Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 18
P. 45
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 45AK kurang dari 60 orangmengikuti operasi katarakmassal gelombang kedua diPuskemas Stabat, Langkat.Belakangan 10 orang diantaranyabukannya sembuh malah buta. Gatra,12 Juli 2006, memilih mengangkatkasus ini dalam rubrik kesehatannya.Adalah Abdul Somad, 56, salah seorang yang mengalami kebutaan itu,mengaku menyesali kejadian itu.Kini, mata kirinya yang dioperasikatarak itu tidak bisa melihat lagi.Sehari setelah operasi, sesuai perintah dokter, Somad datang ke Puskesmas untuk dibuka perbannya.Namun ternyata mata kirinya malahtidak bisa melihat sama sekali. Ketikaitu dokter yang memeriksanya mengatakan mata Somad bisa diobati.Hari itu juga ia dibawa ke RumahSakit Mata Medan. Seminggu sekaliia harus memeriksakan matanya,namun Desember tahun lalu, karenatak membuahkan hasil, Dinas Kesehatan Langkat tidak lagi menguruspengobatannya. Alhasil, Somad dankesembilan orang lainnya merasakecewa karena dibiarkan begitu saja.Kepala Dinas Kesehatan Langkat, DrIndra Salahudin, seperti dikutipBergantung Pada ElisaGatra, membantah adanya faktorkegagalan operasi katarak. Dari hasilpemeriksaan pihaknya menyimpulkan ada kelalaian pasien pasca operasi.Aturan yang tidak boleh dilanggarpasien katarak antara lain tidak bolehmengucek mata, tidak boleh kenaasap rokok, tak boleh sembelit, danharus minum obat sesuai aturan.Menurut Dr Indra, tim dokter yangmelakukan operasi merupakan dokter-dokter yang kompeten dan berpengalaman.Namun Somad membantah argumen Indra. Menurutnya, ia mengikuti segala aturan itu. Buktinya,mata kanannya yang sebelumnyapernah dioperasi katarak tidak mengalami hal yang sama. Ia menduga,ada kesalahan obat dari dokter.Sementara itu, Ketua Jakarta EyeCenter Dr Dawam M. Purba memaparkan, bahwa kebutaan pasca operasi katarak bisa disebabkan infeksivirus atau bakteri dari peralatan operasi yang tidak steril. Karena itu, untuk meminimalkan terjadinya infeksi, pasien dan dokter harus dalamkeadaan steril. Pasien juga diberi obattetes mata untuk mempercepat penyembuhan luka. RHIA mampu mendeteksi pencemaran penyakit menulardalam darah, terutama oleh virus HIV.Semakin banyak darah donor yang tercemar HIVpositif membuat keberadaan Elisa semakin dibutuhkan.Tetapi Elisa bukanlah nama seseorang yang bertugasmenguji sampel darah dari para donor yang menyumbangkan darahnya. Elisa, kepanjangan dari enzyme link immunosorbent assay, adalah sejenis tes darahdengan ketepatan sampai 99,8 persen.Majalah Tempo, 9 Juli 2006, memilih topik ini untukrubrik Kesehatan. Menurut majalah ini, data dariKomisi Penanggulangan AIDS Sulawesi Selatan dalamperiode 1998-2005 ditemukan 325 kantong darahtercemar HIV.PMI Bandung juga mencatat temuan darah donoryang tercemar HIV meroket. Pada tahun 2000 saja,dalam sehari ditemukan lima kantong darah tercemarHIV. Kini, dalam sehari, bisa 10 kantong darah yangditemukan tercemar.Selain tercemar virus HIV, banyak ditemukan darahdonor yang tercemar sifilis, hepatitis B dan hepatitis C.Akibatnya, si penerima darah seperti sedang berjudidengan nasib.Untungnya ada Elisa. Tes ini diandalkan semua unittransfusi darah milik Palang Merah Indonesia (PMI).Elisa bisa memberikan hasil dalam dua jam. Setiap kalimenyaring darah, setidaknya 91 sampel diuji. Mesinakan mencuci, menetesi reagen (zat pereaksi), menganalisis dan memberikan hasil.Meningkatnya jumlah kantong darah yang tercemarHIV boleh jadi berkaitan dengan bertambah lajunyajumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia. Untuk mengantisipasi, PMI akan menolak donor yang memiliki tato,sebab jarum tato potensial menularkan HIV. Donor darikalangan narapidana juga ditolak.Mengapa pendonor tidak disaring dulu sebelumdiambil darahnya, agar darah tidak terbuang percuma?Ternyata hal itu melanggar ketentuan internasional.Prinsipnya, yang diperiksa adalah darah donor, bukandonornya.Elisa memang jadi andalan pamungkas, tetapiternyata tak semua uji darah dilakukan dengan Elisa.Menurut Direktur Unit Transfusi Darah Pusat PMI DrYuyun SM Soedarmono, seperti dikutip Tempo, 30 persendarah masih diuji dengan rapid test yang bisa ditunggusekitar 15 menit. RHGelap Setelah Remang Gelap Setelah RemangSepuluh orang penderita katarak menjadi buta setelahdioperasi gratis.TBERITA KESEHATANREPRO