Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 42


                                    42 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006Duka Lara Datang LagiBERITA KHUSUSDayusman dan pasangan Asep–Srihanyalah bagian dari ribuan korban yangbertebaran di kawasan wisata Pangandaran. Kini kawasan pantai yang indahdan asri itu, tinggal jadi kota mati yangmemilukan. Di kawasan ini bertebaransekitar 83 hotel dan resort, 172 rumah, 4kantor, 248 toko, restoran dan sentra kerajinan serta sekitar 1.500 lapak pedagangkaki lima. Semuanya hancur luluh hanyadalam hitungan detik. Tidak hanya bangunan, mayat-mayat bergelimpangan dipantai dan di bawah reruntuhan bangunan. Di beberapa tempat masih terdengarrintihan warga yang terluka terkena balokkayu ataupun terseret ombak.Sampai Kamis (20/7), tercatat 587 orang ditemukan tewas, 639 cedera dan 298hilang. Korban terbanyak di KabupatenCiamis: 350 tewas, 533 cedera dan 130hilang. Kabupaten Cilacap: 124 tewas dan38 hilang, Kabupaten Tasikmalaya: 95tewas, 67 cedera dan 86 hilang. Kabupaten Kebumen: 13 tewas, 13 cedera dan49 hilang. Kabupaten Gunung Kidul: 3tewas, 20 hilang. Kabupaten Garut: 2tewas dan 2 cedera. Sedangkan di Kabupaten Bantul 4 orang cedera.Para korban, baik yang tewas maupunluka segera dievakuasi. Diantaranya kePuskesmas Pangandaran, RSUD Banjaran dan RSUD Ciamis. Para korban yangtewas telah dibawa dan dimakamkan olehkeluarganya.Sementara yang tak diketahui identitasnya pun telah dimakamkan secaramassal. Sementara puluhan ribu wargamengungsi ke tempat yang mereka rasakan aman. Mereka masih shock, traumadan enggan kembali ke rumah masingmasing. „ SP-SH40 km per jam. “Gemuruh suara airpasang dan gelombang bagaikan suarapuluhan pesawat jet,” katanya. Ratusanrumah dan bangunan dalam radius lebihdari 500 meter dari garis pantai langsungtersapu ombak. Hotel Rahayu dan HotelFlamboyan, juga mobil para tamu hancurdihantam tsunami.Dayusman (34), salah seorang korban,mengira gempa akan segera berlalusetelah empat sampai lima guncangan.Lantas dia meneruskan niatnya untukmenunaikan shalat Ashar. Tiba-tibagelombang besar muncul di hadapannyaketika dia berada di rakaat ketiga. Dia punlari, tak sempat menyelamatkan anaknya.Dayusman sangat menyesal dan mengalami guncangan karena kehilangan anaksemata wayang berusia empat tahun.Dengan wajah lesu, pria yang bekerja diRumah Seni milik Dinas Pariwisata danBudaya Jawa Barat itu, hanya bisa termangu menunggui jasad anaknya yangterbujur kaku di Puskesman Pangandaran.Derita pasangan Asep Taryana (33) danSri Mulyani (25) lebih tragis. WargaBojong Karekes, Kecamatan Pangandaranini, kehilangan dua putranya, Azis Maulana dan Fauzi Nurohman. Mereka sia-siamondar-mandir Pantai Pangandaranuntuk mencari putra mereka, dan memeriksa kantong-kantong mayat yangbertebaran di Puskesmas Pangandaransatu per satu. Mereka tidak juga menemukan kedua putra mereka.ARGA Jakarta panik.Sebuah stasiun televisimelaporkan munculnyatsunami yang lebih dahsyat setelah Senin siang (17/7) menghantam kawasan pantai selatan Jawasepanjang 400 kilometer. Banyak yangberjaga-jaga kalau saja laporan itu benaradanya. Tsunami itu datang beberapamenit setelah gempa tektonik berkekuatan 7,7 Skala Richter mengguncangYogyakarta, Cilacap – Jawa Tengah,Ciamis dan Tasikmalaya – Jawa Baratsepanjang hari itu sampai pukul 19.00WIB.Memang Rabu siang (19/7), Jakarta diguncang getaran gempa ringan. Tetapigetaran sangat terasa oleh mereka yangberkantor dan berdiam di gedung-gedungpencakar langit. Lift sengaja dimatikanoleh pengelola gedung, sehingga merekaterpaksa lari turun lewat tangga darurat.Hampir sepanjang malam sampai dinihari Kamis (20/7), mereka tidak beranitidur lelap.Kendati tak sehebat gempa dan tsunamidi Aceh tahun 2004, gempat dan tsunamiyang mengamuk di garis pantai selatanJawa, menelan ratusan jiwa dan menghancurkan ratusan rumah serta perahunelayan. Daerah paling parah tertimpagempa dan tsunami adalah Pantai Pangandaran Ciamis, Jabar dan Pantai Cilacap, Jawa Tengah. Seorang warga, Hardi,menceritakan, gelombang datang bergulung-gulung dengan kecepatan sekitarBangsa ini kembali berduka. Ratusan orang lagi tewas danratusan lainnya hilang ditelan tsunami. Rentetan bencanademi bencana kembali mendera.W
                                
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46