Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 25
BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 25BERITA UTAMAInti Reformasi TNISejak tahun 1998, Tentara Nasional Indonesiamelakukan berbagai reformasi yang cukupsignifikan. Reformasi jilid pertama mencakup 23poin seperti terinci berikut ini.(1) Merumuskan paradigma baru peranABRI Abad 21.(2) Merumuskan paradigma baru peranTNI yang lebih menjangkau ke masadepan, sebagai aktualisasi atas paradigmabaru peran ABRI Abad 21.(3) Pemisahan Polri dari ABRI yangtelah menjadi keputusan Pimpinan ABRImulai 1 April 1999 sebagai transformasiawal.(4) Penghapusan Kekaryaan ABRI melalui keputusan pensiun atau alih status.(5) Penghapusan Wansospolpus danWansospolda/Wansospolda Tingkat I.(6) Penyusutan jumlah anggota F.TNI/Polri di DPR RI dan DPRD I dan II dalamrangka penghapusan fungsi sosial politik.(7) TNI tidak lagi terlibat dalam PolitikPraktis (day to day politics).(8) Pemutusan hubungan organisatorisdengan Partai Golkar dan mengambiljarak yang sama dengan semua parpolyang ada.(9) Komitmen dan konsistensi netralitas TNI dalam Pemilu.(10) Penataan hubungan TNI denganKBT (Keluarga Besar TNI); (11) RevisiDoktrin TNI disesuaikan dengan Reformasi dan Peran ABRI Abad 21.(12) Perubahan Staf Sospol menjadi StafKomsos.(13) Perubahan Kepala Staf SosialPolitik (Kassospol) menjadi Kepala StafTeritorial (Kaster).(14) Penghapusan Sospoldam, Babinkardam, Sospolrem dan Sospoldim.(15) Likuidasi Staf Syawan ABRI, StafKamtibmas ABRI dan Babinkar ABRI.(16) Penerapan akuntabilitas publikterhadap Yayasan-yayasan milik TNI/Badan Usaha Militer.(17) Likuidasi Organisasi Wakil Panglima TNI.(18) Penghapusan Bakorstanas danBakorstanasda; (19) Penegasan calonKepala Daerah dari TNI sudah haruspensiun sejak tahap penyaringan.(20) Penghapusan Posko Kewaspadaan.(21) Pencabutan materi Sospol ABRIdari kurikulum pendidikan TNI.(22) Likuidasi Organisasi Kaster TNI.(23) Likuidasi Staf Komunikasi Sosial(Skomsos) TNI sesuai SKEP PanglimaTNI No.21/ VI/ 2005.Anggota Komisi I DPR yang mecakupbidang pertahanan, keamanan dan TNI,AS Hikam, berharap agar TNI benarbenar melakukan reformasi internalsecara tuntas sebagaimana diamanatkanoleh UU No. 34 tahun 2004. Hikam jugamenyampaikan ucapan dirgahayu TNIyang memasuki ulang tahun ke 61, tanggal5 Oktober, karena TNI merupakan asetbangsa yang paling penting dan pilar didalam mempertahankan keutuhan NKRI.“Kita terus berusaha memperkuatkemampuan TNI dengan segala keterbatasan yang ada. Sebab tidak ada negaramodern yang pertahanannya lemah,” kataHikam kepada Berita Indonesia.Sementara itu, pengamat militer Wawan H. Purwanto, menilai reformasi TNIsudah menggelinding meski di sana-sinimasih banyak yang perlu diperbaiki. Diamengingatkan agar reformasi TNI tidakterjebak pada retorika, tetapi harus tetappada koridor di mana dia harus lebihprofesional.Wawan memuji peran TNI yang selaluberada terdepan ketika ada masalahmasalah nasional, seperti bencana alam,tsunami. Cuma dia melihat TNI masihberpikir konservatif, yang diperjuangkanselama ini masih merupakan rutinitas.Dia menyarankan TNI melakukan terobosan brilian dan harus berpikir sendiriuntuk memodernisir persenjataannya,melalui riset-riset unggulan. SB-HT-SHLatihan: Prajurit sedang melaksanakan latihan perang. foto: berindo wilson