikuti Rakor Polhukam diKantor Menko Polhukam membenarkanadanya penambahan senjata yang ditemukan itu. Senjata itu diserahkanKolonel Teddy, mantan perwira di Kopassus yang sekarang menjabat AsintelKodam III/Siliwangi. “Sebelumnya senjatadititipkan dan dia (Kol Teddy) simpan diMarkas Kopassus. Sekitar dua tiga hari laludikembalikan ke Puspom TNI”, jelasnya.Djoko Suyanto mengungkapkan sudah31 orang yang dimintai keterangan, mulaidari pangkat prajurit dua sampai kolonel.Jika diperlukan, mereka yang berpangkatjenderal, termasuk yang sudah pensiunjuga akan dimintai keterangan. SedangkanKSAD Jenderal Djoko Santoso ditempatyang sama menyatakan bahwa Puspomadtelah memeriksa menantu Koesmayadi,Kapten (CPM) Ahmad Irianto. “Sekarangdia dijaga di Paspampres supaya tidakdipengaruhi atau diintervensi pihak lain”,ujar KSAD.Penyelidikan memang belum tuntas.Dan sampai berita ini diturunkan asalmuasal senjata itu masih merupakanmisteri.■ S P Ratusan pucuk senjata laras panjang dan pendek serta puluhan ribu amunisi ditemukandi kediaman almarhum Wakil Asisten Logistik KSAD Brigjen Koesmayadi. Timbunansenjata dalam jumlah di luar batas kewajaran ini menimbulkan tanda tanya besar.Misteri Senjata Sang Jenderal