Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006pemeluknya, sangat mungkin terjadiperbedaan baik secara prinsip maupunnonprinsip,” jelas Syaykh PanjiGumilang.Ini bermakna, dapat kita lihat bahwaindividu-individu itu dalam beragamamemungkinkan dapat menggunakanagama sebagai kekuatan yangmempersatukan dan sebaliknya jugadapat menggunakannya sebagaipencerai-beraian, yang mengakibatkantimbulnya konflik.Aplikasi ToleransiPertanyaan kepada setiap diriindividu penganut agama, bagaimanadia mengaplikasikan ajaran agama yangdianutnya. Apakah menjadi kekuatanyang mempersatukan atau sebaliknyamenjadi kekuatan yangmenceraiberaikan? Dalam konteks ini,Syaykh Al-Zaytun selalu menyuarakandan mengaplikasikan pesan lainnyaterkandung dalam Q.S. 3 A. 103: “Danberpegang teguhlah kamu kepadaagama Allah dan janganlah kamubercerai-berai.”Salah satu contoh aplikasi nyata. HariSabtu 31 Juli 2004, kami menyaksikansebuah prosesi toleransi danperdamaian nyata di Al-Zaytun. Suatuprosesi persahabatan monumental,pertama kali, telah terjadi dalamsejarah kehidupan keberagamaan diIndonesia.6Sebuah peristiwa aplikasi toleransinyata terjadi di sebuah pondokpesantren di Indonesia, sejumlah umatKristen dan umat Islam berkumpulbersama, saling mendoakan, makanbersama, berolahraga bersama, bahkanbernyanyi sambil bergandengan tanganuntuk menyatakan bahwa merekaadalah satu kasih, bersahabat danbersaudara.Mereka berjumpa dan bersukacitamembuka hati dalam kebersamaan danpersaudaraan tanpa melihat perbedaan.Mereka saling memberi dan salingmendoakan sesuai iman dankepercayaan masing-masing.Hari itu, laksana satelit mengorbitmemancarkan sinyal pesan damai dantoleransi ke seluruh penjuru bumi.Syaykh AS Panji Gumilang dan segenapeksponen, guru, karyawan, dan santriAl-Zaytun menyambut hangat danmesra kedatangan Pdt Rudolf AndreasTendean, Ketua Majelis Jemaat GerejaProtestan Indonesia Bagian Barat(GPIB) Koinonia Jakarta, bersamarombongan jemaat sebanyak kuranglebih 200 orang.Al-Zaytun membuktikan memangbenar-benar di-setting sebagailaboratorium toleransi danperdamaian. Para pendiri, eksponen,guru dan segenap santrinyadipersiapkan menjadi teladan dalamaplikasi toleransi dan persaudaraantanpa memandang latar belakang danperbedaan lainnya. Merekamenghendaki bangsa Indonesia bangkitdalam zona damai dan demokrasi (zoneof peace and democracy).Mereka berkehendak kuatmengimplementasikan cita-cita parapendiri bangsa untuk bangkitnyasebuah bangsa besar dan negara besar,Republik Indonesia, yang bertujuan:Pertama, melindungi segenap bangsaIndonesia dan tumpah darah Indonesia; Kedua, memajukan kesejahteraanumum; Ketiga, mencerdaskankehidupan bangsa; dan, Keempat, ikutserta menjamin perdamaian dunia yangadil dan beradab.Sementara, bila kita berkaca padakondisi riil Indonesia kini, agaknyamasih sangat tidak memadai untukmengklaim diri bahwa kita telahmewujudkan kerinduan para foundingfathers itu, sebagai bangsa besar.Bahkan ironisnya, pertanyaan yangpantas mengemuka justru: Mampukahbangsa Indonesia mempertahankaneksistensinya?Syaykh Al-Zaytun berprinsip teguhbahwa jawaban utamanya ada dalambidang pendidikan. Dan, tampaknyaitulah yang ingin dijawab oleh AlZaytun yang kini tengah menapakilangkah menjadi pilar dan simbolkekuatan kebangkitan peradabanbangsa ini. Q(Footnotes)1 Zone of Peace and Democracy, WawancaraWartawan Tokoh Indonesia dengan SyaykhPanji Gumilang, Kamis malam 19 Februari20042 Pelopor Pendidikan Terpadu, TokohUtama Majalah Tokoh Indonesia Edisi 083 Sambutan pada acara penganugerahanDoctor Of Management in Education andHuman Resources Development dariInternational Management CentresAssociation (IMCA) Buckingham, UnitedKingdom & Revans University, TheUniversity of Action Learning at BoulderColorado, United States of America kepadaAbdussalam R Panji Gumilang-Syaykh AlZaytun, di Kampus Al-Zaytun, Sabtu, 24Mei 2003 M - 23 Rabi ’al-Awwal 1424 H.4 Syaykh Abdussalam Panji Gumilang,Toleransi Akidah dalam Beragama, KhotbahIdulfitri 1424 H/2003 M di Al-Zaytun, padatanggal 1 Syawal 1424 H (25 November2003 M)5 Prof Dr Komaruddin Hidayat, Wahyu diLangit Wahyu di Bumi Doktrin danPeradaban Islam di Panggung Sejarah,Paramadina Cetakan I, 20036 Al-Zaytun Pancarkan Toleransi, Majalah LTokoh Indonesia, Edisi Khusus, Volume 18.ENTERAMampukah bangsaIndonesiamempertahankaneksistensinya?Syaykh Al-Zaytunberprinsip teguhbahwa jawabanutamanya ada dalambidang pendidikan.38
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42